Saturday, 23 September 2017

Pilkada, Saatnya Belajar dari Masa Lalu


Berdasarkan data Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Agustus 2016, terdapat 361 kepala daerah yang tersangkut kasus korupsi. Jika mau jujur, jumlah pemimpin yang sebenarnya melakukan penyalahgunaan wewenang tentu lebih banyak lagi. Metode untuk menghindarkan diri dari pantauan aparat hukum pun semakin canggih sehingga mereka semakin sulit dideteksi. Rakyat merasa banyak pemimpin mamanfaatkan jabatannya untuk kepentingan pribadi, tetapi susah melakukan pembuktian secara formal. Seperti kentut yang tidak berbunyi, kita mencium baunya, kita bisa menginga-ngira siapa yang kentut, tetapi kita tidak berani menyampaikannya secara terbuka, salah-salah kena damprat. Kita hanya bisa menahan kedongkolan dalam hati. 

Harapan bahwa pemilihan langsung yang memberi hak rakyat untuk memilih pemimpinnya mampu menghasilkan pemimpin yang baik ternyata masih jauh panggang dari api. Kita berandai-andai pilkada langsung menghasilkan kompetisi dari orang-orang terbaik. Tapi ternyata, sistem politik ini hanya memberi kesempatan pada mereka yang memiliki uang saja yang bisa mengikuti kompetisi dalam pilkada. Orang-orang jujur, berintegritas, dan kompeten, tetapi tidak memiliki uang dari awal sudah tersingkir dari gelanggang. 

Dahulu, pemilihan kepala daerah dilakukan hanya oleh DPRD. Dalam banyak kasus, suara yang muncul tidak mencerminkan suara rakyat. Penentuan pemimpin daerah terpilih lebih didasarkan pada lobi-lobi di antara anggota DPRD. Akhirnya sistem pemilihan diubah menjadi pemilihan langsung, satu orang satu suara dengan harapan suara rakyat lebih tercermin. Namun, pemilihan langsung ini juga memiliki kelemahan karena mensyaratkan ongkos politik yang sangat besar untuk biaya kampanye. Formula yang baik adalah pengurangan biaya politik dengan transparansi pemilihan. Pilkada serentak ini merupakan salah satu upaya untuk mengurangi biaya politik.  

Pilkada yang berlangsung pada 15 Februari 2017 ini belum akan banyak berubah. Aturan permainan masih menggunakan pola-pola lama dan tentu yang bermain adalah pemain lama pula yang bertengger sebagai calon-calon yang akan dipilih. Namun, rakyat bagaimanapun juga harus memilih. Karena itu, silakan pilih yang terbaik dari yang ada, sembari dilakukan upaya-upaya perbaikan dari berbagai aspek lainnya. 

Rakyat sudah bosan dengan janji-janji yang disampaikan oleh para politisi. Janji yang berbusa-busa dan mulut manis saat bertemu warga pada masa kampanye ternyata berubah setelah terpilih. Janji tidak ditunaikan dan pemimpin susah ditemui. Akhirnya, sebagian pemilih bersikap pragmatis. Ambil uangnya daripada sama sekali tidak dapat apa-apa. Selesai perkara. 

Kita harus belajar dari masa lalu bahwa memilih pemimpin karena mereka memberikan bingkisan, uang transportasi menuju TPS dan segala jenis politik uang lainnya yang ujung-ujungnya adalah pengeluaran uang yang besar oleh calon cenderung menghasilkan pemimpin yang korup. Mereka nantinya akan mengambil balik uang yang sudah diberikan kepada rakyat sekaligus imbal hasilnya. Akhirnya, pembangunan tidak berjalan dengan baik, jalanan rusak, layanan publik buruk, suap untuk memudahkan berbagai urusan, dan ragam-macam bentuk korupsi lainnya. 

Tentu masing-masing kandidat memiliki nilai lebih dan kurang. Lalu, atas dasar prioritas apa kita memilih calon. Integritas dan kapasitasnya dalam memimpin adalah kriteria utama. Ibarat memilih sopir, kita mencari orang yang dapat dipercaya dan bisa menjalankan kendaraan dengan baik. Jika sopir kita kurang amanah, bisa-bisa mobilnya dilarikan, minimal melakukan korupsi kecil-kecilan seperti menilep uang bensin atau uang untuk reparasi kendaraan. Jika sopirnya tidak kompeten, bisa-bisa kendaraan mengalami kecelakaan. Soal lain, seperti wajah tampan dan identitas-identitas lainnya sifatnya bonus.  

Memilih dengan pertimbangan-pertimbangan yang rasional akan membantu kita memilih pemimpin yang buruk. Kita bisa melihat rekam jejak para calon pemimpin dan program prioritas sehingga bisa bisa mengantisipasi kemungkinan yang akan terjadi. Kampanye yang dikemas secara bagus oleh konsultan pencitraan bisa menjebak kita memilih pemimpin-pemimpin kacangan yang tidak berkualitas. Kitalah yang harus berani mengangkat dan memberi kesempatan kepada mereka yang paling baik, demi kesejahteraan negeri ini. 

