![]() |
CILEGON – Industri yang ada di kawasan Kecamatan Ciwandan harus
membantu Pemkot Cilegon untuk memperbaiki Jalan Lingkar Selatan (JLS)
yang ambrol akibat diterjang banjir pekan lalu. Anggaran yang dimiliki
pemerintah daerah dinilai tidak cukup sehingga perlu sumbangan industri
agar JLS bisa segera diperbaiki dan bisa dilintasi pada Lebaran nanti.
Kemarin (2/5), sejumlah pejabat Pemkot memantau bagian JLS yang
ambrol. Mulai dari Plt Walikota Edi Ariadi, Sekda Sari Suryati, Kepala
Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Nana Sulaksana, Asda II
Beatrie Noviana, serta Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana
Daerah (BPBD) Rasmi Widyani.
Edi menjelaskan, industri yang berada di kawasan Ciwandan sangat
berkepentingan karena jalan itu mempermudah akses kendaraan mereka. Edi
pun akan memanggil pihak industri untuk membahas terkait perbaikan jalan
yang berada di Kecamatan Cibeber dan Kecamatan Ciwandan itu. “Saya mau
minta perusahaan tuh jangan enak-enakan dia, dia kan yang pakai (JLS),”
ujar Edi, Rabu (2/5).
Perbaikan JLS dengan melibatkan industri pun dilakukan karena Pemkot
Cilegon tidak memiliki anggaran yang dibutuhkan untuk mempebaiki jalan
itu. Anggaran yang dimiliki Pemkot Cilegon masih jauh dari perkiraaan
anggaran yang dibutuhkan. “Pemkot Cilegon akan menggunakan pos anggaran
pemeliharaan drainase untuk perbaikan JLS sebesar Rp1,7 miliar,
sedangkan yang dibutuhkan sekitar Rp4,5 miliar,” kata Edi.
Anggaran pada pos itu, menurut Edi, hanya satu-satunya sumber yang
bisa digunakan oleh Pemkot Cilegon. Karena dengan Simral, pemerintah
tidak bisa membuat pos anggaran baru. “Kalau tambah biaya enggak bisa
tapi geser, geser yang sama kegiatannya, yang sama itu operasi
pemeliharaan drainase,” papar Edi.
Adapun pos angaran dana tidak terduga (DTT), menurut Edi, tidak bisa
digunakan karena baru bisa jika sudah ada penetapan bencana nasional
yang ditetapkan pemerintah pusat. “Penetapan bencana nasional pun baru
bisa ditetapkan jika bencana itu terjadi tujuh hari berturut-turut. Ini
kan tidak hari ini, siang banjir sore sudah enggak,” katanya.
Dengan pos anggaran pemeliharaan drainase itu, menurut Edi, perbaikan
bisa cepat karena untuk mencairkan anggaran itu cukup dengan
persetujuan kepala dinas, dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum dan Tata
Ruang (PUTR). Edi melanjutkan, prioritas utama perbaikan jalan itu
hingga bisa dilalui oleh kendaraan mengingat dalam waktu dekat memasuki
Ramadan dan arus mudik. “Tak perlu dibeton dulu, yang penting bisa
dilewati,” katanya.
Dengan dialihkannya anggaran pemeliharaan drainase untuk perbaikan
jalan itu, Pemkot Cilegon akan kembali mengusulkan anggaran pemeliharaan
drainase pada APBD perubahan.
Sementara itu, Kepala Dinas PUTR Nana Sulaksana menyatakan, perbaikan
jembatan akan segera dilakukan dalam waktu dekat. “Kalau dilihat
waktunya, diperkirakan membutuhkan waktu sebulan. Saya yakin dalam waktu
satu bulan bisa selesai,” terang Nana.
Nana menegaskan, persisnya satu pekan sebelum Idul Fitri, jembatan
tersebut sudah rampung. “Pokoknya H-7 Idul Fitri sudah selesai. Jadi,
tidak akan lama. Saya sudah bicara dengan kontraktornya. Katanya iya
cukup satu bulan juga sudah rampung,” tegas Nana.
0 comments:
Post a Comment