Pendampingan dan pembinaan pada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di kota Cilegon adalah langkah penting yang harus dijalankan secara berkelanjutan. Dalam konteks pertumbuhan ekonomi daerah, UMKM memainkan peran kunci sebagai pendorong utama dinamika ekonomi lokal. Sitta, seorang pengamat ekonomi lokal, menyampaikan bahwa upaya ini tidak hanya sekedar inisiatif jangka pendek tetapi harus menjadi komitmen jangka panjang pemerintah dan pihak terkait.
Isu
utama yang dihadapi UMKM di Cilegon mencakup akses terbatas terhadap
modal, keterbatasan sumber daya manusia yang terampil, serta kurangnya
pengetahuan tentang teknologi digital dan pemasaran modern. UMKM
seringkali juga menghadapi tantangan dalam memenuhi standar kualitas
produk, yang dapat membatasi daya saing mereka di pasar yang lebih luas.
Berdasarkaan
data menunjukkan bahwa UMKM menyumbang lebih dari 60% dari total
lapangan pekerjaan di Cilegon. Namun, kontribusi mereka terhadap Produk
Domestik Regional Bruto (PDRB) masih di bawah 40%, menunjukkan adanya
ketimpangan antara peran mereka dalam penciptaan lapangan kerja dan
kontribusi ekonomi. Ini menandakan bahwa ada potensi besar yang belum
tergali sepenuhnya.
Salah satu ide yang bisa
diimplementasikan adalah program inkubator bisnis yang terfokus pada
peningkatan kapasitas dan daya saing UMKM. Program ini dapat mencakup
pelatihan keterampilan manajemen, akses ke teknologi dan informasi
pasar, serta bimbingan dalam inovasi produk dan layanan. Selain itu,
pengembangan platform digital lokal yang menghubungkan UMKM dengan
konsumen dan pasar yang lebih luas dapat menjadi strategi yang efektif
dalam memperluas jangkauan pemasaran.
Upaya
konkret yang dapat dilakukan meliputi kerjasama antara pemerintah,
akademisi, dan sektor swasta untuk menciptakan ekosistem bisnis yang
mendukung UMKM. Pendanaan yang fleksibel dan akses mudah terhadap kredit
juga perlu disediakan, termasuk melalui skema pembiayaan berbasis
komunitas atau koperasi. Program pendampingan intensif dengan mentor
berpengalaman dapat memberikan wawasan dan strategi praktis yang
dibutuhkan UMKM untuk bertahan dan berkembang.
Dalam
menghadapi tantangan ekonomi global dan regional, keberlanjutan
pendampingan dan pembinaan UMKM di Cilegon adalah kunci untuk memastikan
ketahanan ekonomi lokal dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Upaya
ini memerlukan komitmen bersama dan sinergi dari berbagai pihak untuk
mencapai hasil yang maksimal.
Penulis Safinatunnajah selaku kader HMI-MPO KPI UIN SMH BANTEN menganalisis
pendampingan dan pembinaan UMKM dari pemerintah kota Cilegon.
0 comments:
Post a Comment