Sejarah Partai Demokrat didirikan atas inisiatif Susilo Bambang
Yudhoyono yang terilhami oleh kekalahan Susilo Bambang Yudhoyono pada
pemilihan Calon wakil Presiden dalam Sidang MPR tahun 2001.
Dari perolehan suara dalam pemilihan cawapres dan hasil pooling publik
yang menunjukkan popularitas yang ada pada diri Susilo Bambang
Yudhoyono (selanjutnya disebut SBY), beberapa orang terpanggil
nuraninya untuk memikirkan bagaimana sosok SBY bisa dibawa menjadi
Pemimpin Bangsa dan bukan direncanakan untuk menjadi Wakil Presiden RI
tetapi menjadi Presiden RI untuk masa mendatang. Hasilnya adalah
beberapa orang diantaranya saudara Vence Rumangkang menyatakan
dukungannya untuk mengusung SBY ke kursi Presiden, dan agar cita-cita
tersebut bisa terlaksana, jalan satu-satunya adalah mendirikan partai
politik.
Perumusan konsep dasar dan platform partai sebagaimana yang diinginkan
SBY dilakukan oleh Tim Krisna Bambu Apus dan selanjutnya teknis
administrasi dirampungkan oleh Tim yang dipimpin oleh saudara Vence
Rumangkang. Ada terdapat beberapa diskusi-diskusi tentang perlunya
berdiri sebuah partai untuk mempromosikan SBY menjadi Presiden, antara
lain : Pada tanggal 12 Agustus 2001 pukul 17.00 diadakan rapat yang
dipimpin langsung oleh SBY di apartemen Hilton. Rapat tersebut membentuk
tim pelaksana yang mengadakan pertemuan secara marathon setiap hari.
Tim itu terdiri dari : (1). Vence Rumangkang, (2). Drs. A. Yani Wahid
(Alm), (3). Achmad Kurnia, (4). Adhiyaksa Dault, SH, (5).Baharuddin
Tonti, (6). Shirato Syafei.
Pengesahan Partai Politik Partai Demokrat
Di lingkungan kantor Menkopolkam pun diadakan diskusi-diskusi untuk
pendirian sebuah partai bagi kendaraan politik SBY dipimpin oleh Drs. A.
Yani Wachid (Almarhum). Pada tanggal 19 Agustus 2001, dimana SBY
memimpin langsung pertemuan yang merupakan cikal bakal pendirian dari
Partai Demokrat. Dalam pertemuan tersebut, saudara Vence Rumangkang
menyatakan bahwa rencana pendirian partai akan tetap dilaksanakan dan
hasilnya akan dilaporkan kepada SBY.
Selanjutnya pada tanggal 20 Agustus 2001, saudara Vence Rumangkang yang
dibantu oleh saudara Drs. Sutan Bhatoegana berupaya mengumpulkan
orang-orang untuk merealisasikan pembentukan sebuah partai politik. Pada
akhimya, terbentuklah Tim 9 yang beranggotakan 10 (sepuluh) orang yang
bertugas untuk mematangkan konsep-konsep pendirian sebuah partai politik
yakni: (1) Vence Rumangkang; (2) Dr. Ahmad Mubarok, MA.; (3) Drs. A.
Yani Wachid (almarhum); (4) Prof. Dr. Subur Budhisantoso; (5) Prof. Dr.
Irzan Tanjung; (6) RMH. Heroe Syswanto Ns.; (7) Prof. Dr. RF. Saragjh,
SH., MH.; (8) Prof. Dardji Darmodihardjo; (9) Prof. Dr. Ir. Rizald Max
Rompas; dan (10) Prof. Dr. T Rusli Ramli, MS. Disamping nama- nama
tersebut, ada juga beberapa orang yang sekali atau dua kali ikut
berdiskusi. Diskusi Finalisasi konsep partai dipimpin oleh Bapak SBY.
