Manchester City sudah menelan dua kekalahan beruntun di Liga Inggris musim ini. Padahal sudah hampir lima tahun berlalu sejak tim asuhan Pep Guardiola menelan hasil serupa.
The Citizens baru saja takluk 0-1 dari Arsenal di pekan kedelapan, Minggu (8/10/2023). Sepakan Gabriel Martinelli yang membentur kepala Nathan Ake menjadi gol semata wayang duel yang berlangsung di Emirates Stadium tersebut.
Delapan hari sebelumnya, Man City juga sudah menelan kekalahan 1-2 dari Wolverhampton Wanderers, yang membuat rentetan enam kemenangan mereka terhenti. Akibat kekalahan ini, Erling Haaland dkk melorot ke urutan ketiga klasemen sementara dengan 18 poin.
Dua kekalahan beruntun yang diderita Man City di Liga Inggris sebetulnya bukanlah hal baru, namun mengingat betapa digdayanya mereka, maka wajar bila orang lupa. Sebab, kali terakhir mereka mengalami hal tersebut terjadi pada 2018.
Saat itu, mereka tumbang 2-3 di kandang sendiri dari Crystal Palace pada 22 Desember, kemudian ditekuk Leicester City 1-2 dalam laga boxing day empat hari berselang. Sejak itu, mereka tak pernah kalah dua kali beruntun di Premier League hingga sekarang.
Jika ditotal, baru tiga kali Man City era Guardiola menelan dua kekalahan beruntun di Liga Inggris. Satu lagi terjadi pada Desember 2016. Hal itu menunjukkan bahwa The Citizens memang begitu tangguh.
Namun dua kekalahan ini merupakan sebuah alarm awal bagi Man City agar terus berbenah. Sebab, mereka sudah ditunggu Brighton & Hove Albion dan Manchester United secara beruntun di Liga Inggris usai jeda internasional.
Arsenal sendiri berhasil mengakhiri puasa kemenangan atas Manchester City di Premier League. Mikel Arteta memuji penampilan cemerlang anak-anak asuhnya. “Ini hasil yang spesial. Sudah lama sejak klub ini mengalahkan Manchester City. Kami merasa hari ini bisa menjadi hari saat kami mengalahkan mereka, tapi kami butuh performa besar dari semua pemain dan kami menunjukkan itu,” kata Arteta dikutip BBC.
“Para pemain luar biasa disiplin, mereka banyak sekali merebut bola. Kami sedikit kurang mengancam, tapi secara keseluruhan atmosfernya luar biasa.”
“Kami memulai babak kedua dengan sangat-sangat baik. Pergantian pemain memberikan perbedaan sangat besar,” imbuhnya.
Di sisi lain, Pep Guardiola tidak mau cari kambing hitam saat Manchester City kalah dari Arsenal 0-1. City juga lagi kalah dua kali beruntun. “Kami bermain baik pada 10-15 menit babak pertama, lalu awali babak kedua dengan baik. Hanya satu defleksi yang mengubah hasil akhir,” jelasnya kepada BBC.
“Inilah sepakbola, kami bisa saja kalah. Yang terpenting, sekarang kami harus bangkit,” lanjutnya.
Guardiola juga memberi ucapan selamat kepada Arsenal. “Pertandingan ini, kami memulai dengan sangat baik dengan dua atau tiga peluang. Mereka memulai babak kedua dengan sangat baik dengan ritme. Pertandingan berjalan ketat dan mereka mendapat gol. Mereka menang, selamat ke mereka,” kata Guardiola kepada Sky Sports usai laga Arsenal vs Man City.
“Kami mencoba. Kami berhasil. Saya pikir dari kedua belah pihak tidak ada banyak peluang. Saya pikir kedua tim melakukan pressing tinggi dengan baik. Itu ketat dan pada akhirnya, dalam satu aksi, kami kalah,” dia menambahkan.
“Sepuluh menit akhir seperti (Arsenal di atas) dan setelah itu kedudukan menjadi imbang. Kami juga memiliki momen-momen kami sendiri, namun secara umum ini adalah pertandingan yang ketat. Sayangnya mereka berhasil melakukannya,” Pep Guardiola menuturkan.
0 comments:
Post a Comment