Buenos Aires - Para pemimpin negara-negara G20 menyepakati konsensus
pembangunan yang adil dan berkelanjutan melalui programprogram yang
berpusat pada orang, inklusif, dan memandang ke depan.
“Tahun ini, kami fokus pada pilar masa depan kerja, infrastruktur
untuk pembangunan, masa depan pangan yang berkelanjutan dan strategi
pengarusutamaan gender,” demikian salah satu isi deklarasi Konferensi
Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Buenos Aires, Argentina, Sabtu (1/12),
setelah selama dua hari melakukan pertemuan.
KTT G20 juga kembali memperkuat komitmennya pada “Perjanjian Paris”
dan menyatakan perjanjian tersebut tidak dapat diubah dan akan
mengimplementasikannya secara penuh. Namun, Amerika Serikat (AS)
menegaskan pada keputusannya untuk mundur dari perjanjian iklim
tersebut.
Sekalipun demikian, AS menegaskan untuk berkomitmen pada pertumbuhan
ekonomi dan akses energi dan keamanan, memanfaat kan semua sumber energi
dan teknologi sambil melindungi lingkungan. Deklarasi KTT G20 di
Argentina menyatakan bahwa sistem perdagangan multilateral saat ini
tidak mencapai sasaran dan masih ada ruang untuk perbaikan.
“Karena itu, kami mendukung reformasi yang diperlukan dari Organisasi
Perdagangan Dunia (WTO) untuk meningkatkan fungsinya. Kami akan
meninjau kemajuan pada KTT kami berikutnya,” katanya.
Para pemimpin negaranegara G20 juga menegaskan kembali kecaman keras
pada terorisme dalam segala bentuk dan manifestasinya. “Kami akan
meningkatkan upaya kami dalam memerangi pendanaan teroris dan
proliferasi, dan pencucian uang. Kami mendesak industri digital untuk
bekerja sama memerangi eksploitasi internet dan media sosial untuk
tujuan teroris,” bunyi deklarasi tersebut.
Kepentingan Indonesia
Sementara itu, Wakil Presiden (Wapres) Indonesia, Jusuf Kalla, yang
hadir di KTT G20 secara khusus menyuarakan sejumlah kepentingan nasional
Indonesia, di antaranya pengembangan inovasi keuangan melalui bisnis
model dengan digitalisasi ekonomi dan referensi energi terbarukan. “
Indonesia mendesak negara- negara G20 untuk memperkuat kemitraan
dalam memobilisasi investasi sektor swasta, inovasi, dan transfer
teknologi,” kata Wapres Kalla dalam keterangan tertulis, Minggu (2/12).
Selain itu, Wapres Kalla juga menegaskan kepada seluruh kepala negara
G20 dan pimpinan organisasi internasional yang hadir pentingnya komitmen
bersama untuk mewujudkan kemitraan multilateral yang kuat.
Hal tersebut senada dengan pandangan sebagian besar negara G20 yang
menginginkan kondisi global yang yang kondusif untuk memperbaiki
pertumbuhan ekonomi dan mewujudkan pembangunan yang menyeluruh.
“Pembangunan berkelanjutan dan perubahan iklim adalah dua isu global
yang berkaitan erat dan perlu diatasi secara bersama-sama,” kata Wapres
Jusuf Kalla.
Berakhirnya KTT G20 yang bertemakan “Embracing the Opportunities” ini
menandai berakhirnya presidensi atau kepemimpinan Argentina di tahun
2018. Kepemimpinan G20 selanjutnya di tahun 2019 akan dilanjutkan oleh
Jepang.
0 comments:
Post a Comment