Untuk menjadi sebuah Partai yang disahkan oleh Undang- Undang Kepartaian
dibutuhkan minimal 50 (limapuluh) orang sebagai pendirinya, tetapi
muncul pemikiran agar jangan hanya 50 orang saja, tetapi dilengkapi
saja menjadi 99 (sembilanpuluh sembilan) orang agar ada sambungan makna
dengan SBY sebagai penggagas, dimana SBY lahir tanggal 9 bulan 9.
Pada tanggal 9 September 2001, bertempat di Gedung Graha Pratama Lantai
XI, Jakarta Selatan dihadapan Notaris Aswendi Kamuli, SH., 46 dari 99
orang menyatakan bersedia menjadi Pendiri Partai Demokrat dan hadir
menandatangani Akte Pendirian Partai Demokrat. 53 (lima puluh tiga)
orang selebihnya tidak hadir tetapi memberikan surat kuasa kepada
saudara Vence Rumangkang. Kepengurusanpun disusun dan disepakati bahwa
Kriteria Calon Ketua Umum adalah Putra Indonesia asli, kelahiran Jawa
dan beragama Islam, sedangkan Calon Sekretaris Jenderal adalah dari luar
pulau jawa dan beragama Kristen. Setelah diadakan penelitian, maka
saudara Vence Rumangkang meminta saudara Prof. Dr. Subur Budhisantoso
sebagai Pejabat Ketua Umum dan saudara Prof. Dr. Irsan Tandjung sebagai
Pejabat Sekretaris Jenderal sementara Bendahara Umum dijabat oleh
saudara Vence Rumangkang.
Pada malam harinya pukul 20.30, saudara Vence Rumangkang melaporkan
segala sesuatu mengenai pembentukan Partai kepada SBY di kediaman beliau
yang saat itu sedang merayakan hari ulang tahun ke 52 selaku
koordinator penggagas, pencetus dan Pendiri Partai Demokrat. Dalam
laporannya, saudara Vence melaporkan bahwa Partai Demokrat akan
didaftarkan kepada Departemen Kehakiman dan HAM pada esok hari yakni
pada tanggal 10 September 2001.
Pada tanggal 10 September 2001 jam 10.00 WIB Partai Demokrat didaftarkan
ke Departemen Kehakiman dan HAM RI oleh saudara Vence Rumangkang,
saudara Prof. Dr. Subur Budhisantoso, saudara Prof. Dr. Irsan Tandjung,
saudara Drs. Sutan Bhatogana MBA, saudara Prof. Dr. Rusli Ramli dan
saudara Prof. Dr. RF. Saragih, SH, MH dan diterima oleh Ka SUBDIT
Pendaftaran Departemen Kehakiman dan
HAM. Kemudian pada tanggal 25 September 2001 terbitlah Surat Keputusan
Menkeh & HAM Nomor M.MU.06.08.-138 tentang pendaftaran dan
pengesahan Partai Demokrat.
Dengan Surat Keputusan tersebut Partai Demokrat telah resmi menjadi
salah satu partai politik di Indonesia dan pada tanggal 9 Oktober 2001
Departemen Kehakiman dan HAM RI mengeluarkan Lembaran Berita Negara
Nomor : 81 Tahun 2001 Tentang Pengesahan. Partai Demokrat dan Lambang
Partai Demokrat. Selanjutnya pada tanggal 17 Oktober 2002 di Jakarta
Hilton Convention Center (JHCC), Partai Demokrat dideklarasikan dan
dilanjutkan dengan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Pertama pada tanggal
18-19 Oktober 2002 di Hotel Indonesia yang dihadiri Dewan Pimpinan
Daerah (DPD) dan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) seluruh Indonesia.
Sejalan dengan deklarasi berdirinya Partai Demokrat, sebagai perangkat
organisasi dibuatlah Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART).
Sebagai langkah awal maka pada tahun 2001 diterbitkan AD/ART yang
pertama sebagai peraturan sementara organisasi. Pada tahun. 2003
diadakan koreksi dan revisi sekaligus didaftarkan ke Departemen
Kehakiman dan HAM RI sebagai Persyaratan berdirinya Partai Demokrat.
Sejak pendaftaran tersebut, AD/ART Partai Demokrat sudah bersifat tetap
dan mengikat hingga ada perubahan oleh forum Kongres ini.
