TANGERANG – Lakon Syekh Siti Jenar karya Vredi
Kastam Marta sukses dimainkan Teater Kain Hitam Gesbica UIN Serang, di
Gedung Kesenian Kota Tangerang.
Menurut Ketua Panitia EB Magor, pertunjukan yang digelar selama dua
hari berturut-turut, Jumat dan Sabtu (14-15/9/2018) pada pukul 16.00 dan
29.00 WIB itu, disaksikan sekitar 1.200 lebih penonton. Jumlah penonton
yang luar biasa tentunya.
Penonton tidak hanya datang dari wilayah Tangerang Raya (Kota
Tangerang, Kabupaten Tangerang dan Tangerang Selatan). Namun ada pula
penonton yang datang jauh-jauh dari wilayah Bogor.
Pementasan pada waktu sore dan malam itu dibanjiri penonton. Ruang
pementasan selama dua hari penuh terus. Mereka datang dari berbagai
kalangan seperti pelajar, komunitas, kampus, guru dan dosen.
Para penonton dari generasi milenial itu tampak semangat dan antusias
menyaksikan pementasan yang disutradarai Opik Pria Pamungkas (Opik
Jenggot), seniman jebolan STSI Bandung.
Penonton Terdidik
Para penonton juga sepanjang pertunjukan tetap duduk di tempat
(lesehan, red) dengan tertib. Mereka sudah terdidik mengapresiasi
pertunjukan yang melibatkan pemain gabungan muda dan senior itu.
Sesekali ada tawa, tapi itu dalam takaran wajar.
Sikap penonton juga bisa dimaklumi karena pertunjukan digarap
serius, sarat perenungan dan perhitungan sang sutradara. Lalu lintas
peran, koreografi, permainan grouping, koor, kostum dan pengkarakteran
tokoh, tampak hidup di atas panggung.
Demikian juga dengan penata musik, kostum dan artistik. Mereka paham
betul benang ruh naskah lakon, sehingga mampu menghadirkan musik dan
artistik yang memperkuat atmosfer pertunjukan.
Sikap sutradari dalam pertunjukan ini memang jelas. Ia ingin
mempertegas sosok Syekh Siti Jenar yang kontroversial dengan Wali Songo
dan Raja Demak itu tidak mati dibunuh, akan tetap mengalami moksa karena
kemurnian jiwa dan keyakinan imannya.
Ifan Gondrong Cerdas
Ifan Gondrong, salah satu aktor senior yang memerankan Syekh Siti
Jenar, juga mampu menghadirikan sosok dan pikiran-pikiran Syekh Siti
Jenar, yang kadang lembut, tegas dan dalam.
Ifan Gondrong dalam memainkan tokoh Syekh Siti Jenar memang cerdas.
Penjiwaan dan permainan gesturnya sangat kuat serta mampu mewujudkan
ketenangan dan situasi batin Syekh Siti Jenar.
Penulis lakon Syekh Siti Jenar menggunakan teks-teks puitis dan
diskusi serta debat filosofis. Namu demikian ketika dilontarkan pemain
masih tetap bisa dinikmati para penonton.
Dalam pertunjukan tersebut, pemain-pemain muda yang didominasi kaum
perempuan, tidak kalah hebatnya. Walaupun mereka baru terlibat dalam
garapan naskah yang sangat berat, mereka tetap bermain dengan penuh
dedikasi dan totalitas.
Pertunjukan yang indah ini memang tidak sempurna dan kesempurnaan itu
memang tidak akan pernah ada. Karena itu pertunjukan yang berdurasi
lebih dari satu jam ini bukan tanpa kelemahan.
Pada adegan grouping dan koor misalnya masih ada dialog yang
bertubrukan, sehingga dialog yang diucapkan pemain kurang terdengar
secara jelas oleh penonton karena timing-nya tidak pas.
Gedung Kesenian Rusak
Gedung kesenian yang digunakan pertunjukan ini sudah lama rusak.
Langit-langitnya jebol, sebagian lantai-lantainya juga pecah-pecah.
Gedung kesenian terkesan dibiarkan kumuh oleh Pemkot Tangerang.
Tetapi di tangan panitia dan crew Teater Kain Hitam Gesbica, gedung
kesenian itu disiasati dengan cara ditutup kain hitam. Para penoton
akhirnya bisa merasakan seperti ada di sebuah ruangan auditorium.
Sudah saatnya Pemkot membenahi gedung kesenian itu untuk mewadahi
kreativitas dan apresiasi warganya. Selain itu sudah banyak grup teater
dari luar yang ingin main di Tangerang, namun itu tidak bisa dilakukan
karena gedungnya tidak memadai. Sayang sekali, Pak Walikota.
0 comments:
Post a Comment