JAKARTA- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, penanganan Covid-19 perlu sistem manajemen yang baik. Jakarta sudah membangun sistem sejak awal pandemi di Indonesia, Maret tahun lalu. Menurut Anies, sistem yang dibangun itu manfaatnya besar hari ini. Meski tidak bisa dicitrakan.
"Saya sampaikan ini karena hikmahnya besar sekali. Begitu sistem ini terlihat, sistem ini tidak terlihat. sistem itu tidak bisa difoto. Kalau mau dicitrakan enggak bisa dicitrakan wong sistem kok. Sistem tidak bisa dicitrakan," ujar Anies dalam diskusi yang digelar Partai Gelora secara virtual, Minggu (22/8).
Untuk itu, Anies menuturkan, penanganan pandemi Covid-19 harus dengan kerja otentik bukan dengan kosmetik. Sebab hasilnya akan terlihat di grafik penanganan Covid-19.
"Makanya saya bilang menangani Covid itu jangan kosmetik jangan pakai touch up, kalau kerja menangani pandemi itu pakai kerja-kerja otentik biar nanti kelihatan di grafik," ujarnya.
"Tidak bisa pakai foto tidak bisa pakai atraksi, virusnya gak bisa difoto, sembuhnya juga gak bisa tapi pakai grafik. Jadi bangun sistem bangun data yang benar. Nanti akan terlihat penanganannya bener apa engga," tegasnya.
Anies menjelaskan, sistem yang ia buat merupakan manajemen distribusi dan informasi pengelolaan data dari koordinasi Puskesmas dengan Rumah Sakit Daerah. Awalnya sistem itu untuk distribusi APBD, dan kebutuhan logistik.
"Sehingga kita membuat corona Jakarta..go.id. Kita siap penanganan pandemi secara serius," ujar Anies.
Sistem itu, kata Anies, saat ini digunakan juga untuk penyelenggaraan vaksinasi Covid-19 di Jakarta.
"Akhirnya ketika harus vaksinasi maka jalur distribusi jalur untuk penyelenggaraan kita menggunakan sistem yang dibangun selama satu tahun untuk penanganan pandemi," ujarnya.
0 comments:
Post a Comment