Ini dipakukan sebagai upaya pihak Lapas mengubah pandangan masyarakat
terhadap keberadaan Lapas yang terkesan ketat dan menakutkan.
Kepala Lapas Kelas II A Cilegon Masjuno mengatakan, selain untuk
kelestarian lingkungan dan dan mengenalkan beragam jenis buah-buahan,
pihak Lapas sendiri akan membuat aturannya agar wilayah tersebut bisa
dinikmati masyarakat.
“Kita berinama Lagoon Hills. Kedepannya akan kita proyeksikan
lingkungan ini sebagai agro wisata. Tentu ada beberapa manfaat di
samping kelestarian lingkungan. Ini edukasi tidak hanya untuk lingkungan
kita. Kita akan laksanakan juga untuk masyarakat yang diluar. Nanti
kita kemas alurnya dan lain sebagainya,” ujar Masjuno kepada wartawan,
di sela Soft Launching Agro Wisata di Lapas Kelas II A Cilegon.
Masjuno menuturkan, dengan cara seperti ini, Lapas sendiri ingin
mengubah cara pandang masyarakat tentang penjara yang dikenal menakutkan
atau tertutup dari lingkungan masyarakat sekitar.
“Paradigma selalu bergeser. Ketat tidak harus tertutup, ketat tidak
harus clossing terhadap apapun. Kita enggak. Secara lingkungan kita
open, justru kita akan mengenalkan kepada masyarakat bahwa penjara tidak
lagi seperti yang dibayangkan,” jelasnya.
Masih kata Kalapas, upaya seperti ini akan mempengaruhi hal – hal yang positif bagi warga binaan ataupun masyarakat setempat.
“Sangat memengaruhi. Memengaruhi itu dalam kerangka yang positif.
Mereka inikan dipidana hilang kemerdekaan yang secara kehidupan tak
boleh dipisahkan dari kehidupan masyarakat. Harus ada berkesinambungan.
Tentu dengan segala proses, tentu dengan segala prosedur pembinaan –
pembinaan. Tetapi intinya adalah, mereka tidak boleh dipisahkan dari
masyarakat,” tegasnya.
Lebih lanjut Masjuno mengatakan, saat ini ada 1,3 hektare lahan
kosong yang akan terus ditanami pohon buah atau tanaman lain yang
berkaitan dengan agro wisata ataupun ilmu pengetahuan, supaya masyarakat
mengetahui manfaat dan jenis pohon yang tumbuh.
0 comments:
Post a Comment