CILEGON – Pemkot Cilegon melalui Dinas Perhubungan
(Dishub) mulai mengoperasikan dua bus trans mandiri dalam pelaksanaan
program Sarana Angkutan Umum Massal (SAUM), Kamis (7/2/2019).
Dalam launching perdananya di koridor Terminal Seruni diumumkan, bus
yang mampu mengangkut 20 orang penumpang itu sementara waktu akan
beroperasi secara gratis melalui lima lintasan koridor yang sudah
ditentukan.
“Jadi sepanjang bus kita ini masih berplat merah, maka akan kita
gratiskan. Karena kan kalau mau menarik tarif angkutan, itu harus dengan
plat kuning. Untuk ke arah itu, kita harus membentuk lembaga dulu, ada
operatornya, barulah kita ajukan ke plat kuning. Barulah ada penerapan
tarif, yah perkiraan sekitar Rp2.500,” ungkap Kepala Dishub Cilegon,
Andi Affandi.
Dua bus tersebut, kata Andi, efektif beroperasi dari Senin sampai
dengan Jumat dan beroperasi setiap jam pada pukul 06.00-09.00 WIB dan
15.00-18.00 WIB.
“Memang pada Sabtu dan Minggu itu bus sengaja kita liburkan dengan
pertimbangan biaya operasi. Saat ini kita masih beroperasi pagi dan sore
saja, karena kan ini masih uji coba dulu, kita lihat perkembangannya.
Waktu operasi juga dibatasi, karena kita sengaja menyasar jam sibuk,”
terangnya.
Sementara Plt Walikota Cilegon Edi Ariadi mengatakan, operasional bus
tersebut diharapkan menjadi solusi atas persoalan tingkat kepadatan
lalu lintas kendaraan di ruas jalan di Kota Cilegon, utamanya pada pagi
dan sore hari. Persoalan itu bahkan menurutnya menjadi perhatian serius
pemerintah daerah yang sampai merogoh kocek sendiri di APBD Perubahan
tahun lalu.
“Kepadatan lalu lintas di Cilegon ini sudah bukan main, sudah kita
rasakan bersama lah. Dari simpang sampai dengan PCI, itu sudah harus
kita selesaikan. SAUM ini bukan berarti kita menutup angkot ya, tapi
kita ingin supaya masing-masing itu bisa bergerak, namun kenyamanan
penumpang dan pengendara itu tidak diabaikan,” katanya.
0 comments:
Post a Comment