JAKARTA Menjelang akhir tahun diperkirakan harga kebutuhan pokok akan terus mengalami peningkatan, seiring meningkatnya aktivitas masyarakat karena kasus Covid-19 sudah mulai bisa dikendalikan. Ekonom INDEF Eko Listiyanto menilai pemerintah harus bisa mengantisipasi kenaikan harga kebutuhan pokok saat momentum pemulihan ekonomi.
"Saya rasa pemerintah harus aktif untuk menjaga harga kebutuhan pokok selama masa pemulihan ekonomi yang membuat harga-harga tinggi," kata Eko saat dihubungi Minggu (7/11).
Menurut Eko, bila pemerintah tidak bisa dikendalikan kenaikan harga, besar kemungkinan masyarakat akan memilih produk yang berkualitas rendah. Hal ini bisa terjadi karena masyarakat untuk menyiasati dana yang dimiliki dengan kebutuhan yang diperlukan.
"Kalau harga bahan pokok ini terus meningkat, masyarakat bisa pilih kualitas produk yang lebih rendah. Misalnya harga minyak kemasan yang naik, akan disiasati dengan penggunaan minyak curah," kata dia.
Meski harga-harga kebutuhan pokok mengalami peningkatan, Eko mengatakan tidak akan memengaruhi pertumbuhan konsumsi rumah tangga. Pada akhir kuartal tahun ini diperkirakan tingkat konsumsi akan meningkat dibandingkan kuartal III-2021 yang hanya 1,03 persen.
Dia memperkirakan tingkat konsumsi rumah tangga akan kembali di atas 3-4 persen. Tingkat konsumsi rumah tangga akan mengalami peningkatan sebagaimana pada kuartal II-2021 yang mampu tumbuh di atas 5 persen.
"Secara umum akan naik lagi di atas 3 persen di akhir tahun, karena ada momentum hari raya keagamaan dan selama 2 bulan terakhir tingkat mengalami peningkatan optimisme untuk konsumsi yang lebih tinggi," kata dia.
Dia menambahkan, penurunan konsumsi rumah tangga pada kuartal III lebih disebabkan karena ketidakpastian yang tinggi. Sehingga masyarakat menahan diri untuk melakukan kegiatan konsumsi untuk berjaga-jaga
0 comments:
Post a Comment