Wabah Corona yang masih berlangsung sampai saat ini, harus dihadapi antara lain dengan memperkuat imunitas tubuh.
Mengapa? Sebab, menurut banyak ahli kesehatan, salah satu cara terbaik melawan Corona adalah dengan meningkatkan imunitas.
Daya
tahan tubuh antara lain dapat diperoleh dengan cara membaca Al-Qur’an.
Selain tentu saja dengan makanan, minuman dan vitamin lainnya.
Mengapa
Al-Qur’an dapat meningkatkan imunitas tubuh? Dalam suatu konferensi
kedokteran di Kairo, Doktor Ahmad Al-Qadli menyatakan bahwa mendengarkan
atau membaca Al-Quran mampu menimbulkan ketenangan jiwa.
Kondisi ini menyebabkan peningkatan daya imunitas tubuh melawan serangan penyakit.
Ahli
penyakit jantung dan direktur lembaga pendidikan dan penelitian
kedokteran Islam di Amerika itu menyampaikan hal tersebut setelah
mengadakan riset lapangan.
Ada 210 pasien
sukarela selama 48 kali pengobatan yang dibarengi dengan pembacaan
Al-Quran atau memperdengarkannya. Hasilnya, 77% dari sampel acak yang
terdiri dari muslim dan non muslim menampakkan adanya gejala pengenduran
saraf yang tegang dan selanjutnya ini menimbulkan ketenangan jiwa.
Semua
gejala tadi direkam dengan alat pendeteksi elektronik yang dilengkapi
dengan komputer untuk mengukur setiap perubahan yang terjadi dalam tubuh
selama pengobatan.
Menurut Al-Qadli,
berkurangnya ketegangan saraf ini mampu mengaktifkan dan meningkatkan
daya imunitas tubuh dan memperoleh proses kesembuhan pasien.
Penemuan
seperti ini tentu semakin meyakinkan kita terkait i’jazul Qur’an
(kemu’jizatan Al-Quran). Memang Allah SWT sudah menegaskan bahwa
Al-Qur’an adalah obat, sebagaimana firman Allah SWT :
وَنُنَزِّلُ مِن ٱلْقُرْءَانِ مَا هُوَ شِفَآءٌ وَرَحٌ لِّلْمُؤْمِنِينَ وَلَا يَزِيدُ ٱلظَّٰلِمِينَ إِلَّا خَسَارًا
“Dan
Kami turunkan dari Al-Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi
orang-orang yang beriman dan Al-Quran itu tidaklah menambah kepada
orang-orang yang zalim selain kerugian.” (QS. Al-Isra : 82)
Rasulullah SAW menjelaskan dalam sebuah sabdanya:
عَنْ
أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَ سَلَّمَ قَالَ : مَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِيْ بَيْتٍ مِنْ بُيُوْتِ اللهِ
يَتْلُوْنَ كِتَابَ الله وَ يَتَدَارَسُوْنَهُ بَيْنَهُمْ إِلاَّ نَزَلَتْ
عَلَيْهِمُ السَّكِيْنَةُ و غَشِيَتْهُمُ لرَّحْمَةُ وَ حَفَّتْهٌمُ
الْمَلاَئِكَةُ ذَكَرَهُمُ للهُ فِيْمَنْ عِنْدَهُ
“Dan
tiadalah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah Allah (masjid)
membaca kitabullah (Al-Quran) dan mempelajarinya kecuali akan
dikelilingi malaikat, dianugrahi ketenangan, diliputi rahmat dan
disebut-sebut Allah di hadapan makhluk yang dekat kepadanya.” (HR.
Muslim)
Hadits ini menegaskan bahwa orang yang membaca Al-Quran akan mendapatkan empat hal.
Pertama,
para malaikat akan mengelilingi orang yang membaca Al-Qur’an. Mereka
ikut mendengarkan bacaan Al-Qur’an, menyalami dan memelihara mereka dari
berbagai bala atau musibah.
Kedua, orang yang
membaca Al-Qur’an akan diberikan ketenangan jiwa; hatinya akan menjadi
bersih sehingga hilanglah kebimbangan dan kegundahan dalam jiwanya.
Hal ini sebagaimana firman Allah:
ٱلَّذِينَ امَنُوا۟ وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ ۗٱللَّهِ أَلَا بِذِكْرِ تَطْمَئِنُّ ٱلْقُلُوبُ
“(yaitu)
orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan
mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati
menjadi tenteram.” (QS. Ar- Ra’d : 13).
Ketiga, Allah akan melimpahkan rahmat pada orang yang membaca Al-Qur’an dan mendengarkannya. Allah berfirman:
وَإِذَا قُرِئَ ٱلْقُرْءَانُ فَٱسْتَمِعُوا۟ لَهُ وَ أَنصِتُوا۟ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
“Dan
apabila dibacakan Al Quran, maka dengarkanlah baik-baik, dan
perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat.” (QS. Al-A’raf :
204)
Keempat, orang yang membaca dan mempelajarinya akan disebut-sebut oleh Allah di kalangan para malaikat.
Pengakuan
orang-orang yang positif corona juga mengungkapkan bahwa saat mereka
sakit dan mendengarkan banyak informasi tentang corona di media malah
semakin menambah beban bagi mereka.
Jika kita masih meragukan Al-Qur’an dapat meningkatkan imunitas tubuh, ada baiknya kita bercermin dari fakta ini.
Seperti
dilansir Gatra, seorang pasien berinisial ‘J’ dari Kabupaten Majene,
Sulawesi Barat, yang sebelumnya positif Covid-19, setelah menjalani
perawatan di ruang isolasi rumah sakit umum daerah (RSUD) Sulbar semakin
membaik.
Bahkan pihak rumah sakit menyatakan bahwa dari hasil uji lab swab pasien dinyatakan negatif dan tidak positif lagi.
Selain
ikhtiar medis yang wajib dilakukan, yang bersangkutan menurut sejumlah
staf RSUD, juga rajin mengaji dan sholat lima waktu.
Berkaca
dari itu, di masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), mari kita
mengkarantina diri di rumah. Lakukan pola hidup sehat dan membersamai Al
Qur’an dengan membacanya setiap hari, memahami kandungan ayat-ayatnya,
dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Pada
saat yang bersamaan, mudah-mudahan Allah memberikan ketenangan jiwa
kepada kita. Dengan ketenangan jiwa itulah, mudah-mudahan saat kita
menghadapi wabah virus corona akan bisa lebih tenang dan rasional serta
imunitas tubuh kita semakin kuat.
Semoga Allah segera angkat penyakit akibat dampak covid-19 ini dari masyarakat kita. Aamiin.
Oleh: Ahmad Syaikhu (Anggota DPR RI)
0 comments:
Post a Comment