![]() |
KPU Kabupaten Tangerang menggelar rapat pleno Daftar Pemilih Tetap (DPT) Perubahan, Kamis (13/9/2018).
|
TANGERANG-Jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) Kabupaten Tangerang berkurang
setelah KPU Kabupaten Tangerang melakukan pencermatan dan rapat pleno
DPT Perubahan, Kamis (13/9/2018).
Dalam rapat pleno yang digelar di sekretariat KPU Kabupaten
Tangerang, Jalan Raya Pemda Tigaraksa hingga pukul 23.30 WIB itu,
diputuskan jumlah pemilih untuk Pemilu 2019 berjumlah 1.871.167 orang.
Jumlah tersebut berkurang 3.957 orang dari DPT sebelumnya sebanyak 1.875.124 pemilih.
Dikatakan Ketua KPU Kabupaten Tangerang Muhamad Ali Zaenal Abidin,
sebelum pleno tersebut digelar, sehari sebelumnya pihaknya juga
melakukan pencermatan.
"Di Kabupaten Tangerang hasil rekomendasi dari Bawaslu dan temuan
dari partai politik, ditemukan 16.530 data potensi pemilih ganda,
kemudian dari Bawaslu ditemukan 26.811 dugaan potensi pemilih ganda,"
kata Ali kepada
Kemudian, lanjut Ali, setelah dilakukan pencermatan, ternyata ketika
disandingkan dengan data DPT, jumlah dugaan pemilih ganda yang ditemukan
dari Parpol hanya ada 306 pemilih, sementara data dari Bawaslu hanya
ada 295 pemilih ganda.
Selain itu, kata Ali, pihaknya juga turut melakukan pencermatan dan hasilnya ditemukan 7.470 pemilih dalam DPT berpotensi ganda.
"Dari angka 7.470 kami krosek secara faktual bersama teman-teman PPK
dan PPS, ditemukan yang betul-betul ganda hanya 3.526," jelasnya.
Pada saat pecermatan tersebut selesai dilakukan, akhirnya DPT Kabupaten Tangerang pun disepakati berubah menjadi 1.871.598.
Namun, jumlah itu kembali berubah saat dilakukan pleno, karena
Bawaslu mengeluarkan rekomendasi hasil temuan Panwascam bahwa masih ada
data yang tidak memenuhi syarat, yaitu data pemilih yang meninggal
dunia. Selain itu juga, ada data pemilih ternyata berstatus anggota TNI
dan POLRI.
Dalam rekomendasi itu, sebanyak 299 orang sudah meninggal dunia masih
tercantum dalam DPT dan juga ada anggota TNI sebanyak satu orang dan
anggota POLRI sebanyak 8 orang.
"Setelah kami sandingkan dengan DPT, yang TNI ternyata sudah tidak
ada dalam DPT, dan yang 8 orang anggota POLRI juga sudah tidak ada dalam
DPT," kata Ali.
"Sedangkan, yang 299 yang diduga sudah meninggal dunia dalam temuan
Bawaslu, ternyata hanya ada 213, sisanya sudah kami coret menjelang
penetapan DPT," tambahnya.
Dalam pleno itu juga terungkap, KPU kembali menemukan data pemilih
yang ternyata sudah meninggal dunia sampai digelarnya pleno DPT
Perubahan tersebut. Sehingga setelah dikalkulasi, jumlah pemilih yang
dicoret dari DPT karena dinyatakan sudah meninggal dunia sebanyak 228,
pemilih tidak dikenal tdk dikena 200 dan bukan penduduk setempat 3
orang. Sehingga total 431 orang.
"Sehingga dari hasil pencermatan dan pemilih yang meninggal dunia,
total semuanya 3.957 yang kami lakukan pencoretan. Dengan demikian data
hasil perbaikan yang kami tetapkan hari ini sebanyak 1.871.167 pemilih,"
tandasnya.
0 comments:
Post a Comment