Gaza: Hamas menyatakan semua perbedaan antara kelompok-kelompok
politik bisa dijembatani guna mewujudkan pemerintahan bersatu di
Palestina. Hal itu disampaikan Wakil Kepala Biro Politik Hamas Mousa Abu
Marzouk.
Ia mengatakan ada perbedaan pendapat antara faksi-faksi
dalam pertemuan di Moskow, Rusia, pada pekan lalu. Perbedaan itu tak
bisa diselesaikan selama pertemuan sehingga mereka membutuhkan waktu
tambahan untuk membahasnya kembali.
"Tentu saja perbedaan bisa
diatasi dan kami berharap bisa mengatasi semua kesulitan. Masalah
utamanya adalah campur tangan dari luar, Amerika Serikat dan Israel,
dalam urusan Palestina, semua tujuan yang tidak bisa dicapai dalam
perundingan ini justru karena gangguan tersebut,” kata Abu Marzouk
seperti dilansir Sputnik, Minggu (3/3/2024).
Menurut Abu Marzouk
faksi-faksi membutuhkan waktu untuk menentukan bagaimana pemerintahan
bersatu dapat diwujudkan dalam waktu yang singkat. Dia tidak menjelaskan
secara rinci bentuk campur tangan AS dan Israel dalam pembentukan
pemerintahan Palestina bersatu.
Dia menambahkan kekuatan politik
Palestina setuju untuk melanjutkan negosiasi tersebut. Pertemuan
selanjutkan kemungkinan besar kembali digelar di Moskow.
Hanya saja pembahas berikutnya akan fokus pada mekanisme pembentukan pemerintahan. Termasuk tanggung jawabnya.
"Perundingan
ini akan kami lanjutkan untuk membentuk pemerintahan nasional dan sudah
menyelesaikan sisa-sisa permasalahan yang perlu mendapat perhatian dan
diskusi. Jadi pembentukan pemerintahan akan dibahas pada pertemuan
berikutnya," ujarnya.
0 comments:
Post a Comment