![]() |
Ratusan pedagang Pasar Induk Tanah Tinggi (PITT)
Berunjuk Rasa di depan Kantor Pusat Pemerintahan Kota (Puspemkot)
Tangerang, Kamis (30/11/2017).
|
TANGERANG-Demo ratusan pedagang Pasar Induk Tanah Tinggi (PITT) kembali
memanas. Kini mereka berkerumun di depan Kantor Pusat Pemerintahan Kota
(Puspemkot) Tangerang, Kamis (30/11/2017). Meskipun hujan deras, mereka
tetap menyampaikan aspirasinya.
Tuntutan mereka pada demo kali ini masih sama dengan demo yang mereka
gelar sebelumnya pada tanggal 13 - 15 November 2017 lalu, yaitu menolak
kebijakan pengelola PITT yang dituding memberatkan para pedagang.
Memang pada hari ini, antara pihak pengelola pasar dan pihak PPIT
memiliki agenda pertemuan dengan DPRD Kota Tangerang. "Janji dewan kan
akan dipanggil sesegera mungkin, tapi hari ini pihak pengelola tidak ada
yang akan datang," ujar Ketua Paguyuban PPIT Luster P Siregar, Kamis
(30/11/2017).
Dengan pengeras suara, orator berteriak bahwa mereka meminta agar
permasalahan yang mereka alami harus selesai secepatnya, karena memang
para pedagang ingin berjualan dengan nyaman.Urusan kita hari ini dengan DPRD, kami akan kirim utusan ke dalam
sebanyak 15 orang, silahkan di sana kalian berdebat, kita pinta DPRD
yang katanya sebagai wakil rakyat," kata Zodi, orator demo.
Bila memang, lanjut Zodi, para pedagang terus menerus diberikan
kebijakan yang memberatkan oleh pengelola pasar, para pedagang pasar
juga bersedia bila PPIT berada di naungan PD Pasar.
"Kita berharap pasar induk bisa berada di naungan PD pasar. Ketika
ini dikelola oleh pihak pengelola yang tidak pro rakyat, ini lah
kedzaliman," ucapnya.
Kebijakan pengelola pasar yang dituding memberatkan pihak PPIT adalah
sudah membuat kontrak atau sewa lapak yang baru untuk tahun 2021 -
2026, dan meminta uang retribusi Rp100 per kilogram dari setiap sayur
dan buah yang masuk ke Pasar
0 comments:
Post a Comment