Platform Partai Politik Demokrat
Platform partai Demokrat merupakan landasan berpijak untuk mengetahui
dari mana dan mau kemana arah perjuangan dari partai Demokrat. Pada
platform partai Demokrat ini terdapat beberapa hal yang menjadi landasan
berpijak partai Demokrat yaitu,
Tujuan Partai Politik Demokrat
Adapun tujuan dari partai Demokrat secara umum adalah,
- Tegak, aman dan utuhnya NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia).
- Terwujudnya cita-cita bangsa sesuai dengan pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945)
- Terbagunnya masyarakat berwawasan nasionalis, pluralisme dan humanisme.
- Meningkatnya partisipasi masyarakat untuk terwujudnya pemerintahan yang bersih, sederhana dan mengabdi.
Garis dan Ideoligi Partai Demokrat
Partai Demokrat menganut paham nasionalis-religius. Nasionalis-relidgius
yang dimaksud oleh partai Demokrat dalam aertian bahwa secara
horizontal pusat perhatian partai Demokrat adalah pada memperthankan
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) serta memupuk kecintaan kepada
bangsa dan negara. Secara vertical adalah membangun manusia, masyarakat
dan bangsa Indonesia yang dilandasi dengan semangat keagamaan, yakni
beriman kepada tuhan sang pencipta dan menyebarluaskan kasih saying
tuhan dimuka bumi.
Visi dan Misi Partai Politik Demokrat
Adapun visi partai politik demokrat adalah,
“partai demokrat bersama masyarakat luas berperan mewujudkan keinginan
luhur rakyat Indonesia agar mencapai pencerahan dalam kehidupan
kebangsaan yang merdeka, bersatu, berdaulat adil dan makmur, menjunjung
tinggi semangat Nasionalisme, Humanisme dan Internasionalisme, atas
dasar ketakwaan kepada Tuhan yang maha Esa dalam tatanan dunia baru
yang damai, demokratis dan sejahtera.”
Adapun misi partai politik democrat secara umum adalah,
- Memberikan garis yang jelas agar partai berfungsi secara optimal dengan peranan yang signifikan di dalam seluruh proses pembangunan Indonesia baru yang dijiwai oleh semangat reformasi serta pembaharuan dalam semua bidang kehidupan kemasyarakatan, kebangsaan dan kenegaraan kedalam formasi semula sebagaimana telah diikrarkan oleh para pejuang, pendiri pencetus Proklamasi kemerdekaan berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan titik berat kepada upaya mewujudkan perdamaian, demokrasi (Kedaulatan rakyat) dan kesejahteraaan.
- Meneruskan perjuangan bangsa dengan semangat kebangsaan baru dalam melanjutkan dan merevisi strategi pembangunan Nasional sebagai tumpuan sejarah bahwa kehadiran partai Demokrat adalah melanjutkan perjuangan generasi-generasi sebelumnya yang telah aktif sepanjang sejarah perjuangan bangsa Indonesia, sejak melawan penjajah merebut Kemerdekaan, merumuskan Pancasila dan UUD 1945, mengisi kemerdekaan secara berkesinambungan hingga memasuki era reformasi.
- Memperjuangkan tegaknya persamaan hak dan kewajiban Warga negara tanpa membedakan ras, agama, suku dan golongan dalam rangka menciptakan masyarakat sipil (civil society) yang kuat, otonomi daerah yang luas serta terwujudnya representasi kedaulatan rakyat pada struktur lebaga perwakilan dan permusyawaratan.
Sedangkan misi partai Demokrat secara khusus adalah,
- Membangun sumber daya manusia yang berkualitas.
- Mewujudkan kehidupan bangsa yang nasionalis-religius.
- Menciptakan lingkungan politik yang dinamis, demokratis, aman dan damai.
- Menciptakan suasana kehidupan masyarakat Indonesia dalam bingkai NKRI.
- Membangun pemerintahan “Good Government”
- Menciptakan ekonomi makro yang kondusif.
- Mewujudkan Indonesia yang sejahtera dan bahagia.
