Tuesday 14 January 2020

Politik Beretika Wujud Peradaban Bangsa


Politik Beretika Wujud Peradaban Bangsa
Selamat Tahun Baru 2020! Kini kita telah resmi memasuki tahun politik menjelang pemilihan kepala daerah serentak 23 September mendatang. Seperti tahun-tahun politik sebelumnya, sudah dapat diprediksikan para politisi akan mewarnani 2020 dengan sejumlah manuver politik. Sayangnya, kadang-kadang atraksi para politisi tersebut kurang etis, padahal menurut C. G. Jung dkk dalam JSCOPE (1998:258), perkembangan etika sebuah bangsa merupakan wujud peradaban bangsa tersebut.

Etika dan Moral
Dr. Umaimah Wahid pada kuliah Komunikasi Politik di Universitas Budi Luhur (21/12/2019) menjelaskan bahwa etika dalam pandangan filsafat merupakan konsep nilai-nilai baik dan buruk, dalam pandangan ilmu merupakan sebuah kajian yang dapat didiskusikan secara terus menerus, dalam praktiknya etika merupakan hukum perilaku (moral). Artinya, secara konsep setiap orang dan/ budaya meyakini dan menyetujui adanya nilai-nilai baik-buruk, tetapi tidak semua orang mempelajarinya, bukan juga sebuah jaminan bahwa nilai-nilai tersebut akan diterapkan oleh setiap orang dalam kehidupan sehari-hari.

Prof. Tremblay dalam Global Research (04/06/2010) menjelaskan, secara ideal “ethical expertise” kecerdasan etis sebuah bangsa memiliki pengaruh signifikan terhadap tingkat transparansi pemerintah di negara tersebut. Artinya, kemapanan moral sebuah bangsa dapat diukur dari tingkat keterbukaan penyelenggara negara. Semakin transparan pemerintah sebuah negara, semakin rendah tingkat korupsi di negara tersebut, maka semakin tinggi tingkat kemapanan moral bangsa itu.
Menurut Prof. Tremblay (ibid) Selandia Baru dan Denmark adalah contoh bangsa yang memiliki kemapanan moral yang tinggi. Hal ini tercemin dari indeks keterbukaan pemerintahnya yang menduduki peringkat 1 dan 2 sebagai negara yang paling transparan di dunia pada 2009. Bahkan hingga 2018 lalu, kedua negara tersebut secara bergantian masih menduduki posisi teratas (transparency.org, 2018).
Prof. Snook menceritakan kepada nzherald (30/06/2000) bahwa pada 1970an wacana pendidikan moral di Selandia Baru mengalami penolakan karena dianggap bukan kewajiban dari sekolah. Negara tersebut baru melegalkan regulasi tentang pendidikan karakter bagi anak usia 6-16 tahun pada 29 September 1989 (Education Act 1989).

Jika dibandingkan dengan Indonesia, istilah kewarganegaraan pertama kali muncul pada 1957 dan pendidikan moral di Indonesia telah dilaksanakan sejak 1959 dengan nama “Civics Manusia Indonesia Baru” dengan “Tujuh Bahan Pokok Indoktrinasi (TUBAPI)” sebagai buku acuan (UNY). Secara teoritis, seharusnya bangsa Indonesia memiliki kemapanan etis dan transparansi yang lebih tinggi dibandingkan Selandia Baru.Perbandingan di atas menunjukkan bahwa tidak berarti mereka yang baru memperolehpendidikan moral adalah individu-individu yang memiliki kemapanan moral lebih rendah, tidak juga menjadikan mereka yang lebih dulu mempelajari nilai-nilai moral sebagai orang yang paling bermoral. Pertanyaannya kemudian, faktor-faktor apa yang menyukseskan pendidikan moral di Selandia Baru hanya dalam 20 tahun? Dan apa yang membuat pendidikan moral di Indonesia masih cenderung kurang efektif bahkan setelah diterapkan lebih dari 60 tahun? Bagaimana cara memperbaiki sistem pendidikan moral di Indonesia?
Etika Politik
Menurut International Encyclopedia of Ethics (Harvard.edu), “political ethics (sometimes called political morality or public ethics) is the practice of making moral judgments about political action, and the study of that practice.” Dengan kata lain, etika politik yang kadang-kadang disebut moral politik atau etika publik merupakan praktik membuat penilaian moral tentang tindakan politik, dan mempelajari praktik itu. Pada ensiklopedia tersebut dijelaskan bahwa terdapat dua objek kajian etika politik, yaitu proses politik dan regulasi politik.

