SERANG, (KB).- Jumlah kasus orang yang positif virus
corona atau Covid-19 di Indonesia bertambah 65 kasus baru, sehingga
total sebanyak 579 kasus. Dari kasus baru tersebut, 9 orang di antaranya
berasal dari Banten.
“Sehingga total kasus (kumulatif) pada hari ini menjadi 579,” kata
Juru Bicara Pemerintah Untuk Penanganan Virus Corona atau Covid-19,
Achmad Yurianto dalam konferensi pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan
Covid-19 di Graha BNPB di Jakarta, Senin (23/3/2020).
Achmad Yurianto merincikan, 65 kasus baru itu di antaranya di Bali
tiga orang, Banten sembilan orang, DKI Jakarta 44 orang, Jambi satu
orang, Kalimantan Timur dua orang, Kepulauan Riau dan Maluku Utara
masing-masing satu orang, serta empat orang masih dalam verifikasi di
lapangan. Sementara satu kasus yang meninggal di Sulawesi Selatan.
“Ada satu tambahan lagi kasus yang meninggal dari data yang kami
rilis kemarin 48, sehingga total kasus meninggal adalah 49,” ujar Yuri.
Yuri mengatakan, data tersebut berdasarkan perkembangan kasus yang
baru dilaporkan 22 Maret pukul 12.00 sampai 23 Maret pukul 12.00.
Sementara dilaporkan tambahan satu kasus yang sembuh atau negatif
Covid-19 di DKI Jakarta sehingga total pasien yang sembuh atau negatif
Covid-19 menjadi 30 orang. Secara global jumlah yang terpapar Covid-19
di dunia sebanyak 341.330 kasus, dari jumlah tersebut 99.040 sembuh dan
14.746 meninggal dunia.
PDP di RSDP tersisa 3 orang
Sementara itu, dari salah satu rumah sakit rujukan di Banten
dilaporkan bahwa dua Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang dirawat di Rumah
Sakit Drajat Prawiranegara (RSDP) dinyatakan negatif corona virus
disease (Covid-19) berdasarkan hasil uji laboratorium yang sudah keluar,
Senin (23/3/2020). Dengan demikian, PDP Virus Corona yang dirawat di
rumah sakit milik Pemerintah Kabupaten Serang tersisa 3 orang.
Humas RSDP Drg Khoirul Anam mengatakan, total PDP yang dirawat di
rumah sakitnya sampai saat ini sudah ada 8 orang. Dari jumlah tersebut,
seorang PDP asal Kabupaten Pandeglang meninggal dunia, dua orang
dinyatakan negatif, tiga orang masih menunggu hasil uji laboratorium di
Litbangkes, dan sisanya sudah dipulangkan.
“Jadi tiga lagi hasilnya belum keluar,” ujarnya.
Ia mengatakan, asal kelima pasien yang kini ditangani RSDP tersebut
yakni PDP 3 dari Kabupaten Tangerang, PDP 4 Kabupaten Serang, PDP 5
Kabupaten Pandeglang, PDP 6 Kota Serang dan PDP 7 Kota Serang. Untuk dua
pasien yang sudah dinyatakan negatif yakni PDP 4 dan 5. Saat ini,
mereka sudah diperbolehkan pulang dan diwajibkan kontrol ke poli paru
lima hari kemudian.
“PDP yang negatif itu keluhannya demam, mual, batuk, terus satunya batuk darah, sesak dan nyeri dada,” katanya.
Anam mengatakan, untuk pasien yang meninggal asal Pandeglang belum
bisa dikatakan meninggal akibat corona. Sebab, statusnya masih PDP dan
belum keluar hasil uji laboratoriumnya.
“Negatif atau positifnya masih tunggu Litbangkes,” ucapnya.
Ia menjelaskan, untuk pasien meninggal tersebut diketahui memiliki
riwayat penyakit tekanan darah tinggi dan gula darah yang tidak
terkendali. Dua penyakit utama tersebut, diduga yang menyebabkan pasien
meninggal dunia.
“Itu pasien rujukan Puskesmas ke RS Pandeglang dan ke RSDP tapi
kondisinya sudah mengalami penurunan kesadaran. Pasien ini kalau
analisis keluarganya kerja di Tanah Abang,” tuturnya.
Disinggung soal ketersediaan Alat Pelindung Diri (APD), ia mengatakan sampai saat ini masih cukup.
“APD masih cukup. Kalau ada gambar yang pakai jas hujan, bukan dari
RSDP, karena masih cukup. Keamanan kami sudah sesuai protap, APD sudah
dilengkapi. Selanjutnya berdoa, karena kita sudah usaha sesuai keilmuan.
APD ada bantuan provinsi, swasta ada juga tadi kita dapat bantuan,”
ujarnya.
Sementara terkait ruangan, RSDP tidak menambah ruang isolasi melainkan ada penambahan ruang perawatan pasien infeksius.
“Itu ruangan paviliun yang dikhususkan untuk Infeksius, jumlahnya
yakni fungsional ada 9, sebenarnya ada 11 ruangan tapi satu buat mandi
petugas satu untuk ganti APD,” katanya.
Anam mengimbau masyarakat agar jangan panik. Namun, mereka diminta
untuk mengikuti program pemerintah yakni tetap melakukan sosial
distancing dan isolasi diri.
“Sebisa mungkin tidak keluar rumah kalau tidak ada keperluan mendesak. Terus bersih-bersih,” tuturnya.
0 comments:
Post a Comment