Yang dipilih oleh rakyat pada Rabu, 15 Februari akan menentukan nasib baik-buruknya masing-masing daerah pemilihan selama lima tahun mendatang. Karena itu, mari kita gunakan kesempatan untuk memilih tersebut dengan sebaik-baiknya, jangan sampai kita terus terjebak pada persoalan yang sama.
Share:

0 comments:

Post a Comment


SELAMAT HUT RI KE 80 KONTAK MEDIA GROUP

SELAMAT HUT RI KE 80 KONTAK MEDIA GROUP

Selamat HUT Byangkara Ke 79

Selamat HUT Byangkara Ke 79

DPRD KAB SERANG SELAMAT HUT BYANGKARA KE 79

DPRD KAB SERANG SELAMAT HUT BYANGKARA KE 79

BERBUAT BAIKLAH SESUNGUHNYA UNTUK DIRI KITA

BERBUAT BAIKLAH SESUNGUHNYA UNTUK DIRI KITA

Silakan Klik Kerja sama Publikasi

MOTO KAMI


Cermat Cerdas Tepat Dalam Informasi Menjadi Media Inpendent Berita Tanpa Intervensi

Unsur Pimpinan DPR RI 2024 2029

PT KONTAK MEDIA PERSADA GROUP KLIK

Aku Tahu Apa Yang Kau Suka ?

Aku Tahu Apa Yang Kau Suka ?

Hidup Untuk Saling Melindungi Bukan Saling Melukai

Hidup Untuk Saling Melindungi Bukan Saling Melukai

BUMN PEDULI BANGSA

BUMN PEDULI BANGSA

Penawaran Kerja Sama

TV KONTAK BANTEN

KEMENTRIAN SEKRETARIS NEGARA

KEMENTRIAN SEKRETARIS NEGARA

Hari Amal Bhakti ke 78 Bakti Untuk Negeri

Hari Amal Bhakti ke 78 Bakti Untuk Negeri

FORUM UNIVERSITAS TRISAKTI

FORUM UNIVERSITAS TRISAKTI
Media yang kuat butuh rakyat yang terlibat, mengelola kebebasan dengan bertanggung jawab._ Najwa Shihab

SILAKAN PASANG IKLAN KLIK

IBU KOTA NUSANTARA

IBU KOTA NUSANTARA

KONTAK MEDIA GROUP

BACA BERITA BIKIN PAS DI HATI YA DI SINI !!

INFO CPNS DAN PPPK 2025 KLIK

PESAN MAKANAN ENGAK RIBET

MOTO KAMI


BERBUAT BAIK TERHADAP SESAMA SESUNGGUHNYA UNTUK KEBAIKAN DIRI KITA

KEMENTRIAN HUKUM DAN HAM

KEMENTRIAN HUKUM DAN HAM

INFO DEWAN PERWAKILAN RAKYAT (DPR) RI

KEMENTRIAN BUMN

KEMENTRIAN BUMN

SELAMAT HARI ADIYAKSA KE 62

SELAMAT HARI ADIYAKSA KE 62

Jadikan Kritik Masyarakat Sebagai INTROPEKSI

Jadikan Kritik Masyarakat Sebagai INTROPEKSI

ENERGI KOLOBORASI

ENERGI KOLOBORASI

Bergerak TAK TERBATAS

Bergerak TAK TERBATAS

KELUARGA BESAR KEJAKSAAN RI

KELUARGA BESAR KEJAKSAAN RI

SENYUM ADALAH IBADAH

SENYUM ADALAH IBADAH

SELAMAT DAN SUKSES

SELAMAT DAN SUKSES

Bergerak Tumbuh Bersama

Bergerak Tumbuh Bersama

SELALU BERBUAT UNTUK BANGSA

AWAS BAHAYA LATEN KORUPSI

AWAS BAHAYA LATEN KORUPSI

Kata Motifasi Koran Kontak Banten

Kata Motifasi Koran Kontak Banten

Mau Kirim Tulisan Artikel Klik aja

MOTO KAMI


Sekecil APAPUN Yang Anda Perbuat Akan Menjadikan Cermin Kami untuk Maju

BARCODE INFO KERJA KLIK

Silakan Pesan Buku Catatan Kehidupan Ali

Berita Populer

INFO KPK

INFO KEJAKSAAN RI

Bergerak Kita Bangkit untuk Indonesia

Bergerak Kita Bangkit untuk Indonesia

BERIKAN SENYUM UNTUK MU INDONESIA

BERIKAN SENYUM UNTUK MU INDONESIA

BANGKIT LEBIH KUAT

BANGKIT LEBIH KUAT

AYO SELAMATKAN BUMI KITA

AYO SELAMATKAN BUMI KITA

PRAJA MUDA JIWA MUDA

PRAJA MUDA JIWA MUDA

Hati Nurani Tidak Ada Dalam Buku Tapi Ada di Hati

Hati Nurani Tidak Ada Dalam Buku Tapi Ada di Hati

BERGERAK DAN BERGERAK

Seputar Parlemen

INFO KPK JAKARTA

INFO ICW NASIONAL KLIK

Salam Damai Untuk Indonesia

Layanan Kota Tangerang Selatan BPHTB

Kementrian

Susunan Redaksi

Kementrian PU

Support