Tuesday, 5 November 2019

Tingkatkan Pengawasan Belanja Gubernur dan Menteri


PROYEK APBN I KRL Commuterline Bogor-Jakarta melintas di bawah proyek jalan layang RE Martadinata yang menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) sebesar 97 miliar rupiah di Bogor, Jabar, Senin (4/11). Publik meminta pengawasan penggunaan APBN ditingkatkan agar anggaran efektif dorong kesejahteraan rakyat.
JAKARTA – Publik mengharapkan institusi pengawal anggaran, yakni Lembaga Kebijakan Pengadaan Ba­rang/Jasa Pemerintah (LKPP), DPR, dan DPRD meningkatkan sistem dan pertanggungjawaban pengawasan belanja daerah dan kementerian.
Pengawasan yang ketat sepanjang proses penggunaan anggaran akan membuat uang rakyat benar-benar efektif dan tepat guna untuk berbagai kegiatan yang menyejahterakan rak­yat, bukan sekadar membakar ang­garan, menguap tanpa hasil.
“Rakyat minta sistem pertang­gungjawaban Dewan dan LKPP da­lam mengawasi anggaran belanja pemerintah daerah maupun kemen­terian ditingkatkan. Kalau LKPP me­laksanakan tugasnya sejak awal pe­rencanaan maka penggunaan APBD berpeluang besar bisa sepenuhnya dinikmati rakyat,” ujar Direktur Ekse­kutif Jakarta Public Service (JPS), M Syaiful Jihad, di Jakarta, Senin (4/11).
Dia menambahkan legislatif, baik DPR dan DPRD, sebenarnya memang bertugas mengawasi pelaksanaan ang­garan negara maupun anggaran dae­rah. Fungsi itulah yang perlu diperkuat Dewan dengan sistem pertanggungja­waban yang terus ditingkatkan.
“Jadi, bukan hanya ketat meng­awasi anggaran rutin, tapi juga perlu melacak APBD yang menguap dan dikorupsi,” ujar dia.
Menurut Syaiful, penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) itu rawan dikorupsi karena minim pengawasan sejak awal perencanaan dan penyusunannya. Padahal, saat ini sudah ada sistem e-budgeting sehingga pengawasan APBD semestinya lebih mudah.
“APBD itu harus rinci dan trans­paran mulai dari perencanaan be­lanja, tender, hingga pelaksanaan. Bahkan, data mengenai vendor atau pemasoknya juga mesti dicantumkan lengkap dengan susunan pengurus, dari direksi hingga pemegang saham lalu ditampilkan pada website agar bisa dievaluasi oleh publik secara ter­buka,” ungkap Syaiful.
Secara terpisah, Kepala LKPP, Roni Dwi Susanto, mengemukakan upaya digitalisasi dan transparansi peng­adaan barang dan jasa sudah kerap dilakukan. Menurut dia, lewat digi­talisasi sistem pengadaan barang dan jasa, ada efisiensi 154 triliun rupiah yang bisa dilakukan.
“Jadi era digital LKPP sudah trans­formasi, dulu manual, dimulailah muncul e-catalog, e-procurement, pe­nyempurnaan sistem aplikasi berjalan terus. E-catalog juga sistemnya selalu disempurnakan, sistem layanan juga, membuat clearing house, pelaporan ti­dak perlu ke LKPP. Artinya, kita berikan yang terbaik melalui digitalisasi yang kami yakin dengan procurement itu bisa saya sebut tadi efisiensi,” kata Roni, dalam satu diskusi, di Jakarta, Senin.
Dia mengatakan lewat sistem digi­tal, pengadaan barang dan jasa ma­kin terbuka dan akuntabel. Namun, ungkap dia, masih saja ada orang ti­dak berintegritas yang menjebol sis­tem demi bisa melakukan korupsi.
“Semakin transparan dengan prin­sip pengadaan yang efisien, efektif, terbuka bersaing, adil, akuntabel, kita bisa buktikan, walau masih terjadi tindak pidana korupsi. Tapi, sistem­nya yang tetap dijebol orang tidak berintegritas,” ungkap Roni.
Dia menilai ada pihak yang se­ngaja membuat celah agar korupsi masih bisa dilakukan. Menurut Roni, korupsi dalam era sistem pengada­an digital tak pernah terjadi sendiri. “Tidak pernah ditemukan korupsi itu sendirian, selalu ada perselingkuhan, dengan menteri, pelaksanaan kegiat­an, satker,” papar dia.
Direktur Penelitian dan Pengem­bangan Komisi Pemberantasan Ko­rupsi (KPK), Sari Anggraini, menge­mukakan ada pergeseran modus korupsi seiring makin transparannya pengadaan barang dan jasa. Dia me­nyebut terbitnya Perpres 54 Tahun 2010 juga membatasi korupsi di pro­ses pelaksanaan administrasi peng­adaan barang dan jasa.
“Bergeser, pola korupsi ke bagian hulu, tadinya bagian pelaksanaan, sekarang di proses perencanaan ang­garan, karena proses ini salah satu proses belanja terkait pengangga­ran. Pada saat proses penetapan dan pembahasan di situ mulai kongka­likongnya,” tukas dia.
Rinci dan Transparan
Sebelumnya, sejumlah kalangan mengemukakan informasi pengelo­laan APBD mesti dilakukan secara rinci dan transparan mulai dari pe­rencanaan belanja, tender, hingga pelaksanaan. Bahkan, data lengkap pengurus vendor atau pemasoknya juga mesti dicantumkan. Data tersebut kemudian dimuat di website agar bisa dievaluasi oleh publik secara terbuka.
Pakar komunikasi politik dari Uni­versitas Airlangga (Unair) Surabaya, Suko Widodo, menambahkan Ke­menterian Pendayagunaan Apara­tur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) layak mewajibkan pemerintah daerah untuk memubli­kasikan lewat situs resmi terkait pe­rencanaan APBD, pelaksanaan, dan hasil program pembangunan.
Hal itu, lanjut dia, sejalan dengan Undang-Undang Nomor 14/2008 tentang Keterbukaan Informasi Pub­lik (KIP) yang mewajibkan setiap ba­dan publik menyediakan informasi tentang penyelenggaraan kegiatan. Pemerintah daerah yang menolak memublikasikan anggaran, kegiatan atau program dapat dituntut.
“Selama ini sebetulnya setiap badan publik telah memiliki PPID (Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumenta­si) yang tugas menyediakan informasi untuk publik. Jadi, baik diminta atau tidak oleh publik, maka badan publik harus menyediakan, kecuali informasi yang dikecualikan,” jelas Suko
Share:

