JAKARTA – Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto
yakin mampu mengembalikan kekayaan Indonesia yang dia sebut saat ini
mayoritas berada di luar negeri. Prabowo yakin dengan pemerintahan yang
kuat, tegas dan bebas korupsi maka Indonesia akan kembali merebut
kejayaan.
Hal itu disampaikan Prabowo dalam Pidato Kebangsaan dengan tema
Mewujudkan Swasembada Energi, Pangan dan Air, di Grand Ballroom Hotel
Po, Semarang, Jawa Tengah, Jumat (15/2/2109), yang dihadiri oleh ratusan
kader Gerindra dan relawan.
Mengawali pidato, Prabowo mengibaratkan negara adalah sebuah tubuh
atau body politik. Tubuh manusia ada saatnya tumbuh, berkembang dan
sakit begitu juga dengan sebuah negara. Untuk itu, Prabowo meminta agar
elit pemerintah mengatakan bahwa kondisi negara tengah sakit atau
terpuruk dan segera mencari solusi.
Sebelum mengalami keterpurukan maka pemimpin harus bisa merawat,
membina, memelihara dan memupuk sebuah negara. Jika mengalami kerusakan
maka harus berkonsultasi dengan para pakar dan ahli agar bisa
diselamatkan.

“Berani untuk meneliti keadaan sendiri, harus berani melihat realita.
Kalau ada masalah, kalau ada kekurangan, kalau ada penyakit harus
berani untuk mengatakan ini masalahnya, ini kekurangannya,” kata
Prabowo.
Bahkan Ketua Umum Partai Gerindra tersebut kembali menegasan bahwa
kekayaan Indonesia sudah berpuluh-puluh tahun berada di luar negeri.
Tidak asal bicara, Prabowo pastikan yang dia ucapkan berdasarkan bukti
dan fakta.
“Saya sebut inti masalah, inti persoalan bangsa Indonesia adalah
mengalir ke luar kekayaan nasional. Ini bisa kita buktikan dan
pemerintah yang sekarang berkuasa sendiri mengakui lebih banyak uang
milik orang Indonesia di luar Indonesia daripada di dalam Indonesia,”
ucap dia.
Prabowo minta tidak ada pihak yang tersinggung dan marah dengan
ucapannya, dia minta temuannya menjadi bahan introspeksi dan mencarikan
solusi. Dia pun berjanji siap mengembalikan kekayaan Indonesia jika
dipercaya memimpin pada periode 2019 2024.
Pamer Deretan Pakar
Prabowo pun memamerkan puluhan pakar dan ahli dari berbagai bidang
yang siap membantunya memulihkan kejayaan dan mensejahterakan rakyat
Indonesia. “Pakar-pakar ini yang meyakinkan saya Indonesia mampu,
Indonesia bisa berdiri di atas kaki sendiri,” tegas dia.
Prabowo juga mengingatkan bahwa Indonesia perlu melakukan swasembada
pangan, air, dan energi. Karena setelah dia pelajari sejarah perang
bertujuan untuk mengusai sumberdaya alam, energi, lahan dan air. Dan
Prabowo yakin Indonesia mampu tidak bergantung dengan negara lain.
Mantan Danjen Kopassus tersebut juga menyatakan Indonesia harus
memiliki insititusi pemerintah yang hebat, unggul, dan bebas korupsi.
Untuk itu, jika menangkan Pilpres 2019 bersama Sandiaga Salahuddin Uno
akan menaikkan gaji hakim, jaksa, TNI, dan Polri agar tidak mudah di
sogok.
“Ternyata walaupun sulit dengan pemerintah yang bersih, bebas dari
korupsi, insya Allah kita akan menyelamatkan negara ini. Kita bertekad
negara yang nanti kita bangun negara yag tidak ad akoruptornya,” papar
Prabowo.
Terakhir, Prabowo sampaikan bahwa Indonesia harus memiliki tentara
yang unggul dan kuat. Namun, Prabowo tegaskan bukan untuk mengajak
berperang negara lain melainkan untuk mempertahankan Tanah Air dari
penjajah manapun.
“Kebijakan negara kita harus 1000 kawan terlalu sedikit, 1 lawan
terlalu banyak. Kita akan menjalankan politik luar negeri dengan dasar
dan asas saling menghormati. Dengan demikian, saya menyampaikan kami
optimis, bukan pesimis. Kami percaya Indonesia bisa bangkit, kami
percaya Indonesia akan menang,” tandas Prabowo.
Dalam kesempatan tersebut Prabowo Pamerkan puluhan pakar dan ahli
yang terdiri dari enam orang pakar ekonomi, empat orang pakar
infrastruktur, 12 orang pakar energi dan pangan, dan 7 pakar SDA dan
lingkungan hidup.
Pakar Ekonomi diantaranya mantan Gubernur Bank Indonesia Prof
Burhanuddin Abdullah, Drajad Wibowo, Ichsanuddin Noorsy, Alex Yahya,
Harriyadin, Andika, Direktur IKS UKRI Sugiono, dan Dirgayiza Setiawan.
Pakar infrastruktur diantaranya mantan staf khusus Kementerian PU,
Suhendra Rabu; Anggota Komisi V DPR RI Putra Jaya Husin, Anggota Komisi V
DPR RI, Bambang Haryo Soekartono; pakar perumahan Marco Kusuma.
Pakar energi dan pangan diantaranya Chief Scientist Arsari Enviro
Industri, Dr Willie Smith; mantan Menteri ESDM Sudirman Said, mantan
staf khusus menteri ESDM, Said Didu; Anggota Komisi VII DPR RI Kardaya
Warnika, pakar pangan Laode Kamaluddin, mantab Menteri Pertahanan Ferrry
Mursyidan Baldan, Ketua Komisi IV DPR RI Edhy Prabowo, dan Mantan
Dirjen Menteri Pertanian Endang Thohari.
Sedangkan pakar energi dan lingkungan hidup Direktur Institute for
essential Service Reform Fabby Tumiwa, pakar konservasi kehutanan Achmad
Aditya, dan ahli hukum lingkungan Irvan Pulungan.
0 comments:
Post a Comment