- Melindungi gender dan lingkingan hidup.
- Menaikkan harkat bangsa dan negara republik Indonesia
- Memantapkan peran partai Demokrat dalam rangka pengabdian masyarakat dan perwujudan Demokrasi Pancasila.
Sifat Partai Politik Demokrat
Sebagai wujud dari semangat nasionalisme, keanggotaan partai Demokrat
terbuka bagi seluruh warga negara Indonesia tanpa membedakan suku,
agama, ras dan golongan. Setiap warga negara Indonesia yang memiliki
komitmen Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan memiliki komitmen
untuk membangun masa depan bangsa berhak memperoleh perhatian dari
partai dan berhak untuk bergabung di dalam wadah perjuangan partai
Demokrat.
Dasar Idealisme Partai Politik Demokrat
Partai Demokrat meyakini kebenaran Pancasila sebagai dasar negara dan
falsafah bangsa. Dinamika sejarah Indonesia membuktikan bahwa ideology
Pancasila telah terbukti mampu mempersatukan kekuatan bangsa setiap kali
terjadi krisis diintegrasi bangsa. Sebagai ideology terbuka Pancasila
bias diperkaya dengan konsep budaya modern, budaya global dan
nilai-nilai universal.
Sesuai dengan tuntutan zaman ditengah dunia global, maka Demokrasi,
kesejahteraan dan keamanan merupakan tiga hal yang secara sinergis harus
selalu diperjuangkan. Ketiga hal tersebut menjadi trilogy
perjuangan partai Demokrat.
Dalam pandangan partai Demokrat demokrasi merupakan paham tentang
kerakyatan, paham mengenai pemerintahan yang berazaskan kerakyatan serta
paham mengenai kekuasaan yang dibentuk atas azas keinginan rakyat.
Sedangkan, Demokrat adalah penganut dari Demokrasi itu sendiri serta
orang yang berfikir, bersikap dan bertindak dengan azas Demokrasi.
Pada hakikatnya perjuangan Demokrasi adalah upaya sebesar-besarnya
menghargai aspirasi rakyat yang dengan itu mereka memperoleh peluang
yang luas untuk menyalurkan aspirasi dan berkontribusi serta selanjutnya
memperoleh jaminan untuk menikmati hasil perjuangan secara profesional.
Demokrasi bukan merupakan tujuan dari perjuangan, akan tetapi merupakan
alat dan cara berjuang. Pikiran-pikiran dan tindakan otoriter,
kesewenang-wenangan dan pemaksaan hak-hak warga negara harus dihentikan,
karena setiap warga negara Indonesia merupakan manusia yang bebas untuk
mengemukakan pendapat, sepanjang dalam batas koridor dan karena negara
kita adalah negara yang berdaulat ( dalam artian kedaulatan berada di
tangan rakyat).
Keamanan adalah suatu kondisi ataupun perasaan yang terbebas dari
ancaman, tekanan dan gangguan dari luar maupun dari dalam terhadap fisik
maupun mental. Keamanan merupakan image yang timbul di dalam hati dan
pikiran seseorang. Rasa aman akan tumbuh di hati dan pikiran kita
apabila aturan yang dipedomani dalam kehidupan bermasyarakat dan
bernegara tertata dan terlaksana dengan baik. Pada umumnya rasa aman
akan lahir apabila terapan hokum dan Undang-undang dalam sebuah negara
dilaksanakan secara obyektif, setara tanpa melihat perbedaan golongan
dan ras.
Keamanan yang hakiki adalah keamanan yang dibangun oleh rakyat dan untuk
rakyat. Inilah makna keamanan yang menjadi tujuan partai Demokrat,
keamanan yang lahir dari hati nurani rakyat, bukan keamanan yang
diprakarsai oleh penegak hukum dan penguasa. Misalnya, apabila Indonesia
berada pada situasi yang terkesan “aman” akan tetapi terasa “mencekam”.