0 comments:

Post a Comment


SELAMAT HUT RI KE 80 KONTAK MEDIA GROUP

SELAMAT HUT RI KE 80 KONTAK MEDIA GROUP

Selamat HUT Byangkara Ke 79

Selamat HUT Byangkara Ke 79

DPRD KAB SERANG SELAMAT HUT BYANGKARA KE 79

DPRD KAB SERANG SELAMAT HUT BYANGKARA KE 79

BERBUAT BAIKLAH SESUNGUHNYA UNTUK DIRI KITA

BERBUAT BAIKLAH SESUNGUHNYA UNTUK DIRI KITA

Silakan Klik Kerja sama Publikasi

MOTO KAMI


Cermat Cerdas Tepat Dalam Informasi Menjadi Media Inpendent Berita Tanpa Intervensi

Unsur Pimpinan DPR RI 2024 2029

PT KONTAK MEDIA PERSADA GROUP KLIK

Aku Tahu Apa Yang Kau Suka ?

Aku Tahu Apa Yang Kau Suka ?

Hidup Untuk Saling Melindungi Bukan Saling Melukai

Hidup Untuk Saling Melindungi Bukan Saling Melukai

BUMN PEDULI BANGSA

BUMN PEDULI BANGSA

Penawaran Kerja Sama

TV KONTAK BANTEN

KEMENTRIAN SEKRETARIS NEGARA

KEMENTRIAN SEKRETARIS NEGARA

Hari Amal Bhakti ke 78 Bakti Untuk Negeri

Hari Amal Bhakti ke 78 Bakti Untuk Negeri

FORUM UNIVERSITAS TRISAKTI

FORUM UNIVERSITAS TRISAKTI
Media yang kuat butuh rakyat yang terlibat, mengelola kebebasan dengan bertanggung jawab._ Najwa Shihab

SILAKAN PASANG IKLAN KLIK

IBU KOTA NUSANTARA

IBU KOTA NUSANTARA

KONTAK MEDIA GROUP

BACA BERITA BIKIN PAS DI HATI YA DI SINI !!

INFO CPNS DAN PPPK 2025 KLIK

PESAN MAKANAN ENGAK RIBET

MOTO KAMI


BERBUAT BAIK TERHADAP SESAMA SESUNGGUHNYA UNTUK KEBAIKAN DIRI KITA

KEMENTRIAN HUKUM DAN HAM

KEMENTRIAN HUKUM DAN HAM

INFO DEWAN PERWAKILAN RAKYAT (DPR) RI

KEMENTRIAN BUMN

KEMENTRIAN BUMN

SELAMAT HARI ADIYAKSA KE 62

SELAMAT HARI ADIYAKSA KE 62

Jadikan Kritik Masyarakat Sebagai INTROPEKSI

Jadikan Kritik Masyarakat Sebagai INTROPEKSI

ENERGI KOLOBORASI

ENERGI KOLOBORASI

Bergerak TAK TERBATAS

Bergerak TAK TERBATAS

KELUARGA BESAR KEJAKSAAN RI

KELUARGA BESAR KEJAKSAAN RI

SENYUM ADALAH IBADAH

SENYUM ADALAH IBADAH

SELAMAT DAN SUKSES

SELAMAT DAN SUKSES

Bergerak Tumbuh Bersama

Bergerak Tumbuh Bersama

SELALU BERBUAT UNTUK BANGSA

AWAS BAHAYA LATEN KORUPSI

AWAS BAHAYA LATEN KORUPSI

Kata Motifasi Koran Kontak Banten

Kata Motifasi Koran Kontak Banten

Mau Kirim Tulisan Artikel Klik aja

MOTO KAMI


Sekecil APAPUN Yang Anda Perbuat Akan Menjadikan Cermin Kami untuk Maju

BARCODE INFO KERJA KLIK

Silakan Pesan Buku Catatan Kehidupan Ali

Berita Populer

INFO KPK

INFO KEJAKSAAN RI

Bergerak Kita Bangkit untuk Indonesia

Bergerak Kita Bangkit untuk Indonesia

BERIKAN SENYUM UNTUK MU INDONESIA

BERIKAN SENYUM UNTUK MU INDONESIA

BANGKIT LEBIH KUAT

BANGKIT LEBIH KUAT

AYO SELAMATKAN BUMI KITA

AYO SELAMATKAN BUMI KITA

PRAJA MUDA JIWA MUDA

PRAJA MUDA JIWA MUDA

Hati Nurani Tidak Ada Dalam Buku Tapi Ada di Hati

Hati Nurani Tidak Ada Dalam Buku Tapi Ada di Hati

BERGERAK DAN BERGERAK

Seputar Parlemen

INFO KPK JAKARTA

INFO ICW NASIONAL KLIK

Salam Damai Untuk Indonesia

Layanan Kota Tangerang Selatan BPHTB

Kementrian

Susunan Redaksi

Kementrian PU

Support