KAB SERANG KONTAK BANTEN – Ratusan warga, memblokade akses Jalan Raya Bojonegara – Puloampel, Kabupaten Serang, tepatnya di persimpangan Wadas, Rabu (22/10/2025). Dalam aksinya, mereka mengeluhkan keberadaan truk tambang yang mengancam keselamatan pengendara lain.
Salah seorang warga, Herman mengatakan, bahwa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang seharusnya mendengarkan jeritan masyarakat. Karena mereka selama ini dibayang bayangin ke khawatiran terjadinya laka lantas yang dapat merenggut korban jiwa.
“Emak emak untuk mau ke pasar saja khawatir, kemudian aktifitas sekolah kami sebagai orang tua khatir, selain itu saat mau berangkat kerja terjadi kemacetan, belum lagi saat ada rujukan dari puskesmas ke Cilegon pada saat macet tidak bisa,” kata Herman, Rabu (22/10/2025).
Dengan kondisi tersebut, Herman pun berharap Pemkab Serang datang menemui masyarakat di sekitar Bojonegara yang terdampak langsung. Jangan menemui tambang.
“Jika aksi kami ini tidak ditanggapi atau apatis, maka satu atau dua Minggu kedepan kami akan menggelar aksi lebih besar lagi,” tuturnya.
Sementara, Camat Bojonegara, Bagja Saputra mengaku merasa bangga terhadap masyarakat Bojonegara. Karena masih peduli terhadap lingkungan sekitar. Artinya masyarakat masih baik dan tidak apatis.
“Aksi hari ini juga berjalan dengan damai, lancar, kalaupun ada macet macet dikit wajar,” ungkapnya.
Bagja menuturkan, bahwa dalam aksi ini masyarakat menyampaikan keinginannya agar lalu lintas lancar, kemudian mobil tambang dari luar Banten tidak masuk ke wilayah Bojonegara.
“Kami selaku wilayah memang cukup membenarkan hal itu, karena walaupun ini jalan nasional tidak menampung (truk tambang), apalagi dengan adanya kejadian luar biasa dimana mobil mobil diluar Banten akibat penutupan tambang di Jawa Barat akhirnya kesini,” ujarnya.
Diakui Bagja, bahwa material tambang ini memang saya dibutuhkan juga untuk proyek strategis nasional, namun disisi lain hak masyarakat jangan terabaikan.
0 comments:
Post a Comment