![]() |
| Staf Khusus Presiden Aminuddin Ma'ruf |
JAKARTA-STAF Khusus Presiden dari kalangan milenial, Aminuddin Ma'ruf,
mengungkapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak secara eksplisit
menyatakan stafsus bekerja paruh waktu.
Saat memperkenalkan jajaran stafsus, menurutnya, Presiden Jokowi
tidak mengungkapkan kewajiban stafsus untuk bekerja di Istana. Justru
mereka diharuskan untuk mengeksplorasi gagasan dan ide dari luar."Kita tidak dibatasi ruang bekerja hanya di Kantor Istana. Tapi kita
mengeksplorasi gagasan itu dari luar untuk dibawa ke dalam," terang
Aminuddin Ma'ruf saat dihubungi di Jakarta, Sabtu (23/11).
Arahan itu membuat jam kerja yang dilakoni stafsus justru melebihi
jam kerja. Aminuddin mencontohkan hari Sabtu yang bagi sebagian pekerja
adalah libur akhir pekan, ia justru masih harus bekerja sampai malam.
Begitupun hari Minggu ia masih ada beberapa undangan yang bakal
dihadirinya.
"Kayak hari ini saja saya hari Sabtu sampai jam segini saya masih kerja," ujarnya.
Menurutnya, Presiden Jokowi mengerti dan menyesuaikan dengan dunia
milenial yang terus selalu mencipta ide kreatif. Melahirkan ide kreatif
susah jika harus setiap hari harus masuk kantor dan dibatasi jam kerja.
Apalagi ia ditugaskan untuk keliling kampus dan pesantren.
"Karena Pak Jokowi mengerti anak muda yang kemarin diperkenalkan oleh
beliau itu punya dunia sendiri. Malah kalau diminta untuk berkantor di
Istana setiap hari, office hours, ide-ide kreatifnya enggak muncul,"
lanjutnya.
Aminuddin menggarisbawahi Presiden Jokowi tidak mewajibkan stafsus
untuk masuk kantor sesuai jam kerja. Presiden Jokowi juga tidak menyebut
stafsus bekerja paruh waktu.
"Presiden tidak bilang itu part-time (paruh waktu). Presiden
mengatakan tidak ada kewajiban pada staf khusus untuk berkantor setiap
hari, dari pukul 08.00-17.00. Tidak berkantor, bukan tidak bekerja ya,"
pungkasnya







0 comments:
Post a Comment