Ini bukanlah keamanan yang hakiki, melainkan keamanan represif yang
dikendalikan dan dikontrol sepenuhnya oleh pemerintah/penguasa. Sebuah
hal yang ironis bila orang sampai jujur justru merasa terancam, korban
kejahatan, merasa terintimidasi dan tercekam oleh ketidakpastian hukum.
Kesejahteraan adalah suatu keadaan yang tenteram baik secara lahir dan
batin didalam hati dan pikiran manusia. Kesejahteraan lahir dan rasa
nyaman secara umum adalah dimana setiap orang dapat memenuhi kebutuhan
lahiriyah dari berbagai aspek kehidupan seperti kebutuhan ekonomi,
kesehatan, sandang, pangan dan lain sebagainya. Kesejahteraan batin
adalah suatu keadaan dimana setiap orang mendapat kepuasan hati dalam
menjalankan kehidupan sehari-hari tanpa tekanan serta terpenuhi
hak-haknya dalam membangun hubungan moral secara manusiawi maupun
hubungan spiritual, sebagaimana ajaran agama yang dianutnya.
Wawasan Partai Politik Demokrat
Secara garis ideology yang telah ditetapkan partai Demokrat yaitu
nasionalis- religius, maka ideology ini dapat dijabarkan dalam wawasan
nasionalisme, pluralisme dan humanisme. Adapun penjelasan mengenai
ketiga penjabaran dari garis ideology partai Demokrat adalah sebagai
berikut,
- Nasionalisme : Partai Demokrat menempatkan kepentingan individu, kelompok dan golongan akan dikalahkan jika mengancam kepentingan nasional bangsa Indonesia. Nasionalisme yang dianut partai Demokrat bukanlah nasionalisme chauvinisme yang memungkinkan terjadinya penindasan suatu bangsa oleh bangsa lain, tetapi nasionalisme yang didasari oleh penghayatan keagamaan, saling menyayangi sesama manusia dan bahkan kepada semua ciptaan tuhan.
- Pluralisme : Sudah menjadi kenyataan sejarah bahwa bangsa Indonesia terdiri dari beragam suku, ras, agama dan budaya. Keragaman yang dimiliki Indonesia ini telah melahirkan solidaritas nasional untuk menghadapi penjajahan hingga melahirkan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Manajemen keragaman ini dimungkinkan karena adanya semangat Bhineka Tunggal Ika, yakni meski adanya identitas yang berbeda-beda tetapi pada hakikatnya adalah satu kesatuan, yaitu kesatuan bangsa Indonesia. Tugas mengelola keragaman bukan dengan menyeragamkan yang beragam, tetapi menyatukan visi dari kekuatan yang beragam.
- Humanisme : Manusia berkewajiban memelihara kemuliaan dirinya. Wujud perjuangan kemuliaan diri manusia adalah perlindungan hak-hak asasi manusia. Agama mengajarkan perlindungan manusia untuk memperoleh hak- haknya yakni perlindungan jati diri dari kesucian nasabnya (keturunannya). Ajaran inilah yang menjelma menjadi HAM dalam kebudayaan modern. Partai Demokrat mengakui dan menghormati adanya berbagai solidaritas keagamaan, solidaritas nasional dan solidaritas kemanusiaan. Bangsa Indonesia menentang penjajahan dan penindasan atas hak asasi manusia yang terjadi dibelahan dunia manapun sebagai wujud solidaritas kemanusiaan (Humanisme).
Agenda nasional Partai Politik Demokrat
Krisi terakhir yang menimpa bangsa Indonesia telahmemberi pelajaran
bahwa penyimpangan dari garis cita-cita nasioal telah berakibat pada
runtuhnya sendi-sendi bangsa yang berwujud pada krisis kepemimpinan,
krisis ekonomi, krisis politik, krisis sosial dan bahkan krisis budaya.
Dibutuhkan analisa yag tepat dan skala prioritas yang tepat dalam
menegakkan kembali sendi-sendi Negara dan bangsa. Agenda nasional yang
diperjuangkan partai Demokrat adalah 3R yaitu,
- Recovery : Langkah pertama adalah pemulihan keadaan, pemberhentian anarki dan memfungsikan kembali institusi agar ketertiban dan keamanan masyarakat dapat terjaga dan roda perekonomian rakyat dalam kehidupan sehari-hari berjalan lancer, serta memungkinkan melakukan perubahan berstruktur.
