JAKARTA ( KONTAK BANTEN) Perayaan simbolis dan seremonial kemerdekaan harus dibarengi dengan
pemaknaan kembali nilai-nilai mendasar yang menjadi pondasi, bahkan
konstitusi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Dengan begitu,
maka arah perahu Indonesia menjadi semakin jelas dan tidak
berbelok-belok. Begitu kata Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir menyambut Hari
Ulang Tahun ke-78 Republik Indonesia, kepada wartawan, Rabu (16/8).
Nilai-nilai
luhur seperti UUD NRI Tahun 1945 dan Pancasila yang menjadi pondasi,
alam pikiran, dan orientasi tindakan dari bangunan dasar Indonesia
Merdeka harus direkonstruksi. Selain dihayati dan dipahami, juga harus
dijalankan, serta menjadi bingkai dan arah dalam menyelenggarakan
kebangsaan dan kenegaraan.“Jangan sampai kita membawa Indonesia maju secara fisik, tetapi keropos
rohani dan jiwanya. Kehilangan makna dari pembukaan, batang tubuh, UUD
45 dan Pancasila dengan lima silanya yang mendasar, dan spirit
perjuangan para pendiri bangsa,” ujarnya.
Selanjutnya, Haedar
berpesan agar konsolidasi kebangsaan dilakukan. Nilai-nilai yang di
dalam Pancasila harus dikonsolidasikan menjadi nilai yang hidup dalam
seluruh proses penyelenggaraan berbangsa dan bernegara, termasuk
kewajiban konstitusional dari pusat sampai bawah. Bersama melindungi
bangsa dan seluruh tanah air Indonesia.
“Melindungi bangsa dan
seluruh tanah air Indonesia, memajukan kehidupan, mencerdaskan kehidupan
bangsa, melaksanakan ketertiban dunia harus menjadi kewajiban
konstitusional. Jangan sampai ada satu warga bangsa dan tanah air yang
kita abaikan hak-haknya,” lanjutnya.Selain itu, juga perlu dilakukan transformasi kehidupan kebangsaan untuk
menghadapi tantangan dunia yang kian kompleks. Termasuk untuk merespon
daya saing, perubahan global dengan berbagai masalah seperti perubahan
iklim dan tata geopolitik ekonomi budaya yang bersifat kompleks.
“Indonesia
harus mampu berdiri tegak dengan yang disampaikan Bung Karno yakni
Trisakti. Indonesia punya kepribadian, kemandirian berdikari, dan dengan
nilai agama, Pancasila, dan budaya luhur bangsa, Indonesia bisa menjadi
bangsa yang sejati di tengah persaingan yang tinggi,” tutupnya.
0 comments:
Post a Comment