Etika dari proses politik berfokus pada para tokoh publik dan metode-metode yang mereka gunakan untuk memperoleh, menjalankan, dan mempertahankan kekuasaan. Sementara etika dari regulasi politik berkosentrasi pada pertimbangan moral dari kebijakan publik dan undang-undang yang diproduksi oleh para politisi.
Namun demikian, menurut Hampshire dalam Harvard.edu, etika politik memiliki standar ganda. Di satu sisi, etika menuntut para pemimpin politik untuk menghindari tindakan yang merugikan orang tidak bersalah, tetapi hal tersebut mendapatkan pengecualian ketika pelaksanaan tindakan itu semata-mata demikepentinganmasyarakat yang lebih luas.Hampshire mencontohkan peristiwa perang, merunutnya dalam teori perang, seorang presiden dapat menginstruksikan penyerangan terhadap musuh terlepas dari kemungkinan akan adanya prajurit yang gugur dalam penyerangan.

Standar ganda juga terjadi dalam menerapkan kebijakan. Etika menuntut para politisi untuk adil dalam membuat kebijakan, tetapi dalam praktik politik para penyelenggara negara dimungkinkan untuk memaksa publik agar mengadopsi suatu kebijakan tertentu (Gutmann dan Thompson dalam Harvard.edu), terlepas dari tingkat objektivitas kebijakan tersebut.

Nilai Kebudiluhuran dan Peradaban Bangsa
Berdasarkan penjelasan di atas, diketahui bahwa pertentangan antara etika politik dan praktik moral merupakan hal yang niscaya. Akan tetapi keniscayaan itu tidak dapat diterima begitu saja. Karena tingkat pertentangan antara etika dan moral sangat tergantung pada orientasi politik dari para politisi. Berbagai studi menunjukkan, ciri dari bangsa maju ialah tingginya tingkat transparansi pemerintah yang berdampak pada rendahnya tingkat korupsi.
Korupsi menurut KBBI (2019) ialah penyelewengan atau penyalahgunaan uang negara (perusahaan dan sebagainya) untuk keuntungan pribadi atau orang lain. Dari definisi tersebut dapat dipahami bahwa negara dengan tingkat korupsi yang tinggi mencerminkan politisi yang egosentris, menjadikan dirinya sebagai titik pusat pemikiran (mementingkan diri sendiri). Artinya, dalam membuat kebijakan, para politisi tersebut belum sepenuhnya atau sama sekali tidak berorientasi pada kepentingan publik, melainkan lebih mengutamakan kepentingan diri dan kelompoknya sendiri.
Dari data transparency.org (2018), transparasi Indonesia berada di peringkat 89 dari 180 negara, berada 11 peringkat di bawah India yang menduduki peringkat 78. Dan berada jauh di bawah negara-negara serumpun, seperti: Singapura (peringkat 3), Brunei Darussalam (peringkat 31), dan Malaysia (peringkat 61).

