![]() |
Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim menyemarakkan Karnaval Merdeka Belajar di Yogyakarta. Minggu (28/5). |
Semangat semarak kegiatan ini diharapkan mampu menginspirasi dan memantik seluruh unsur masyarakat untuk mengembangkan kemerdekaan belajar yang bermuara pada bentuk kreativitas cipta karya."
YOGYAKARTA (KONTAK BANTEN)-- Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi (Kemendikbudristek) menyelenggarakan Karnaval Merdeka Belajar
di kawasan Titik Nol Kilometer, Kota Yogyakarta, Minggu malam, sebagai
kegiatan pembuka dari rangkaian puncak perayaan Hari Pendidikan Nasional
2023.
"Semangat semarak kegiatan ini diharapkan mampu
menginspirasi dan memantik seluruh unsur masyarakat untuk mengembangkan
kemerdekaan belajar yang bermuara pada bentuk kreativitas cipta karya,"
kata Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
(Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim di Yogyakarta, Minggu.
Karnaval
Merdeka Belajar mengusung filosofi trilogi pendidikan Ki Hadjar
Dewantara yaitu "Handaya Karsa Hambangun Tuladha" yang mengusung makna
momentum kebersamaan di ruang publik.
"Saya berharap, keteladanan
filosofi Ki Hadjar Dewantara menginspirasi generasi selanjutnya guna
memperkokoh barisan manusia berkualitas di masa mendatang," kata dia.
Karnaval
Merdeka Belajar untuk menumbuhkan talenta potensial lewat pengalaman
artistik bersama sekaligus wahana edukatif bagi masyarakat. Hal tersebut
sesuai dengan tema Hardiknas2023, "Bergerak Bersama Semarakkan Merdeka
Belajar".
Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek Hilmar
Farid mengatakan kreativitas budaya dirasakan mempunyai andil terhadap
terwujudnya Merdeka Belajar yang diinisiasi pemerintah saat ini.
Ia
menjabarkan dari budaya akan lahir bakat, minat, dan potensi dari
setiap orang yang hal tersebut berkaitan dengan sasaran Merdeka Belajar.
"Budaya
turut membentuk profil Pelajar Pancasila. Pada budaya ada semangat
kebersamaan atau gotong royong yang ingin diciptakan dari pelajar
Indonesia melalui berbagai kebijakan Merdeka Belajar," demikian Hilmar
Farid.
Salah satu seniman yang terlibat dalam karnaval tersebut,
Ignatia Nilu, mengatakan seniman harus memiliki kesadaran bahwa berkarya
dalam pendidikan bakal berdampak baik untuk publik.
"Karnaval
Merdeka Belajar 2023 ini adalah sebuah refleksi, sebab di luar juga
banyak seniman yang mendedikasikan karyanya untuk edukasi publik,"
katanya.
Karnaval Merdeka Belajar dimulai dari Museum Benteng Vrederburg, salah satu cagar budaya yang dikelola Kemendikbudristek.
Karnaval
kemudian mengarah ke Titik Nol Kilometer Kota Yogyakarta sebagai wajah
silang budaya Nusantara dan lahirnya kota pendidikan pertama Indonesia.
Kegiatan
ini melibatkan 500 peserta yang terdiri atas pelajar, masyarakat, dan
pelaku seni budaya yang berasal dari sanggar maupun asrama mahasiswa
yang disebut barisan Indonesia Belajar.
0 comments:
Post a Comment