Mataram ( Kontak Banten) – Rencana Salim Group yang ingin berinvestasi di NTB mesti disambut dengan baik oleh jajaran pemerintah daerah di NTB. Termasuk oleh pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkup Pemprov NTB. Tidak hanya itu, data-data mengenai potensi yang dimiliki NTB, baik di bidang pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan dan kelautan harus disiapkan secara lengkap.
Demikian penegasan Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, kepada wartawan usai memimpin rapat koordinasi rencana Investasi Agribisnis dan Industri di Provinsi NTB yang akan dilakukan Salim Group di Gedung Sangkareang Kantor Gubernur NTB, Jumat, 26 Agustus 2022.
Gubernur menyatakan, jika Salim Group ingin berinvestasi, maka upaya mewujudkan industrialisasi di bidang perikanan, kelautan, peternakan, pertanian dan perkebunan memiliki pemain besar. Artinya, jika mereka jadi berinvestasi, Salim Group tinggal menjalin kerja sama dengan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan yang diinginkan.
Sekarang ini, ujarnya, Salim Group menginginkan jumlah lahan di NTB yang berpotensi untuk pengembangan investasi. Sebagai contoh, Salim Group ingin tahu berapa jumlah lahan di NTB yang bisa ditanami kopi, jagung, termasuk ikan yang bisa disediakan petani atau nelayan dalam memenuhi kebutuhan perusahaan yang berada di bawah Salim Group.
‘’Perusahaan besar itu tidak mau rugi. Jadi tugas teman-teman (pimpinan OPD, red) kasih data, sehingga betul-betul Salim Group serius berinvestasi,’’ ujarnya. ‘’Kalau tidak menguntungkan, mereka tidak mau berinvestasi. Simpel saja,’’ tambahnya.
Rencana Salim Group berinvestasi ke NTB, ujarnya, didasari pengalaman di beberapa lokasi yang karakter lahan dan kondisi wilayah yang sama dengan NTB. Gubernur mengandaikan, jika Salim Group hanya menjadi pengepul dengan menggumpulkan hasil panen ikan atau komoditi lain dari NTB dan dikirim ke beberapa daerah atau negara, NTB tidak perlu lagi mengirim komoditi ke Surabaya, Jawa Timur untuk diekspor. Cukup dengan keberadaan Salim Group ini, potensi pemasaran komoditi dari NTB ini sudah jelas dan tinggal memerlukan keseriusan dari semua pihak dalam membantu menyediakan fasilitas yang dibutuhkan investor.
Mengenai lokasi, ungkapnya, tergantung data yang diberikan pemerintah daerah. Artinya, lokasi wilayah mana yang cocok untuk ikan, jagung, kopi, pakan ternak dan hasil perkebunan yang lain. Bahkan, tanam cabai, Salim Group siap berinvestasi. Apalagi dengan pabrik mi instan terbesar di Indonesia, Salim Group siap membeli cabai petani, jika potensi data investasi ini sudah jelas.
‘’Kalau dia (Salim Group, red) sudah masuk ke sini, jadi industrialisasi itu jalan. Jadi ndak ada masalah lagi dengan harga cabai yang turun, harga tomat yang turun, harga gabah yang turun. Masak tiap tahun ribut soal itu. Ndak ada penyelesaian soal industrialisasi,’’ terangnya.
Untuk itu, pihaknya mengharapkan pimpinan OPD di lingkup Pemprov NTB menyediakan data mendetail terkait potensi investasi yang diminta pihak Salim Group. Gubernur juga mengingatkan pimpinan OPD lebih bersahabat dengan usaha, yakni memberikan pelayanan terbaik kepada calon investor. ‘’Kalau memang perlu, kita yang mendatangi mereka,’’ sarannya.
0 comments:
Post a Comment