SERANG, (KB).- Memasuki bulan Januari tahun 2018,
harga barang-barang/jasa kebutuhan pokok masyarakat di Banten secara
umum mengalami kenaikan. Hal ini terlihat dari meningkatnya angka Indeks
Harga Konsumen (IHK) dari 138,47 pada bulan Desember menjadi 138,77
pada bulan Januari atau terjadi perubahan indeks (inflasi) sebesar 0,22
persen. Demikian dikatakan Kepala Bidang Stat. Distribusi BPS Provinsi
Banten Jaih Ibrohim, didamping Kepala Bidang Statistik Produksi, Sarip
Hidayat, Kamis (1/2/2018).
Menurut Jaih, enam dari tujuh kelompok pengeluaran mengalami kenaikan
indeks, yaitu berturut-turut: kelompok bahan makanan yang naik sebesar
1,26 persen, kelompok sandang naik sebesar 0,24 persen, kelompok
pendidikan, rekreasi dan olahraga naik sebesar 0,22 persen, kelompok
perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar naik sebesar 0,16 persen,
kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau yang naik sebesar
0,11 persen serta kelompok kesehatan naik sebesar 0,10 persen. Sedangkan
kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks adalah kelompok
transpor, komunikasi dan jasa keuangan turun sebesar 0,97 persen;
“Komoditas yang dominan menyumbang inflasi pada bulan Januari ini
adalah beras, daging ayam ras, bensin, sewa rumah dan buku pelajaran
SD,” kata Jaih. Dikemukakan Jaih, laju inflasi tahun kalender tercatat
sebesar 0,22 persen, sedangkan inflasi “Year on Year” (IHK Januari 2018
terhadap Januari 2017) tercatat sebesar 3,47 persen.
“Berdasarkan pemantauan Badan Pusat Statistik terhadap 417 jenis
barang dan jasa di Kota Serang, Tangerang dan Cilegon baik secara
mingguan, dua mingguan maupun bulanan, diketahui pada bulan Januari 2018
ini sebanyak 235 komoditas mengalami perubahan harga. Sementara, 147
komoditas mengalami kenaikan harga dan sisanya sebanyak 88 komoditas
mengalami penurunan harga,” ungkapnya.
Hal tersebut, tambah Jaih, menyebabkan inflasi pada Januari 2018
sebesar 0,22 persen, dengan kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari
138,47 pada bulan Desember menjadi 138,77 pada bulan Januari. Kelompok
komoditas yang memberikan andil/sumbangan terhadap inflasi Banten
berturut-turut sebagai berikut: kelompok bahan makanan sebesar 0,2800
persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar
-0,0337 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau
sebesar 0,0246 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga
sebesar 0,0207 persen; kelompok sandang sebesar 0,0107 persen; kelompok
kesehatan sebesar 0,0052 persen serta kelompok transpor, komunikasi dan
jasa keuangan sebesar -0,1573 persen.
Ditambahkan, beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga yang
cukup tinggi selama bulan Januari 2018 antara lain semangka, ampela hati
ayam, kacang panjang, pir, cabe rawit dan buku pelajaran SD. Sementara
komoditas yang mengalami penurunan harga paling banyak antara lain
adalah angkutan udara, buncis, wortel, kembang kol dan tauge/kecambah.
Menurut Jaih Ibrohim, inflasi Provinsi Banten dihitung dari
perkembangan indeks harga konsumen di tiga Kota Inflasi di Provinsi
Banten, yaitu Kota Serang, Kota Cilegon dan Kota Tangerang. Pada bulan
Januari 2018, inflasi Kota Tangerang cukup rendah yaitu 0,04
persen. “Angka tersebut merupakan inflasi terendah dibanding Inflasi
kota kota di Indonesia. Sementara untuk 2 kota lainnya, inflasi di Kota
Serang yang paling tinggi di Banten, yaitu 0,91 dan inflasi Kota Cilegon
0,41 persen,” imbuhnya. (







0 comments:
Post a Comment