SERANG – Early Warning Sistem (EWS) Tsunami
milik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemerintah Provinsi
(Pemprov) Banten, tidak berfungsi sejak tanggal 13 November lalu.
Dikabarkan, rusaknya EWS akibat antena jaringan sistem yang ada di
kantor BPBD Banten akibat tersambar petir, saat wilayah Kota Serang
diguncang hujan badai disertai petir.
“Jaringan TEWS yang berada di Pusdalops BPBD Banten tersambar petir
pekan lalu, sistem alat peringatan dini langsung mati total,” kata
Juhriyadi kepada wartawan.
Akibat pusat kendali alat peringatan tsunami rusak, lanjut Juhriyadi,
pihaknya gagal melakukan uji sirine pada 26 November kemarin. “Kan
setiap tanggal 26, semua BPBD di 34 provinsi wajib melakukan uji sirine
peringatan dini tsunami. Tapi karena alatnya rusak, kemarin kami tidak
bisa melakukan uji sirine,” ungkapnya.
Ia menambahkan, BPBD Banten dan BMKG Serang telah melakukan
pemeriksaan alat peringatan dini tsunami, hasilnya ada kerusakan
jaringan akibat sambaran petir. “Kami langsung melaporkan hal ini ke
BMKG pusat karena ini alat milik BMKG sehingga perbaikannya bukan
kewenangan BPBD,” jelasnya.
Juhriyadi berharap, alat peringatan dini tsunami bisa segera
diperbaiki sehingga awal Desember 2019 bisa kembali berfungsi. “Kalau
alat pengendalinya tidak berfungsi, kami kesulitan memantau kondisi tiga
unit sirine EWS tsunami di Banten. Terlebih bencana tsunami Selat Sunda
tahun lalu terjadi pada 22 Desember 2018,” paparnya.
Untuk memastikan tiga unit sirine peringatan dini tsunami berfungsi
dengan baik, BPBD Banten segera berkoordinasi dengan BPBD Pandeglang dan
Serang untuk mengecek langsung ke lapangan. “Uji sirine tidak bisa
dilakukan, jadi harus dicek secara langsung kondisi alatnya,” ungkap
Juhriyadi.







0 comments:
Post a Comment