JAKARTA ( KONTAK BANTEN) Debat Cawapres yang diselenggarakan KPU RI, di
JCC Senayan, malam ini, diyakini jadi penentu bagi publik menilai
tingkat ketajaman dan solusi yang ditawarkan. Hal itu disampaikan Direktur Pusat Riset Politik, Hukum dan Kebijakan
Indonesia (PRPHKI), Saiful Anam, di Jakarta, Minggu (21/1).
"Publik akan menilai tingkat ketajaman dan solusi yang ditawarkan Cawapres," katanya.
Menurut dia, jika melihat tema debat,
yakni pembangunan berkelanjutan, sumber daya alam, lingkungan hidup,
energi, pangan, agraria, masyarakat adat dan desa, harusnya yang paling
menguasai Cawapres Nomor Urut 3, Mahfud MD.
"Selain Mahfud,
Muhaimin Iskandar harusnya juga lebih memahami, karena ia berpengalaman
di pemerintahan, baik saat menjabat menteri maupun anggota DPR/MPR,"
jelasnya.
Namun, kata Saiful, bisa saja situasi terbalik seperti
debat kedua. Forum justru lebih didominasi Cawapres Nomor Urut 2, Gibran
Rakabuming Raka, yang dianggap pendatang baru pada pentas politik.
"Jangan
sampai Mahfud MD dan Muhaimin kalah debat seperti periode kedua. Baik
Cak Imin maupun Mahfud dilibas habis oleh Gibran, sehingga publik makin
yakin bahwa Gibran menguasai persoalan," jelasnya.
Akademisi Universitas Sahid Jakarta itu juga menilai, publik akan melihat sejauh apa para Cawapres mengeksplorasi tema debat.
"Yang
harus ditekankan adalah soal ketimpangan atas hasil sumber daya alam
yang hanya dinikmati segelintir orang saja," tegas Saiful.Isu lingkungan hidup, kata dia, juga jadi tema menarik, di mana banyak
eksploitasi SDA yang tidak mengindahkan semangat perlindungan terhadap
lingkungan, seperti kasus Wadas dan eksploitasi tambang yang belakangan
marak.
"Perlindungan bagi masyarakat adat juga penting, utamanya
pelibatan masyarakat adat dalam meningkatkan keselamatan dan kebudayaan,
serta ciri khas mereka sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari
keutuhan negara, sehingga keberadaannya tetap mendapat perlindungan dari
negara," pungkas Saiful.
0 comments:
Post a Comment