CILEGON – Manajemen PT Lotte Chemical Indonesia (LCI) memastikan
melanjutkan investasinya di Kota Cilegon. Pabrik kimia asal Korea Selatan itu
bahkan segera melakukan pengerukan laut untuk membangun dermaga sebagai
penunjang aktivitas pabrik.
Presiden Direktur PT LCI Kim Yong Ho mengaku, siap melanjutkan
investasi. Dari rencana sebesar Rp55 triliun, pihaknya sudah sudah
mengucurkan uang sebanyak Rp1,4 triliun utnuk pematangan lahan.
“Sekarang kita akan bangun jetty (dermaga). Tapi, mengalami kendala
kedalaman laut. Kami perlu melakukan pengerukan pasir laut agar
kedalaman sesuai dengan standar area perlintasan kapal-kapal berukuran
besar. Itu akan kita mulai segera mungkin,” ujar Kim, akhir pekan lalu.
Kim menjelaskan, dermaga itu akan digunakan untuk sandar kapal-kapal
berukuran besar yang membutuhkan kedalaman 20 meter. Sedangkan kedalaman
laut di Cilegon hanya 14 meter. Meski demikian, pengerukan pasir laut
baru akan dilakukan setelah mengantongi izin dari Kementerian
Perhubungan (Kemenhub). “Permohonan izin sudah dilayangkan dan saat ini
tinggal menunggu persetujuan,” jelasnya.
Kim tidak menjelaskan secara rinci berapa banyak pasir yang akan
dikeruk demi kepentingan proyek tersebut. Yang ia pastikan, pasir hasil
kerukan akan digunakan untuk pengurukan proyek pabrik kimia yang saat
ini sudah memasuki tahapan pematangan lahan. “Daripada kita buang ke
tempat lain, kita manfaatkan untuk pengurukan lahan,” ujarnya didampingi
oleh Direktur Manufaktur PT Lotte Chemical Titan Nusantara (LCTN) Jojo
Hardijanto.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Banten
Husni Hasan mengaku tidak mempersoalkan pengerukan pasir laut oleh Lotte
jika tidak berdampak pada lingkungan sekitar. Terkait perizinan, DLH
hanya memberikan rekomendasi dan rekomendasinya adalah material harus
bersumber dari lokasi yang berizin.
“Pada saat meminta izin menggali di sana, pasti sudah ada kajian di sana, karena dia sudah mengantongi izin,” tuturnya.
Di sisi lain, rencana pengerukan pasir laut oleh Lotte itu
mendapatkan penolakan dari Komisi II DPRD Kota Cilegon. Anggota Komisi
II M Yusuf Amin menilai, pengerukan pasir laut akan berdampak buruk bagi
keberlangsungan ekosistem laut dan keselamatan warga Kota Cilegon.
Dari informasi yang ia tahu, pengerukan pasir rencananya tidak hanya
di area dekat lokasi pembangunan dermaga, tetapi sampai di perairan
dekat Pulau Sangiang.
“Itu kan masih di area Selat Sunda yang menjadi lokasi berdirinya
Gunung Anak Krakatau. Jumlah pasir yang akan dikeruk informasinya
mencapai 262 juta kubik,” ujar Ketua Fraksi PDIP itu.
Yusuf Amin mengaku khawatir jika pengerukan pasir laut bisa memicu
bencana alam yang besar. “Kami akan menekan ke Walikota Cilegon untuk
tidak memberikan izin. Kita pun akan menyurati pimpinan DPRD untuk
memanggi pihak LCI, intinya kami DPRD menolak aktivitas pengerukan pasir
laut,” ujarnya.







0 comments:
Post a Comment