Menurut Dr. Umaimah Wahid (Suara Merdeka, 01/09/2018), bilamana Indonesia menerapkan nilai-nilai kebudiluhuran sebagaimana mestinya, maka akan tercipta karakter bangsa yangpenuh cinta kasih, suka menolong, jujur, bertanggung jawab, rendah hati, bertoleransi, suka bekerjasama,sabar mensyukuri, dan sopan santun. Nilai-nilai kebudiluhuran yang telah tertanam dalam budaya bangsa selama ratusan tahun tersebut menunjukkan kedewasaan peradaban (kemajuan, kecerdasan, kebudayaan) Indonesia masa lampau. Pertanyannya kemudian, apakah Indonesia hari ini telah mengalami kemunduran budaya?
Jika memperhatikan sikap dan perilaku para politisi yang terlibat kasus suap dan korupsi, mayoritas dari mereka tampil di media massa dengan santai dan tanpa rasa bersalah. Lainnya memberikan pernyataan yang penuh pengingkaran. Sementara yang belum terjerat, sibuk menggunakan segala kecerdasan dan kekuasaan yang mereka miliki untuk membuat “lubang-lubang persembunyian” melalui kebijakan-kebijakan yang memberikan keleluasaan bagi mereka dalam menjalankan aksinya.
Fenomena ini cukup memprihatinkan, karena sepertinya para politisi itu telah gagal memahami nilai-nilai “cinta kasih, tolong-menolong, toleransi, dan kerjasama” yang tertanam dalam budaya bangsa Indonesia. Sesungguhnya, nilai-nilai tersebut berlaku untuk seluruh lapisan sosial di Indonesia, bukan hanya kepada keluarga, kerabat, dan/ lingkaran-lingkaran sosial tertentu, kemudian mengabaikan lapisan sosial lainnya.
Dalam politik, sering kali suara kita sebagai rakyat kurang atau bahkan tidak terdengar. Namun perlu kita ingat bersama, bahwa di negara demokrasi ini, kedaualatan tertinggi ada di tangan rakyat. Sehingga, apabila kritik tentang peraturan yang melegalkan para mantan koruptor untuk kembali mencalonkan diri sebagai kepala daerah tidak terdengar, merupakan hal yang wajar dan konstitusional apabila kita memberikan dukungan suara kepada kandidat yang mampu menyampaikan dan memperjuangkan aspirasi kita.
Untuk itu, demi mewujudkan peradaban bangsa yang mapan, marilah menggunakan waktu yang tersedia untuk mengedukasi diri tentang para calon kepala daerah kita, serta menggunakan hak pilih dengan bijaksana. Sesungguhnya, menciptakan sistem politik yang beretika dimulai dari pilihan kita. Pilihan itu akan mencerminkan kecerdasan moral diri sendiri dan bangsa ini. Pada akhirnya, pilihan kita akan berdampak signifikan terhadap kemajuan bangsa. Maka, marilah kita menjadi pemilih yang cerdas berbudi luhur! Kenali dan amati sebelum memilih!(RMI/HRU)


Oleh :  David Randy, Mahasiswa Magister Ilmu Komunikasi Universitas Budi Luhur
Share:

0 comments:

Post a Comment

UCAPAN IDUL FITRI 1445 H

UCAPAN IDUL FITRI 1445 H

DPRD BENGKULU

DPRD BENGKULU

Sekretariat DPRD Kota Cilegon

Sekretariat DPRD Kota Cilegon

PERKIM KOTA CILEGON

PERKIM KOTA CILEGON

SEKRETARIAT DPRD KOTA CILEGON

SEKRETARIAT DPRD KOTA CILEGON

Sekretariat DPRD Tangerang

Sekretariat DPRD Tangerang

DPRD KOTA SERANG

DPRD KOTA SERANG

DINAS PEMDIDIKAN KOTA SERANG

DINAS PEMDIDIKAN KOTA SERANG

segenap Crew Mohon Maaf Lahir Dan Batin

segenap Crew Mohon Maaf Lahir Dan Batin

BAPENDA PROVINSI BANTEN

BAPENDA PROVINSI BANTEN

PEMERINTAH TANGERANG

PEMERINTAH TANGERANG

DPRD SIDOARJO IDUL FITRI 1445 H

DPRD SIDOARJO IDUL FITRI 1445 H

Dinas Pendidikan Kota Serang ISRA MIRAJ 1445 h

Dinas Pendidikan Kota Serang ISRA MIRAJ 1445 h

Jadilah Perbedaan Menjadi Kekuatan

Jadilah Perbedaan Menjadi Kekuatan

Hidup Untuk Saling Melindungi Bukan Saling Melukai

Hidup Untuk Saling Melindungi Bukan Saling Melukai

PERTAMINA 2024

PERTAMINA 2024

Penawaran Kerja Sama

TV KONTAK BANTEN

KEMENTRIAN SEKRETARIS NEGARA

KEMENTRIAN SEKRETARIS NEGARA

Hari Amal Bhakti ke 78 Bakti Untuk Negeri

Hari Amal Bhakti ke 78 Bakti Untuk Negeri

FORUM UNIVERSITAS TRISAKTI

FORUM UNIVERSITAS TRISAKTI
Media yang kuat butuh rakyat yang terlibat, mengelola kebebasan dengan bertanggung jawab._ Najwa Shihab

SILAKAN PASANG IKLAN KLIK

SELAMAT HUT KORPRI 2023

SELAMAT HUT KORPRI 2023

KONTAK MEDIA GROUP

KONTAK MEDIA GROUP

BACA BERITA BIKIN PAS DI HATI YA DI SINI !!

