PANDEGLANG KONTAK BANTEN Upaya Pemerintah Kabupaten
(Pemkab) Pandeglang untuk mengentaskan persoalan kemiskinan ekstrem
nampaknya jauh panggang dari api. Soalnya di sisa perjalanan tahun 2024,
angka kemiskinan ekstrem di Pandeglang tercatat masih diangka 1,34
persen.
Padahal berdasarkan
Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 Tahun 2022, pemerintah menargetkan
kemiskinan ekstrem 0 persen di tahun 2024. Adapun secara umum,
kemiskinan di Pandeglang berada diangka 9,18 persen.
Kepala
Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeda) Pandeglang, Sutoto mengatakan,
sulit untuk merealisasikan instruksi itu disisa tahun 2024 yang
menyisakan beberapa hari lagi. Usaha paling optimal kemungkinan hanya
mampu ditekan serendah mungkin dari angka saat ini.
“Ya kalau mencapai 0 persen saya masih
belum meyakinkan, ya. Tapi optimis akan ada penurunan dari 1,34 persen
itu akan terkurangi jumlah penduduk miskin ekstrem, yang mudah-mudahan
di posisi 1 persen,” kata Sutoto, Minggu (22/12/2204).
Sutoto
menjelaskan, salah satu kendala yang dialami dalam percepatan
penanganan kemiskinan ekstrem, karena banyak pendamping program sosial
pemerintah, yang tidak berani mengraduasi masyarakat yang sebetulnya
tidak lagi dikategorikan miskin ekstrem.
Selain
itu, ada pula pendamping yang belum memperbaharui status warga miskin
ekstrem dalam Data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem
(P3KE). Padahal yang bersangkutan sudah meninggal dunia atau pindah
domisili.
“Kendalanya persoalan para pendamping
PKH (Program Keluarga Harapan) tidak berani mengeksekusi, ketika
misalnya sebenarnya sudah tidak miskin lagi, dia enggak berani eksekusi
untuk menggraduasi, mengeluarkan, termasuk tadi yang meninggal tidak di-update,” ujarnya.
Namun,
Sutoto menegaskan, Pemkab terus melakukan validasi data serta
memverifikasi data secara berjenjang di 35 kecamatan. Bappeda sudah
menjalin koordinasi dengan camat hingga Kepala Desa serta pendamping
PKH, untuk melakukan percepatan pengentasan kemiskinan ekstrem.
“Nanti
hasilnya kami akan minta dari kecamatan, karena dari verifikasi itu
akan ketahuan bahwa nama-nama tersebut. Apakah sudah meninggal, apa
sudah pindah alamat, atau tidak ditemukan alamatnya atau juga ekonominya
sudah kategori sudah tidak miskin,” ucap Sutoto.
0 comments:
Post a Comment