JAKARTA – Partai Golkar tetap mendorong pelaksanaan
pemilihan presiden (pilpres) dilaksanakan secara langsung. Pilpres
secara langsung ini merupakan semangat reformasi dan sebagai bentuk
pengejawantahan dari kedaulatan rakyat.
“Karena Partai Golkar yang memiliki paradigma baru reformasi, kita
konsisten mendorong agar pemilihan presiden tetap dipilih oleh rakyat,”
tegas Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menjawab wartawan di
Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (28/11/2019).
Seperti diketahui, saat ini sedang mengemuka usulan pemilihan
presiden dilakukan secara tidak langsung. Baru-baru ini PB NU
mengusulkan, pemilihannya itu dikembalikan melalui Majelis Permusyaratan
Rakyat (MPR) RI.
Soal usulan PB NU ini, Syadzily mengatakan, setiap organisasi punya pandangan sendiri-sendiri.
“Itu kita serahkan ke PB NU,” ujarnya.
Lebih lanjut Syadzily mengemukakan, harus dicarikan solusinya jika
ada anggapan pemilihan presiden dan wakil presiden terlalu mahal biaya
politiknya. Dicari solusi agar biaya politik tidak mahal, tetapi
kedaulatan rakyat sebagai pemegang kekuasaan tertinggi tetap ada pada
rakyat. Karena kata dia, suara rakyat adalah suara Tuhan itu betul betul
bisa dijalankan dalam kehidupan demokrasi kita.
“Jadi kita harus cari cara. Dan saya kira kita sudah empat kali, lima
kali pilpres secara langsung, dan kita sudah berkali-kali memilih
presiden terbaik untuk bangsa indonesia. Jangan sampai menimbulkan
kemunduran bagi demokrasi kita,” imbuhnya.
Menjawab pertanyaan, anggota DPR ini menyatakan Pandangan Partai
Golkar, jangan sampai rakyat kecewa terhadap pilihan politik dan
kebijakan politik yang dikeluarkan oleh MPR. Dia mengutip hasil berbagai
lembaga survei, yang menyatakan, bahwa 85 persen bahkan sampai 90
persen, rakyat menginginkan tetap presiden dipilih langsung oleh rakyat.







0 comments:
Post a Comment