JAKARTA- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memasang target seluruh armada transportasi umum di Jakarta telah menggunakan energi listrik pada 2030. Upaya yang dilakukan di antaranya dengan memberi stimulus tarif lebih tinggi kepada penyedia armada.
"Jadi kami berkomitmen di tahun 2030 seluruh armada menggunakan listrik. Saat ini sudah ada 30 yang menggunakan listrik, lalu kita dalam proses untuk semua," ujar Anies dalam perbincangan bersama Dahlan Iskan di kanal Youtube pribadi Dahlan, Jumat (19/11).
Komitmen itu sebagai strategi membumikan kendaraan listrik di Tanah Air agar harganya lebih terjangkau. "Kan problemnya kenapa kendaraan listrik itu mahal, karena demand-nya kecil. Jadi pemerintahlah yang harus menciptakan demand itu supaya manufacturing berjalan," jelas Anies.
Menurut Anies, migrasi ke kendaraan berbahan bakar listrik dilakukan dengan mengiming-imingi penyediaan armada dengan tarif lebih mahal. Dalam skema Jak Lingko, Pemprov DKI Jakarta menghitung tarif mengacu pada jarak tempuh. Semakin jauh jarak tempuhnya, maka semakin besar pula pendapatan yang diperoleh penyedia armada.
"Mereka belanja mobil dan lain, bukan kami loh. Kami nggak belanja mobil lagi, karena kami beli jasa berbasis kilometer," ujar dia.
Mereka, kata Anies akan diiming-imingi tarif yang lebih besar jika bersedia mengubah armadanya berbasis energi listrik. "Kami akan bayar x per kilometer untuk listrik, kami akan bayar y per kilometer untuk nonlistrik. Jadi penyedialah yang kemudian mereka mengubah menjadi listrik. Sistemnya rasional," jelas Anies.
0 comments:
Post a Comment