JAKARTA- Sekjen PBB Antonio Guterres mengatakan bahwa dunia akan menghadapi
darurat pangan secara global yang berdampak terhadap ratusan juta orang.
Hal ini terjadi lagi-lagi karena pandemi COVID-19. Menurut Guterres, wabah virus Corona telah mengancam rantai pasokan pangan yang membuat orang kelaparan.
"Sistem
pangan kita gagal, dan pandemi COVID-19 membuat segalanya lebih buruk.
Lebih dari 820 juta orang akan kelaparan, dan sekitar 144 juta anak
berusia di bawah 5 tahun akan mengalami penurunan gizi," ujar Guterres,
seperti dikutip Daily Sabah, Selasa 9 Juni 2020.
Guterres
melanjutkan, pandemi virus Corona juga akan menambah angka orang miskin
baru. Menurutnya, pada tahun ini, akan ada sekitar 49 juta orang miskin
baru akibat krisis yang disebabkan COVID-19."Jumlah orang yang benar-benar kekurangan pangan atau gizi akan
meningkat pesat. Kecuali, jika ada tindakan segera yang diambil karena
semakin jelas, bahwa ada darurat pangan global yang dapat berdampak
jangka panjang pada ratusan juta anak-anak dan orang dewasa," ucapnya.
Guterres pun menyerukan perlindungan yang lebih intensif kepada
pekerja di sektor pangan. Langkah tersebut harus diambil untuk
memudahkan pengiriman bagi para produsen dan distributor agar terhindar
dari setiap gangguan pada rantai pasokan pangan.
Selain itu Sekjen PBB juga mengatakan, produksi serta distribusi
makanan sehat dan bergizi harus digalakkan sebagai cara untuk
menghilangkan wabah kelaparan di dunia. Sebelumnya, pada April 2020, PBB
telah memperingatkan bahaya kelaparan karena pandemi Corona COVID-19.
Melalui
berbagai kajian ekonomi diprediksi pula pemulihan ekonomi akan makan
waktu yang cukup lama akibat Corona bila dibandingkan dengan pemulihan
akibat Krisis 1998. Pasalnya, wabah Corona tak hanya memukul ekonomi namun juga kesehatan dan pangan yang menjadi kebutuhan dasar manusi itu.
0 comments:
Post a Comment