![]() |
JAKARTA ( Kontak Banten) Pemerintah didesak segera turuntangan dalam menghadapi goncangan bisnis yang menghantam perusahaan rintisan atau startup. Goncangan bisnis itu, mengakibatkan startup ramai-ramai melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal. Anggota Komisi IX DPR RI Putih Sari, berharap dengan bantuan pemerintah
situasi ini tidak terus meluas dan benar-benar menjadi pilihan terakhir
perusahaan kepada karyawan.
"Saya memahami kondisi yang menyebabkan goncangan bisnis startup
saat ini, mudah-mudahan pemerintah dalam hal ini Kementerian
Perindustrian dapat mencarikan solusi penyelamatan dan PHK yang
dilakukan semoga menjadi pilihan terakhir dari para pengusaha dalam
efisiensi di bisnis ini," kata Putih Sari kepada wartawan, Jumat (3/6). Legislator Partai Gerindra ini, juga meminta Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) proaktif memonitor startup yang terpaksa melakukan PHK agar tidak ada aturan yang dilanggar.
"Saya
harap Kemnaker tidak hanya menunggu pengaduan tapi bisa lebih proaktif
memantau perusahaan startup yang terpaksa melakukan PHK agar prosesnya
sesuai regulasi yang ada," terangnya.
Putih Sari pun menyebutkan, terdapat startup yang melakukan pelanggaran regulasi perlindungan dan jaminan tenaga kerja. "Saya juga mendapat info ada perusahaan startup yang tidak membayar gaji
karyawannya beberapa bulan terakhir, bahkan tidak mengikutkan
karyawannya pada program jaminan sosial ketenagakerjaan. Hal-hal seperti
ini harus dimediasi oleh kemnaker," bebernya.
Dia juga menyebutkan startup
yang terdampak akibat goncangan pada bisnis ini di antaranya Edutech
Zenius, LinkAja, Fabelio, Tanihub, Uang Teman, JD.ID, MPL (Mobile
Premier League), dan Edtech Pahamify.
0 comments:
Post a Comment