PANDEGLANG ( KONTAK BANTEN) Sebanyak 59 Calon Guru Penggerak (CGP) di Kabupaten Pandeglang menggelar lokakarya di Pendopo Bupati Pandeglang, Sabtu (2/12/2023). Lokakarya ini menjadi penanda berakhirnya masa pembelajaran mereka selama enam bulan terakhir.
59 CGP itu terdiri atas 2 guru PAUD, 31 guru SD dan 26 guru SMP, yang diantaranya berasal dari SMPN 3 Pandeglang, SMPN 4 Pandeglang, SMPN 1 Cadasari, SMPN 2 Majasaari, SMPN 3 Cibaliung, dan SMPN 1 Pandeglang.asubag Umum Balai Guru Penggerak (BGP) UPT Kemendikbudristek di Provinsi Banten, Apriana Anggraini mengatakan, para CGP yang saat ini melakukan lokakarya terakhir sudah melakukan pembelajaran selama 6 bulan dengan melakukan 7 kali lokakarya.
"Ini yang terakhir, setelah ini input penilaian. Ketika setelah lulus sesuai Kemendikbudristek, bapak ibu bisa dicalonkan untuk jadi Kepala Sekolah dan pengawas," katanya.
Apriana berharap hasil pembelajaran yang dilakukan selama 6 bulan oleh CGP tidak disia-siakan. Mereka dituntut untuk terus mengembangkan bahkan transfer knowladge kepada guru lain.
"Saya harap berbagi dengan guru lain, ini hasil selama berjalan enam bulan. Saya melihat bukan saja hasilnya saat ini, tetapi proses yang dilaksanakan sehingga bisa mencapai saat ini," ujarnya.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Dindikpora) Pandeglang, Hasan Bisri mengaku sedang memetakan guru penggerak ini untuk di-ploting menjadi Kepala Sekolah.
"Ini sesuai amanat dari Kemendikbudristek Nomor 40 tahun 2021 tentang Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah diantaranya mempunyai Sertifikat Guru Penggerak," ucapnya.
Dikatakan Hasan bisri, sejalan dengan waktu, para Kepala Sekolah akan memasuki masa pension. Hal itulah yang harus diidentifikasi untuk dicarikan penggantinya agar tidak ada jabatan yang kosong.
"Kurang lebih sudah ada 28 yang kita usulkan. Kami berkomitmen sejalan dengan peraturan Kemendikbudristek agar para guru penggerak bisa menjadi Kepala Sekolah," ujar dia.
0 comments:
Post a Comment