![]() |
PANDEGLANG, (KB).- Satu keluarga di Kampung Kepuh RT
01/RW 09 Desa Tanjungjaya, Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang
tinggal di gubuk. Rumah berukuran 4×5 meter tersebut dihuni Ny. Oom (43)
bersama dua anaknya yang masih duduk di bangku SD.
Kondisi rumah tersebut sangat tidak layak, karena tiangnya dari kayu
mulai rapuh. Selain itu, bagian atap rumah tersebut terbuat dari rumbia
yang sudah bocor. Terlebih saat turun hujan lebat, mereka hanya terdiam
dan sesekali membetulkan atap yang bocor.
Sementara dinding yang terbuat dari bilik kayu juga sudah termakan
usia, sehingga ditambal menggunakan spanduk bekas dan plastik. Upaya itu
dilakukan Oom hanya untuk melindungi tubuh saat malam tiba.
Oom mengaku sudah pasrah tidak dapat memperbaiki rumahnya. Apalagi,
ia belum pernah mendapat bantuan rumah kumuh. Selain itu, Oom hanya
memperoleh penghasilan sebesar Rp 20.000-50. 000 per hari, namun itu
tidak menentu karena hanya bekerja serabutan.
“Kami kerja serabutan, kadang dapat Rp 20.000 per hari, kadang sama
sekali tidak dapat. Namanya juga tidak serabutan,” kata Oom kepada
wartawan, Ahad (24/11/2019).
Ia bersama kedua anaknya sudah menempati gubuk ini hampir puluhan
tahun dengan keadaan rumah yang nyaris roboh. Oom juga sering panik saat
malam hari kalau hujan lebat. Sebab khawatir hujan turun disertai angin
kencang bisa menghantam rumahnya.
“Kalau hujan turun disertai angin, kami tak bisa tidur. Mulai
menyelamatkan barang yang ada di rumah supaya tidak basah,” ujar Oom.
Meskipun tinggal dengan kondisi rumah yang memprihatinkan, Oom tidak
pernah bermimpi ingin punya rumah bagus. Baginya yang penting memiliki
rumah layak untuk dihuni.
“Harapannya ada bantuan. Termasuk bantuan renovasi rumah, agar bisa lebih layak untuk dihuni,” ucapnya.
Sementara itu, Anggota DPRD Kabupaten Pandeglang Komisi IV H. Rain
Fachrudin, meminta kepala desa setempat agar mendata korban mendapatkan
bantuan dan prioritas pembangunan rumah kumuh.
“Nah kalau untuk hal itu, harusnya Pemerintah Desa Tanjung Jaya
meninjau warga yang rumahnya kumuh. Rumah itu harus dijadikan skala
prioritas mendapatkan program RTLH,” katanya.
Sementara itu Camat Panimbang Suaedi Kurdiatna yang dihubungi
beberapa kali lewat telepon genggamnya masih sulit dihubungi. Camat
Panimbang Suaedi Kurdiatna akan segera mengecek warganya yang tinggal di
gubuk. “Nanti akan saya cek ke lokasi,” ujar Suaedi.







0 comments:
Post a Comment