Palestina Sorak sorai menggema di berbagai penjuru Palestina pada Senin (13/10/2025) saat Israel membebaskan hampir 2.000 tahanan sebagai bagian dari perjanjian gencatan senjata Gaza.
Kedua pihak saling menukar sandera mereka, dikutip dari laman AP News, Selasa (14/10)
Di Beitunia, Tepi Barat, dan Khan Younis, Gaza, ribuan warga menyambut para tahanan dengan tangisan bahagia, tepuk tangan, dan kibaran bendera. Mereka turun dari bus milik Komite Palang Merah Internasional, disambut dengan pelukan dan sorakan kemenangan.
Banyak yang diangkat ke pundak kerumunan, sementara yang lain hanya bisa duduk kelelahan, dengan wajah tirus dan tubuh lemah setelah bertahun-tahun di balik jeruji besi.
“Itu perjalanan penderitaan yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata — kelaparan, penyiksaan, penghinaan, semua yang bisa Anda bayangkan,” ujar Kamal Abu Shanab (51), warga Tulkarem yang dibebaskan setelah 18 tahun dipenjara.
“Kami hampir tidak mengenalinya,” kata keponakannya, Farah Abu Shanab. “Dia seperti orang lain.”
Abu Shanab ditangkap pada 2007 dan divonis atas tuduhan pelatihan militer dan pembunuhan tak berencana. Ia termasuk dari ribuan warga Palestina yang ditahan tanpa dakwaan sejak konflik dua tahun terakhir.
Selain mereka, sekitar 250 tahanan yang telah divonis juga dibebaskan, sebagian di antaranya dihukum atas serangan mematikan terhadap warga Israel. Sebanyak 154 orang diasingkan ke Mesir, dan sisanya kembali ke rumah mereka di Tepi Barat, Yerusalem Timur, dan Gaza.
Momen Haru dan Luka di Dua Sisi
Bagi warga Palestina, pembebasan para tahanan ini adalah simbol kemenangan dan pengorbanan. Namun bagi Israel, langkah ini menyakitkan, mengingat sebagian dari yang dibebaskan terlibat dalam serangan terhadap warga sipil.
Bagi banyak keluarga Palestina, isu tahanan bukan hanya politik, tapi juga cerita pribadi. Hampir setiap keluarga memiliki kerabat yang pernah mendekam di penjara Israel. Para tahanan dianggap bukan sekadar narapidana, melainkan pejuang kemerdekaan melawan pendudukan yang telah berlangsung puluhan tahun.
Meski begitu, Israel menegaskan bahwa semua proses penahanan dilakukan sesuai hukum, dan pihaknya akan menyelidiki setiap tuduhan pelanggaran.
0 comments:
Post a Comment