TANGERANG-Pembayaran klaim Rumah Sakit (RS) se-Provinsi Banten dari pihak BPJS
Kesehatan mengalami keterlambatan dari tanggal yang ditentukan.
Kejadian itu terjadi karena BPJS Kesehatan mengalami defisit anggaran dari anggaran yang masuk dengan klaim yang dibayarkan.
Hal itu diakui Kepala BPJS Serang, Sofyeni kepada kabar6.com, Rabu (31/10/2019).
Menurutnya, keterlambatan pembayaran klaim dari pihak BPJS Kesehatan
kepada RS terjadi hampir terjadi di seluruh RS se-Provinsi Banten.
“Namanya pembayaran klaim rumah sakit,” kata Sofyeni.
Meski begitu, kata Sofyeni, melesetnya waktu pembayaran dari BPJS
Kesehatan kepada pihak rumah sakit hanya berselang beberapa hari, tidak
sampai berbulan-bulan lamanya.
“Tiap bulan kami bayarkan. Tapi tidak sesuai dengan tanggal jatuh
temponya. Misalnya, seharusnya dibayarkan tanggal 15 September kemarin,
tapi sampai Oktober ini belum kita bayarkan,” aku Sofyeni.
Meski begitu, dirinya tidak menampik, pada bulan-bulan tertentu juga
tunggakan sampai ada yang dua bulan. Namun baru bisa dibayarkan untuk
satu bulannya saja.
“Sehingga akhirnya tagihan selanjutnya menjadi menumpuk,” katanya.
Diberitakan sebelumnya, BPJS Kesehatan menunggak biaya klaim di RSUD
Berkah Pandeglang sejak bulan Juni 2019 hingga bulan Agustus hingga Rp12
miliar.
Namun alih-alih membayar tunggakan, BPJS menyarankan pihak RSUD
Berkah untuk meminjam terlebih dahulu ke bank. Hanya managemen rumah
sakit plat merah itu masih menimbang-nimbang usulan BPJS tersebut.
Serupa di RSUD Balaraja, jumlah tunggakan BPJS Kesehatan ke RSUD Balaraja, Kabupaten Tangerang mencapai Rp13 miliar lebih “Jumlah tersebut merupakan tunggakan selama tiga bulan terhitung sejak
Juni hingga Agustus 2019,” ujar Kepala Bagian (Kabag) Keuangan RSUD
Balaraja Ida, kepada Kabar6.com saat ditemui diruangnya, Kamis
(31/10/2019)
0 comments:
Post a Comment