Hal ini disampaikan langsung oleh Direktur Kesiapsiagaan Basarnas Agus Haryono. Agus mengatakan bantuan personel pencarian dan pertolongan tersebut merespom permintaan pemerintah negara Turki.
“Kita akan kirimkan satu tim SAR gabungan 47 orang terdiri dari tim Basarnas, TNI-Polri, Kementerian Kesehatan. Kita akan memberikan bantuan pencarian dan penyelamatan korban yang diperkirakan masih tertimpa bangunan atau gedung runtuh,” ujar Agus, Rabu (8/2/2023).
Menurut Agus personel ini akan diberangkatkan sore ini dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, dengan pesawat AU.
Mereka yang berangkat telah memenuhi kualifikasi medium class dari INSARAG (International SAR Advisory Group), badan di bawah PBB yang menangani masalah gempa.
“Kita sudah di ases sama tim INSARAG, kemampuan kita baik dari sisi manajemen, search and rescue, sarana dan prasarana, peralatannya medisnya dan sebagainya. Semuanya sudah dinilai oleh mereka dan sudah dinyatakan memenuhi persyaratan, sehingga kita sudah bisa diperbantukan untuk membantu saudara kita,” kata Agus.
Agus juga membeberkan peralatan yang akan dibawa ke Turki, seperti Alat pencari seperti life detector untuk mendeteksi panas tubuh, anjing pelacak dari Direktorat Polisi Satwa Mabes Polri, dua ekor K9.
Selain itu tim SAR Indonesia juga membawa peralatan bridging dan cutting untuk memotong besi, beton, dan menjebol tembok untuk membuat akses bagi korban gempa yang terjebak reruntuhan.
Tak kalah pentingnya yakni alat pendeteksi getaran untuk memantau gempa susulan. Agus mengatakan beroperasi di reruntuhan merupakan salah satu tugas yang berbahaya. Jika terjadi gempa susulan, safety officer akan segera menarik tim menuju tempat aman.
0 comments:
Post a Comment