![]() |
’KEDIRI Kota Santri’’. Inilah tagline yang melekat di salah satu kecamatan terpadat dan teramai di Kabupaten Lombok Barat, Kecamatan Kediri. Dengan jumlah santri yang mencapai 17 ribuan, Kediri dihadapkan pada arus lalu lintas yang sangat ramai dan padat. Akibatnya, jalur transportasi di kota ini kerap menimbulkan kemacetan. Tidak saja menimbulkan kemacetan, penataan Kota Kediri yang kurang apik menimbulkan kesemrawutan.
Demikian salah satu aspirasi yang mengemuka dari sejumlah Tuan Guru, Tokoh Masyarakat dan Tokoh Pemuda se Kecamatan Kediri, Selasa, 7 September 2021 malam dalam silaturahmi Gubernur NTB, Dr.H.Zulkieflimansyah dengan para tokoh ini di kediaman Sekda Lombok Barat, Dr.H.Baehaqi.
Menanggapi aspirasi para tokoh tersebut, Gubernur yang akrab disapa Dr.Zul meresponsnya dengan cepata. ‘’Hal ini secepatnya harus kita carikan solusi. Karena tuntutan moda transportasi yang harus tertib dan lancar yang menghubungkan Kota Mataram, Lombok Barat ke Lombok Tengah hingga Lombok Timur. Di samping itu para santri kita di Kediri ini bisa lebih nyaman dalam melaksanakan aktivitas selama nyantri di Kediri,’’ ujar Dr. Zul
Menurut Gubernur, tugas pemerintah adalah melayani dan merespons cepat
setiap masukan ataupun permasalahan yang dihadapi masyarakat. Termasuk
usulan para Tuan Guru dan elemen masyarakat lainnya termasuk di
Kecamatan Kediri ini agar jalan raya dibuat dua jalur. Hal ini seiring
dengan perkembangan arus lalu lintas yang sedemikian pesat dan bertambah
padat, karena Kediri berada di jalur yang sangat strategis.
‘’Insya Allah akhir Desember 2021 ini Kota Santri Kediri sudah bisa
dilalui dua jalur,’’ ujar Dr. Zul yang disambut syukur dan bahagia dari
puluhan Tuan Guru, Tokoh Masyarakat dan Tokoh Pemuda se Kecamatan
Kediri.
Kepala Dinas PUPR Provinsi NTB Ir. Ridwansyah, MT yang hadir dalam silaturahmi itu menambahkan, usulan Tuan Guru dan Tokoh Masyarakat dan Tokoh Pemuda di Kecamatan Kediri menginginkan agar pelayanan jaringan jalan di Kediri ini lebih maksimal adalah hal yang wajar. Ridwansyah mengatakan, Pemprov NTB sudah ada program peningkatan jalan tapi hanya satu jalur.
‘’Nah melihat kondisi saat ini dan atas usulan para Tuan Guru, Tokoh masyarakat dan Tokoh Pemuda se Kecamatan Kediri ini, akhirnya kita revisi menjadi dua jalur yang tadinya 1 kali 6 meter menjadi 2 kali 6 meter. Masyarakat Kediri juga minta tambahan trotoar. Ini penting karena posisi jalan ini memang sangat ramai dan Kediri adalah Kota Santri . Ponpesnya cukup banyak, tapi pemukiman warga berada di tengah, sehingga keselamatan para santri juga menjadi perhatian,’’ kata Ridwansyah.
Pemprov NTB, kata Ridwansyah juga berharap agar Pemkab Lobar bisa menata para pedagang ini dengan baik agar program penanganan sampahnya juga bisa tertata dengan baik. Jalan ini akan dikerjakan dalam Proyek Perda Percepatan Jalan Provinsi NTB. Diharapkan akhir tahun ini Kediri sudah memiliki jalan dua jalur.
0 comments:
Post a Comment