![]() |
JAKARTA- Menko Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mengaku dirinya mendapat banyak pertanyaan terkait nasib penerapan PPKM dari berbagai pihak.
Beberapa pihak ingin PPKM dihentikan karena berbagai macam faktor. Ada yang menilai PPKM tidak efektif menekan penularan COVID-19 hingga sudah jenuh karena sudah terlalu lama mobilitas dibatasi.
Terkait nasib PPKM, Luhut yang juga merupakan Koordinator PPKM Jawa dan Bali menegaskan, pemerintah akan terus menerapkan PPKM selama COVID-19 menjadi pandemi.
"Saya memperoleh banyak pertanyaan apakah PPKM dihentikan atau dilanjutkan? Selama COVID-19 masih menjadi pandemi, PPKM ini akan dijadikan instrumen untuk mengendalikan mobilitas dan aktivitas masyarakat," kata Luhut dalam konferensi pers secara virtual, Senin (16/8).
Kini pemerintah telah memutuskan kembali memperpanjang PPKM level 2,3 dan 4 di Jawa dan Bali hingga 23 Agustus mendatang.
Luhut memastikan pemerintah terus mengevaluasi penerapan PPKM di Jawa dan Bali setiap sepekan sekali. Begitu ada perubahan, pemerintah akan langsung beradaptasi.
"Evaluasi tiap minggu sehingga perubahan situasi dapat kita respons secara cepat. Kita jangan euforia dengan angka yang baik ini. Memang di kawasan ini, sekarang Indonesia termasuk yang cepat melakukan tindakan hasilnya cukup baik," tutur Luhut.
"Tapi saya ulangi kita harus tetap hati-hati kalau kita tidak ketat protokol kesehatan bukan tidak mungkin naik lagi dan ini akan memukul kita baik itu dari aspek ekonomi maupun kemanusiaan," tambah dia.
Lebih lanjut, terkait pembukaan aktivitas lain, Luhut mengatakan hal itu akan ditentukan berdasarkan hasil evaluasi dan tingkat vaksinasi.
"Pembukaan aktivitas masyarakat harus dilakukan secara gradual dan dievaluasi seiring dengan peningkatan cakupan vaksinasi," tutup dia.
0 comments:
Post a Comment