JAKARTA – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerindra DKI
Jakarta menganulir dua nama calon wakil gubernur (cawagub) DKI yang
dimunculkan anggota panitia seleksi. Alasannya, penyebutan dua nama
melanggar kesepakatan. Dua nama calon yang akan dikirim menunggu
kesepakatan DPD Gerindra dan DPW PKS.
Ketua DPD Gerindra M. Taufik segera bertemu dengan DPW PKS membahas
dua nama yang akan dikirim ke gubernur. “Rencananya Sabtu (16/2/2019)
kita adakan pertemuan untuk pembahasan cawagub hasil uji kelayakan. Tiga
nama cawagub yang sudah diuji akan kita rapatkan dan memutuskan secara
bersama dua nama yang layak, ” kata Taufik, Jumat (15/2).
Taufik menyesalkan munculnya dua nama yang disebutkan salah satu
anggota tim seleksi yakni Ahmad Syaikhu dan Agung Yulianto. “Baru Sabtu
hendak ketemu. Itu pun saya yang minta segera undang kami,” kata Taufik.
Pertemuan diagendakan berlangsung pukul 17.00 WIB. Agenda pertemuan
mendiskusikan kelayakan tiga calon wakil gubernur DKI yang telah
menjalani uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test).
Taufik membantah sudah ada dua nama yang lolos fit and proper test.
Menurut Taufik, tim penyeleksi tak berhak menentukan lolos atau tidak
para calon. Tim penyeleksi, kata Taufik, hanya memberikan rekomendasi
terhadap tiga calon yang diuji.
Setelah ada rekomendasi, pimpinan Gerindra dan PKS harus berembuk
terlebih dulu. Dari diskusi itu baru ditentukan dua nama yang bakal
diserahkan ke Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Bahkan, menurut Taufik, bisa saja pimpinan partai memutuskan hanya satu calon yang lolos kriteria.
“Kalau sepakat ayo, kalau tidak sepakat misalnya cuma satu sepakatnya, ya nyari satu lagi. Bisa kayak begitu,” ujar Taufik.
Sebelummya, anggota tim fit and proper test, Ubedilah Badrun,
memastikan sudah memilih dua dari tiga calon. Dua calon itu, yakni
Sekretaris DPW PKS DKI Agung Yulianto dan mantan Wakil Wali Kota Bekasi
Ahmad Syaikhu. Sedangkan Abdurrahman Suhaimi dinilai tidak layak karena
kurang memahami masalah Jakarta.
Kursi Wakil Gubernur atau Wagub DKI Jakarta kosong setelah Sandiaga
Uno memutuskan mundur karena mencalonkan diri sebagai wakil presiden
mendampingi Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto. Anies telah bekerja
seorang diri sejak Agustus 2018
0 comments:
Post a Comment