JAWA TIMUR ( KONTAK BANTEN) Empat jembatan putus dan tiga warga meninggal dunia, akibat banjir bandang lahar dingin Gunung Semeru. Menko PMK, Muhadjir Effendy, blusukan ke lokasi bencana di Desa
Sumberwuluh, Candipuro, Sabtu (8/7), didampingi Bupati Lumajang Thoriqul
Haq, Wakil Bupati Malang Didik Gatot Subroto, Sekretaris Daerah
Provinsi Jawa Timur Adhi Karyono, beserta jajaran.
Rombongan
jalan kaki menjelajahi bekas-bekas bencana, seperti perkampungan dan
jembatan roboh, termasuk dialog dengan masyarakat korban banjir bandang.
Dia sempat menggendong balita yang jadi korban banjir, dan membagikan
bantuan dari Kementerian Sosial.Untuk perbaikan tanggul yang jebol ini kita kerahkan alat-alat berat.
Ada 5 alat berat untuk mengalihkan aliran sungai agar kembali normal,"
katanya, lewat rilis yang dikirim malam (8/7).
Banjir lahar dingin Gunung Semeru dipicu curah hujan
intensitas tinggi sehari sebelumnya. Imbasnya, debit air di daerah
aliran sungai (DAS) lahar Gunung Semeru meningkat dan menerjang
jembatan, bahkan meluber hingga ke jalan.
Berdasar data dari BPBD
Jawa Timur, banjir lahar dingin berimbas di lima desa yang ada di dua
kecamatan, Desa Sidomulyo dan Pronojiwo, di Kecamatan Pronojiwo. Selain
itu juga Desa Jugosari, Kloposawit, dan Tumpeng, di Kecamatan Candipuro.
Kemudian jembatan penghubung Desa Tumpeng dan Desa Nguter di Candipuro, dan Jembatan penghubung Lumajang-Malang di Desa Sidomulyo, Kecamatan Pronojiwo.
"Saya minta Kepala BNPB membangun jembatan bailey semi tempur buatan TNI, agar mobilitas dan perputaran roda perekonomian masyarakat sekitar segera normal," tuturnya.
Jembatan bailey diperlukan dalam keadaan darurat, karena terdiri dari rangka-rangka baja siap rangkai.
Hingga berita ini ditulis, banjir telah menelan korban jiwa. Tiga orang dinyatakan meninggal dunia, ratusan penduduk terpaksa mengungsi, dan menyebabkan kerugian materiil di 4 kecamatan terdampak.
Menurut Muhadjir, pemerintah segera memperbaiki tanggul yang jebol
0 comments:
Post a Comment