CILEGON, (KB).- Sejumlah politisi di Kota Cilegon
menyambut langkah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang akan mengawasi
Kota Cilegon. Seperti diketahui, KPK memprioritaskan pencegahan korupsi
di tiga kabupaten/kota di Provinsi Banten di 2018. Ketiga daerah
tersebut, yakni Kota Cilegon, Kabupaten Pandeglang, dan Kabupaten Lebak,
Rabu (31/1/2018).
“Kami mengapresiasi sekaligus menyambut kehadiran KPK di Kota
Cilegon,” kata Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Cilegon, Reno Yanuar, di
sela-sela kegiatan verifikasi faktual, Rabu (31/1/2018).
Menurut dia, tanpa KPK pemberantasan korupsi khususnya di Kota Cilegon tidak akan maksimal. Sehingga, laju pembangunan dan perekonomian di Kota Cilegon terhambat. Ia berharap, KPK memberikan pembinaan, agar birokrasi di Cilegon lebih bersih dan bebas KKN (korupsi, kolusi, dan nepotisme).
Menurut dia, tanpa KPK pemberantasan korupsi khususnya di Kota Cilegon tidak akan maksimal. Sehingga, laju pembangunan dan perekonomian di Kota Cilegon terhambat. Ia berharap, KPK memberikan pembinaan, agar birokrasi di Cilegon lebih bersih dan bebas KKN (korupsi, kolusi, dan nepotisme).
Kehadiran KPK di Kota Cilegon, ujar dia, harus bisa meluruskan
kinerja di legislatif dan eksekutif dan berharap KPK terus memberikan
pembinaan. Karena, segala sesuatu yang dilakukan KPK untuk kemaslahatan
masyarakat Cilegon, agar ke depan Kota Cilegon lebih baik.
Hal yang sama dikatakan Ketua Fraksi Nasdem Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah (DPRD) Kota Cilegon, Erick Rebiin. “Sudah saatnya KPK turun ke
daerah-daerah untuk memantau pelaksanaan pembangunan baik infrastruktur
atau yang lainnya, sehingga daerah atau wilayah itu bersih tanpa
embel-embel gratifikasi,” ujarnya.
Ia menyambut baik langkah KPK untuk memantau dan mengawasi Kota
Cilegon. Keberadaan KPK di Kota Cilegon, ucap dia, akan menambah
kepercayaan masyarakat terhadap lembaga antirasuah tersebut dalam
mencegah korupsi.
Sementara itu, Ketua DPD Partai Amanat Nasional (PAN) Kota Cilegon,
Alawi Mahmud menuturkan, langkah KPK yang melebarkan sayapnya melakukan
pengawasan di Kota Cilegon harus diapresiasi. Bahkan, dia berha-rap, KPK
bermitra dengan DPD PAN Kota Cilegon. “Kenapa demikian, karena
orientasi ke depan mengubah paradigm lama untuk menghindari
praktik-praktik yang tidak halal,” tuturnya.
Ia menyoroti agenda Kota Cilegon ke depan, yang akan melakukan
pemilihan calon wakil wali kota yang kini mengalami kekosongan setelah
Wakil Wali Kota Cilegon, Edi Ariadi diangkat menjadi Pelaksana Tugas
(Plt) Wali Kota Cilegon menyusul Wali Kota Cilegon, Tubagus Iman Ariadi
(sekarang nonaktif) ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK terkait kasus
duaan suap proses perizinan Transmart. Ia mengingatkan kepada anggota
DPRD Kota Cilegon, agar tidak mencoba-coba bermain dengan uang dengan
calon wakil wali kota yang akan diusung.







0 comments:
Post a Comment