TIGARAKSA – Kondisi sanitasi dan air bersih pondok
pesantren (Ponpes) Salafi yang kerap memperihatinkan akhirnya akan
diatasi Pemkab Tangerang melalui program Sanitasi Pesantren (Sanitren).
Program yang awalnya digagas beranjak dari keprihatinan Pemerintah
Daerah atas buruknya kualitas sanitasi sebagian besar Ponpes Salafi di
Kabupaten Tangerang yang jumlahnya mencapai sekitar 1.000 ponpes.
Khoirun Huda, Ketua GP Ansor Kabupaten Tangerang kepada awak media
mengatakan selama ini pemda terhambat memberikan bantuan kepada ponpes
karena secara struktural berada di bawah Kementrian Agama.
“Selama ini pemda berargumen ponpes menjadi domain pemerintah pusat.
Ini yang coba kemudian di carikan terobosan sehingga akhirnya ponpes
mendapat bantuan dari pemda,” ujarnya disela-sela kegiatan pelatihan
survey program Sanitren di kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
(Bappeda) Kabupaten Tangerang, Senin (13/11).
Huda juga mengatakan, sekitar dua tahun gagasan tersebut terus
didiskusikan dengan Bappeda, sampai akhirnya ditemukan formulasi
mekanisme pemberian bantuan tersebut.
Saat ini, pihaknya membantu Bappeda melakukan survey kondisi faktual
pesantren yang ada di Kabupaten Tangerang yang melibatkan International
NGO Forum on Indoneisan Development (INFID), sebuah Lembaga Swadaya
Masyarakat (LSM) yang aktif melakukan advokasi pencapaian target
pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Develepment Goals (SGDs).
“Target keenam SDGS adalah air bersih dan sanitasi yang layak, sehingga INFID sangat mendukung program Sanitren ini,” tambahnya.
Sementara itu, Erwin Mawardy, Kepala Bidang Perencanaan Prasarana
Wilayah pada Bappeda Kabupaten Tangerang mengatakan dalam Rancangan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Kabupaten Tangerang tahun
2018, Bappeda sudah mengganggarkan sekitar Rp 6 Miliar untuk program
Sanitren.
Dari jumlah tersebut, satu pesantren akan mendapatkan bantuan sekitar
Rp 60 juta untuk membangun fasilitas mandi, cuci dan toilet serta
sarana air bersih.
“Kalau satu ponpes stimulannya kurang lebih Rp 60 juta, paling tidak
ada seratus ponpes di tahun 2018 yang dapat program sanitren,” ujarnya.
Sanitren, tambah Erwin akan menjadi salah satu program unggulan di
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Tangerang
pasca terpilihnya pasangan Bupati dan Wakil Bupati hasil Pilkada tahun
2018 mendatang.
“Saat pembahasan dengan DPRD pun tidak ada resistensi sama sekali,
tinggal tunggu finalisasi RAPBD, DPRD juga sepakat Sanitren jadi program
unggulan,” terangnya.
Terkait dengan formulasi realisasi program tersebut, Erwin
menjelaskan pihaknya menggandeng Kantor Kementrian Agama Kabupaten
Tangerang, Pemkab Tangerang memberikan hibah kepada institusi tersebut
yang kemudian didistribusikan kepada ponpes yang sudah diseleksi oleh
tim teknis.
“Jadi secara aturan hukum tidak ada yang dilanggar,” tukasnya.
0 comments:
Post a Comment