BAPENDA PROVINSI BANTEN HARI PERS 2024

PEMERINTAH BANYUWANGI

PEMERINTAH BANYUWANGI

TALK SHOW MENCARI PEMIMPIN SEJATI

TALK SHOW MENCARI PEMIMPIN SEJATI

INFO CPNS DAN PPPK 2023 KLIK

PESAN MAKANAN ENGAK RIBET

MOTO KAMI


BERBUAT BAIK TERHADAP SESAMA SESUNGGUHNYA UNTUK KEBAIKAN DIRI KITA

HARI KETERBUKAAN INFORMASI 2023

HARI KETERBUKAAN INFORMASI 2023

KEMENTRIAN HUKUM DAN HAM

KEMENTRIAN HUKUM DAN HAM

RESOLUSI TAHUN 2024

RESOLUSI TAHUN 2024

INFO DEWAN PERWAKILAN RAKYAT (DPR) RI

KEMENTRIAN BUMN

KEMENTRIAN BUMN

SELAMAT HARI ADIYAKSA KE 62

SELAMAT HARI ADIYAKSA KE 62

Jadikan Kritik Masyarakat Sebagai INTROPEKSI

Jadikan Kritik Masyarakat Sebagai INTROPEKSI

ENERGI KOLOBORASI

ENERGI KOLOBORASI

Bergerak TAK TERBATAS

Bergerak TAK TERBATAS

PEMERINTAH SUBANG JABAR

PEMERINTAH SUBANG JABAR

KELUARGA BESAR KEJAKSAAN RI

KELUARGA BESAR KEJAKSAAN RI

SENYUM ADALAH IBADAH

SENYUM ADALAH IBADAH

PEMERINTAH BIRIEUN ACEH

PEMERINTAH BIRIEUN ACEH

SELAMAT DAN SUKSES

SELAMAT DAN SUKSES

Bergerak Tumbuh Bersama

Bergerak Tumbuh Bersama

Berbuat Baiklah Karena Senyum Pun Ibadah

Berbuat Baiklah Karena Senyum Pun Ibadah

SELALU BERBUAT UNTUK BANGSA

AWAS BAHAYA LATEN KORUPSI

AWAS BAHAYA LATEN KORUPSI

Kata Motifasi Koran Kontak Banten

Kata Motifasi Koran Kontak Banten

Mau Kirim Tulisan Artikel Klik aja

MOTO KAMI


Sekecil APAPUN Yang Anda Perbuat Akan Menjadikan Cermin Kami untuk Maju

BARCODE INFO KERJA KLIK

Silakan Pesan Buku Catatan Kehidupan Ali

Berita Populer

PEMERINTAH JAWA TIMUR

PEMERINTAH JAWA TIMUR

PEMERINTAH JAWA TENGAH

PEMERINTAH JAWA TENGAH

INFO KPK

INFO KEJAKSAAN RI

Bergerak Kita Bangkit untuk Indonesia

Bergerak Kita Bangkit untuk Indonesia

BERIKAN SENYUM UNTUK MU INDONESIA

BERIKAN SENYUM UNTUK MU INDONESIA

HUT RI KE 78 2023

HUT RI KE 78 2023

BANGKIT LEBIH KUAT

BANGKIT LEBIH KUAT

AYO SELAMATKAN BUMI KITA

AYO SELAMATKAN BUMI KITA

PRAJA MUDA JIWA MUDA

PRAJA MUDA JIWA MUDA

Hati Nurani Tidak Ada Dalam Buku Tapi Ada di Hati

Hati Nurani Tidak Ada Dalam Buku Tapi Ada di Hati

PEMERINTAH TANGERANG

PEMERINTAH TANGERANG

SELAMAT HUT BAWASLU REPUBLIK INDONESIA

BERGERAK DAN BERGERAK

Portal Kementrian Kemlu Indonesia

Seputar Parlemen

INFO KPK JAKARTA

INFO ICW NASIONAL KLIK

Salam Damai Untuk Indonesia

Layanan Kota Tangerang Selatan BPHTB

Kementrian

Susunan Redaksi

Kementrian PU

Support