- Reformasi : Harus ada keberanian mengubah paradigma lama ke paradigma baru yang memungkinkan bangsa ini tumbuh dinamis dalam dunia global. Dibutuhkan adanya konsep perubahan yang menjamin kesinambungan pembangunan bangsa. Globalisasi yang sudah merupakan sebuah keniscayaan harus diimbangi dengan keberanian proteksi dan lokalisasi, dengan semangat memelihara warisan budaya bangsa yang masih baik, yang hanya menerima gagasan baru dari dunia global yang benar-benar sudah teruji kebaikannya. Hanya bangsa yang bisa menghargai kebudayaannya yang sanggup eksis dalam dunia global. Bangsa yang tidak menghargai kekayaan budaya sendir akan dilindas tanpa ampun oleh roda globalisasi, yang akan menjadikan bangsa itu kuli di negeri sendiri.
- Rekonsiliasi : Tarik ulur kepentingan antar kekuatan adalah merupakan bagian dari dinamika bangsa. Setiap kali terjadi konflik yang mengarah pada disintegrasi bangsa harus segera dilakukan rekonsiliasi berdasarkan prinsip yang adil, konstruktif dan berwawasan ke depan. Rekonsiliasi tidak boleh mengabaikan penegakan hukum dan tidak boleh bertentangan dengan rasa keadilan masyarakat. Partai Demokrat mengagendakan semangat rekonsiliasi akan terus dikembangkan mulai dari internal partai, antar partai dan selajutnya rekonsiliasi antar elemen bangsa.
Untuk menjalankan agenda nasional ini dibutuhkan strategi pembudayaan
yang tepat sesuai dengan watak bangsa. Kebudayaan adalah konsep, ide,
gagasan dan keyakinan yang memandu bangsa dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya. Nilai budaya sebuah bangunan misalnya bukan pada bendanya
tetapi pada konsep yang melatarbelakangi berdirinya gedung itu. Begitu
pun dengan nilai institusi partai atau Negara, bukan pada apa yang
nampak tetapi pada konsep dibelakangnya. Untuk itu partai Demokrat ingin
mensosialisasikan pembangunan bangsa dengan semangat pembudayaan BSM,
yaitu,
- Bersih : Bersih artinya tiadanya faktor-faktor yang tidak semestinya ada. Budaya bersih mencangkup bersih dari kotoran sampah, bersih dari pikiran buruk dan bersih dari perbuatan buruk. Membersihkan Negara dari korupsi dibutuhkan konsep yang bersih (dari kepentingan yang subjektif), aparat yang bersih (dari kolusi). Budaya bersih harus disosialisasikan ke seluruh lapisan jajaran pemerintahan dan lembaga kemasyarakatan, sampai merasuk ke batin setiap warga Negara.
- Sederhana : Sederhana artinya mengkonsumsi sesuai dengan standar kebutuhan universal. Orang boleh memiliki banyak tetapi menggunakan sekadar yang dibutuhkan. Kebiasaan mengkonsumsi atau menggunakan melebihi standar kebutuhan itulah yang mendorong orang melakukan perilaku menyimpang, yaitu membeli apa yang tidak diperlukan, memubazirkan apa yang diperlukan oleh orang lain. Banyak orang kaya yang hidup sederhana dan tak jarang orang miskin justru hidup mewah. Kesederhanaan bias dijalankan dalam berpikir, dalam bekerja, dalam berpakaian, dalam kehidupan sehari-hari dan juga dalam berpolitik. Budaya sederhana akan mengkokohkan ketahanan mental aparat dari godaan suap dan akan mententramkan masyarakat banyak dari kecemburuan social dan perilaku anarki. Partai Demokrat akan berjuang membudayakan kesederhanaan, dimulai dari kehidupan partai dan kader-kader partai yang duduk dalam lembaga pemerintahan atau sosial.
