JAKARTA - Pemerintah menargetkan program vaksinasi gotong royong alias mandiri dapat dimulai April mendatang. Hal itu seiring dengan kedatangan vaksin Sinopharm dan Moderna ke Indonesia yang direncanakan tiba akhir Maret mendatang.
"Tunggu saja, vaksinnya (mandiri) ada di April ya kemungkinan," kata Juru Bicara Vaksinasi dari Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, Minggu (28/2).
Nadia sekaligus menegaskan alasan pemerintah memilih PT Bio Farma (persero) sebagai satu-satunya perusahaan yang dapat mengimpor vaksin untuk vaksinasi gotong royong.
Menurutnya, penunjukan Bio Farma berdasarkan konsultasi Kementerian Kesehatan dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Untuk upaya mitigasi penyimpangan-penyimpangan saat ini perusahaan importir tunggal akan dilakukan oleh Bio Farma," ujar Nadia.
Dihubungi terpisah, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan Roeslani berharap vaksinasi mandiri dapat dimulai akhir Maret. Rosan mengatakan pihaknya beserta pemerintah telah sama-sama menyepakati alokasi vaksin sebanyak 20,2 juta dosis.
Rencananya akan ada empat merek vaksin yang bakal digunakan dalam program vaksin mandiri, yakni vaksin dari produsen Sinopharm, Moderna, Sputnik, dan Johnson & Johnson.
"Rencananya bulan depan itu vaksinnya yang Sinopharm untuk gotong royong masuk ke Indonesia. Jadi, harapannya akhir Maret sudah mulai disuntikkan," kata Rosan.
Rosan sekaligus menjelaskan alokasi vaksin itu akan memiliki skala prioritas. Prioritas yang pertama adalah perusahaan atau badan usaha yang berlokasi di zona merah atau wilayah risiko tinggi penularan Covid-19.
Kemudian, yang kedua diprioritaskan untuk industri padat karya. Selanjutnya, perusahaan yang memiliki pengaruh terhadap perekonomian Indonesia, serta perusahaan yang memerlukan interaksi intens dengan masyarakat.
"Sudah lebih dari delapan ribu perusahaan yang mendaftar. Namun, tentu menunggu persetujuan BPOM dan MUI untuk pelaksanaan vaksinasinya," kata Rosan.
Empat Vaksin
Sementara itu, Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, menegaskan pemerintah tak bisa menunda program vaksinasi Covid-19. Budi menyebut apabila program tersebut ditunda, ratusan ribu orang bisa meninggal dalam setahun.
"Kita setiap hari wafat mencapai 300 orang sehari, dalam sebulan 9 ribu, kalau kita tunda (vaksinasi) setahun maka 108 ribu orang wafat," kata Budi melalui kanal YouTube, Kementerian Kesehatan, Minggu (28/2).
Budi mengatakan percepatan vaksinasi juga untuk mencapai target herd immunity atau kekebalan kelompok terhadap virus korona. Upaya itu dapat tercapai apabila sekitar 60 sampai 70 persen penduduk Indonesia disuntik vaksin.
Ia mengeklaim Indonesia menjadi salah satu negara yang beruntung lantaran mampu mengamankan pasokan vaksin Covid-19 dari produsen farmasi di berbagai negara.
Budi menyebut masih banyak negara di kawasan Asia Tenggara (Asean) yang belum mendapatkan komitmen vaksin sehingga mereka tertunda melakukan program vaksinasi.
Budi menyebut pemerintah telah mengamankan empat jenis merek vaksin Covid-19 yang akan digunakan dalam program vaksinasi pemerintah, yakni Sinovac, AstraZeneca, Pfizer, dan Novavax.
0 comments:
Post a Comment