PALU – Bank Dunia menawarkan bantuan hibah sebesar 5 juta dollar AS
untuk rekonstruksi pascagempa dan tsunami di Sulawesi Tengah (Sulteng).
“Kita sangat tersentuh apa yang telah menimpa masyarakat, atas nama
masyarakat internasional, saya mengatakan solidaritas Anda sangat kuat
sehingga kami sangat-sangat menghargai, menghargai pemerintah maupun
masyarakat,” kata CEO Bank Dunia, Kristalina Georgieva, saat meninjau
Perumnas Balaroa Palu, Jumat (12/10).
Kristina melakukan peninjauan bersama Sekjen Perserikatan
Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres, didampingi Wakil Presiden M Jusuf
Kalla, ke Balaroa untuk menyaksikan langsung dampak likuifikasi yang
mengakibatkan wilayah tersebut seperti tertelan bumi, amblas ke dalam
tanah. Kristina mengatakan berdasarkan penilaian Bank Dunia, kerusakan
infrastruktur dan perumahan warga yang terjadi dalam tragedi tersebut
mencapai 531 juta dollar AS.
Kristina juga menyampaikan duka yang mendalam atas kejadian yang
terjadi. “Namun, kita tahu dari pengalaman bahwa kenangan terbaik yang
dapat dibangun dari korban bencana adalah membangun kembali dengan lebih
baik,” katanya.
Pada kesempatan tersebut, Kristalina juga turut meninjau Rumah Sakit
Umum Anutapura yang bagian belakang gedungnya hancur dan mengakibatkan
banyak korban. Masih tampak para pasien di tendatenda halaman depan
rumah sakit tersebut. Kristalina juga turut meninjau pengungsi yang
berada di Lapangan Vatulemo, depan Kantor Wali Kota.
Sementara itu, Sekjen PBB, Antonio Guterres, menyatakan berdukacita
sehubungan dengan bencana gempa bumi dan tsunami di Palu, Donggala, dan
Sigi, Sulteng yang menewaskan lebih dari dua ribu orang. “Kami bersama
Sulawesi dan Indonesia,” katanya.
Guterres mengatakan, dia terkesan dengan respons pemerintah Indonesia
dalam menangani dampak bencana yang melanda Palu dan sekitarnya pada 28
September, juga semangat warga dalam menghadapi bencana. Dia yakin
rekonstruksi dan rehabilitasi yang dilakukan oleh pemerintah akan
membuat Palu lebih indah di masa depan.
Skema Rekonstruksi
Sedangkan Wapres Jusuf Kalla menyampaikan skema rekonstruksi dan
rehabilitasi pada gempa di Sulawesi Tengah ini akan menggunakan
kombinasi antara penanganan tsunami Aceh dan gempa Bantul, DI
Yogyakarta. Ada sebagian yang menggunakan kontraktor untuk
pembangunannya dan sebagian masyarakat membangun sendiri rumahnya dengan
bantuan dana pemerintah.
“Untuk relokasi kontraktor, tapi untuk perbaikan yang tidak kena
tsunami itu rakyat,” katanya. Wapres memperkirakan anggaran pembangunan
kembali akibat gempa dan tsunami tersebut dibutuhkan sekitar 600– 700
juta dollar AS. Dia menambahkan, pekerjaan penanganan, rehabilitasi, dan
rekonstruksi membutuhkan banyak tenaga kerja.
Tenaga kerja tersebut, di antaranya sopir mobil guna mengemudikan
berbagai kendaraan untuk penanganan bencana. Begitu pula untuk
pembangunan perumahan, baik rehabilitasi, rekonstruksi maupun relokasi
dan pembangunan infratstruktur.
0 comments:
Post a Comment