- Mengabdi : Mengabdi bahwa hidup adalah pengabdian, untuk diri sendiri, keluarga, masyarakat, Negara dan tuhan. Semua yang dilakukan dalam belajar, bekerja, berkarya, berpolitik bahkan dalam berperang haruslah didasarkan pada semangat pengabdian. Mengabdi artinya menempatkan diri sebagai orang yang melayani. Pengabdian adalah perjuangan. Ukuran kebahagiaan seorang pejuang adalah ketika merasakan berhasil mempertahankan prinsip- prinsip perjuangannya hingga titik akhir. Prinsip-prinsip perjuangan selalu mengutamakan kepentingan orang lain yang membutuhkan pembelaan. Memperkaya diri sampai mencuri milik orang lain bukanlah perjuangan, meski susah ia pecundang bukan pejuang. Partai Demokrat akan mensosialisasikan semangat perjuangan dan pengabdian dimulai dari seluruh jajaran partai hingga seluruh warga bangsa.
Kebijakan Umum Partai Politik Demokrat
Partai Demokrat termasuk kekuatan politik di Indonesia yang
diperhitungkan oleh banyak orang, peluang besar akan menjadi pemenang
utama pada pemilu 2009. Oleh Karena itu tepat kalau Partai Demokrat
harus mempersiapkan program umum ke depan. Penyusunan program umum
partai adalah merupakan penyiapan bingkai kerja (frame work) bagi
jajaran dan kader partai yang senantiasa berada dalam kehidupan
masyarakat pluralis. Oleh karenanya program yang disusun,
seyogyanya berangkat dari geografis, geopolitik dan geoekonomi serta
wawasan partai. Secara garis besar program umum Partai Demokrat adalah
sebagai berikut ,
1. Mengembangkan, Memperkuat dan Membina Partai
Kesuksesan Partai Demokrat mengusung Bapak DR. H. Susilo Bambang
yudhoyono menjadi Presiden Republik Indonesia, sudah menjadi suatu
indikator bahwa Partai Demokrat telah diperhitungkan dalam kancah
perpolitikan di Indonesia. Walaupun sesungguhnya figur Bapak SBY tidak
luput dari keberhasilan besar itu.
Keberhasilan pelaksanaan manajemen partai politik terutama dalam
mencapai visi dan misi, tujuan dan sasaran organisasi banyak dipengaruhi
oleh efektivitas koordinasi pada tingkat DPP, DPD dan DPC. Di samping
itu kemampuan, loyalitas, keuletan, moralitas dan militansi seorang
kader sangat diperlukan bahkan menjadi syarat utama untuk menjadi
pimpinan/pengurus partai. Kader partai yang akan kita bina tidak hanya
dipersiapkan dalam kepemimpinan partai politik, tetapi kader dalam
segala lini, termasuk memimpin di masyarakat dan pemerintahan.
Program pengembangan partai untuk tumbuh dan kuat di akar rumput, maka
haruslah kita sadar bahwa Partai Demokrat tidak sekedar sebagai wadah
perpolitikan saja, tetapi harus berperan sebagai organisasi masyarakat
yang peduli pada kehidupan rakyat kecil. Mereka itu yang harus kita
angkat harkat dan martabatnya sebagai manusia sesuai kodrat alam. Oleh
karena itu program partai mendatang benar-benar berorientasi pada,
- Manajemen partai harus pada tataran keselarasan, keserasian dan keseimbangan.
- Manajemen partai haruslah bersih, simpatik, berwibawa, akuntabel, terbuka dan komunikatif.
- Pembinaan kader dimulai dari struktur organisasi yang terendah adalah ranting (Pekarting=Pembinaan Kader Ranting, Pekarancab=Pembinaan Kader Anak Cabang, Pekercab=Pembinaan Kader Cabang, Perkarda= Pembinaan Kader Daerah, Pekapus=Pembinaan Kader Pusat).
- Partai harus membuat wadah koordinasi yang kuat baik daerah maupun pusat untuk merekam, mendiskusikan dan mencari solusinya terhadap isu-isu yang berkembang di masyarakat, baik isu perpolitikan maupun isu pembangunan yang sedang berjalan. Wadah ini harus melibatkan para tokoh masyarakat, agama, dan para akademis.
