JAKARTA – PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) akan memberlakukan
pembayaran pembayaran non-tunai atau elektonik pada 15 Agustus 2018
mendatang di Pelabuhan Merak-Bakauheni dan Ketapang-Gilimanuk. Hal itu
bertujuan untuk mempercepat transaksi di loket guna meminimalisir
antrean.
Direktur Utama ASDP Indonesia Ferry Ira Puspadewi menyampaikan,
rencana tersebut berdasarkan pengalaman angka angkutan laut yang naik di
setiap tahunnya. Selain mempermudah dan mempercepat transaksi, cashless
juga memudahkan management untuk memprediksi peningkatan moda akuntan
laut setiap tahunnya.
“Kuta mulai 15 Agustus dan mudah-mudahan akhir tahun pada angkutan
natal dan tahun baru masyarakat sudah mulai terbiasa dan mendapatkan
pelayanan yang lebih baik,” ujarnya di Pelabuhan Merak-Bakauheni, Selasa
(25/7), sebagaimana dilansir Jawa Pos.
Ira menjelaskan, pihaknya mulai melakukan sosialisasi kepada
penumpang mulai awal Agustus 2018. ASDP akan bekerja sama dengan
bank-bank BUMN yang sudah menerbitkan kartu elektronik.
“Maka pembelian tiket hanya di luar pelabuhan mau online maupun
offline dan cashless. Cashless bukan sepenuhnya tidak menggunakan uang
tunai namun lebih banyak yang non tunai,” katanya.
Disamping itu, Ira mengatakan, kegunaan penerapan cashless juga
meningkatkan akuntabilitas. Semua transaksi akan terdata dengan rapi
sehingga memudahkan manajemen untuk memperkirakan besaran peningkatan
penumpang yang terjadi di setiap tahunnya.
“Waktu puncak lebaran H-3 di Merak, roda dua saya lihat 21 ribu,
puncak tahun lalu, sedangkan tahun ini 25 ribu. Sementara mengelola
sepeda motor itu susah, dan saya berpikir harus ada perubahan
fundamental. Pertama, port capacity manajemen,” jelasnya.
Ira menambahkan, dengan penerapan cashless juga akan menutup
kebocoran keuangan sebesar 20 hingga 25 persen. Pasalnya, semua
transaksi akan terekam.
“Kalau cashless itu ada maka akan mengangkat banyak hal, seperti
fraud akan sulit, antrean berkurang, transaksi on record semua. Kemudian
di negara berkembang, kenaikan keuntungan setelah cashless 20-25 persen
itu seperti Damri. Maka kita harus menutup itu juga. Maka kebocoran
keuangan bisa ditutup,” tuturnya.
0 comments:
Post a Comment