 |
SERANG – Kepala Kejati Banten, Reda Manthovani berpesan, bahwa pers sebagai pilar keempat demokrasi mempunyai peranan yang sangat penting di Indonesia, khususnya di Provinsi Banten.
Kendati demikian, Reda menyebutkan bahwa wartawan perlu waspada melakukan cek dan ricek dalam menyusun produk-produk jurnalistik di era masifnya pelaporan yang diatur dalam Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).
“Banyak sekali laporan terkait UU ITE yang perlu disikapi dengan kehati-hatian dalam menulis berita,” kata Reda usai melantik Pengurus Forum Wartawan Kejaksaan (Forwaka) Banten di Aula Kejati Banten, Kota Serang, Kamis, (14/10/2021).
Reda berharap, bergabungnya wartawan di Forwaka Banten dapat membuat produk jurnalistik yang lebih menarik dengan tetap mengedepankan asas tidak bersalah.
“Dengan bergabungnya Forwaka menjadi keluarga besar Adhyaksa. Semoga kebersamaan ini menjadikan kita lebih baik lagi, dalam melakukan kinerja,” ujarnya.
Dalam kesempatan ini turur hadir Wakil Kepala Kejati Banten Marang, Asisten Intelijen Adhyaksa Darma Yuliano, Asisten Tindak Pidana Khusus Iwan Ginting, Asisten Tindak Pidana Umum Rohayatie, Kasi Penerangan Hukum (Penkum) Kejati dan Banten Ivan Siahan.
Ketua Pelaksana Pelantikan Forwaka Banten, Chairul Anwar dalam laporannya memgatakan, terbentuknya Forwaka Banten berawal dari intensitas para wartawan yang bertugas di lingkungan Kejati Banten.
“Forwaka Banten terdiri wartawan online, cetak maupun televisi. Ada media nasional dan lokal. Terbentuknya Forwaka seiring intensnya liputan wartawan-wartawan yang ada di lingkungan Kejati Banten,” kata Anwar.
Setelah pelantikan ini kata dia, Forwaka Banten akan menggelar kegiatan pengayaan kemampuan, sekaligus merancang agenda-agenda Forwaka Banten yang akan di lakukan dalam dua tahun ke depan.
Ketua Forwaka Banten, Darjat Nuryadin dalam sambutannya memperkenalkan satu-persatu pengurus Forwaka Banten. Setidaknya kata dia, ada 15 pengurus yang hadir dalam kegiatan pelantikan Forwaka Banten.
0 comments:
Post a Comment