- Untuk menjadi organisasi sosial yang kuat, perlu ada gerakan sosial yang menarik empati masyarakat.
2. Sasaran dan Pokok-Pokok Program
Pencapaian tujuan Partai Demokrat dilakukan melalui pelaksanaan program
umum secara bersungguh-sungguh dengan berupaya semaksimal mungkin untuk
mencapai sasaran yang ditentukan baik sasaran ke dalam maupun sasaran
keluar.
a. Sasaran kedalam adalah,
- Memantapkan Partai Demokrat sebagai organisasi kekuatan social politik dalam mengembangkan kepercayaan rakyat dalam memikul dan melaksanakan tugas pembaruan dan pembangunan bagi kepentingan rakyat.
- Mantapnya Partai Demokrat sebagai organisasi kekuatan social politik yang semakin bertumbuh, mengakar, berkualitas, mandiri dan demokratis sehingga lebih tanggap dan mampu memperjuangkan aspirasi rakyat serta meningkatkan pemantapan perwujudan kehidupan bernegara yang memiliki pemerintahan yang bersih, efektif, efisien serta dinamis menuju Indonesia yang demokratis, sejahtera, maju dan modern dalam suasana aman, dan penuh kedamaian lahir dan batin.
- Meningkatnya kemampuan dan peranan pengurus dan anggota di semua tingkatan organisasi Partai Demokrat melalui program pelatihan kepemimpinan dan wawasan nusantara bagi kader-kader Partai Demokrat.
- Meningkatnya peranan semua perangkat organisasi di semua tingkatan.
- Terwujudnya kader Partai Demokrat yang berkualitas, beriman, tidak tercemar, bermoral baik dan memiliki militansi yang tinggi.
b. Sasaran keluar adalah,
- Tetap tegaknya dan utuhnya negara kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
- Suksesnya pembangunan nasional yang menjadi program pemerintah dalam mengusung perubahan menuju terwujudnya rakyat yang aman, adil da sejahtera.
- Kemenangan Partai Demokrat pada pemilu 2009 baik untuk pemilihan legislatif maupun untuk pemilihan presiden dan wakil presiden.
- Gairahnya semangat partisipasi aktif rakyat dalam pembangunan nasional.
- Suksesnya Partai Demokrat membanguna opini publik bahwa Partai Demokrat adalah partai yang dapat diharapkan oleh masyarakat Indonesia.
Sasaran sebagaimana dimaksud di atas diupayakan untuk dapat dicapai
melalui kegiatan-kegiatan terencana, terarah, terkoorinir dan terus
menerus yang dapat dirangkum dalam,
- Konsolidasi
- Pembangunan nasional
- Pemilu Tahun 2009
Pokok-pokok program Patai Demokrat untuk 5 (lima) tahun ke depan adalah
meliputi konsolidasi, pembangunan nasional, dan pemilu tahun 2009.
Konsolidasi meliputi,
- Konsolidasi partai adalah segala usaha dan kegiatan yang terencana, terarah dan terpadu yang dilaksanakan secara berdaya guna dan berhasil guna, untuk memperkuat apa yang telah dicapai dan mempersiapkan diri dalam rangka usaha mencapai tujuan bersama.
- Memperkokoh kesetiaan Partai Demokrat kepad ideologi Pancasila. Bahwa negara Kesatuan Republik Indonesia adalah negara yang demokratis, melatekkan kedaulatan di tangan rakyat, menjamin hak azasi manusia, dan terwujudnya masyarakat yang aman, adil dan sejahtera.
- Meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai ideologi, paham dan pola pikir yang bertentangan atau tidak sesuai dengan Pancasila.
- Konsolidasi organisasi meliputi kegiatan-kegiatan di bidang keanggotaan, kaderisasi, kelembagaan, penggalian dan pendayagunaan dana, hubungan dengan organisasi sosial/kemasyarakatan, profesi serta penerangan, penerbitan dan media massa.
0 comments:
Post a Comment