Sosialasi RME Rekam Medis Elektronik Se Provinsi Banten Oleh Dinkes Banten
BANTEN KONTAK BANTEN – Dinas Kesehatan Provinsi Banten mengadakan sosialisasi mengenai Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan.
Prabowo ajak kader tidak sekadar menjadi politisi, tapi juga menjadi pejuang politik
JAKARTA KONTAK BANTEN Presiden Prabowo Subianto yang juga Ketua Umum DPP Partai Gerindra mengajak para kade dan anggota organisasi sayap partainya untuk tidak sekadar menjadi politisi, tetapi juga menjadi pejuang politik.
Gubernur Andra Soni mendorong konektivitas OPD guna efektivitas pembangunan
BANTEN KONTAK BANTEN Gubernur Banten Andra Soni mendorong pentingnya konektivitas antarprogram dan sinergi antarorganisasi perangkat daerah (OPD) dalam mewujudkan pembangunan yang efektif dan merata..
Manchester United takluk dari tuan rumah Chelsea 0-1
JAKARTA KONTAK BANTEN Marc Cucurella mencetak gol semata-mata wayang untuk membawa Chelsea menang 1-0 atas tamunya, Manchester United, pada pertandingan Liga Inggris di Stamford Bridge, Sabtu.
Wali Kota , Kapolres Metro Tangerang Kota dan PT Jasa Raharja Teken MoU TACS
Kota Tangerang KONTAK BANTEN – Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) bersama Polres Metro Tangerang Kota, PT Jasa Raharja Cabang Tangerang, dan BPJS Kesehatan Kota Tangerang untuk implementasi Traffic Accident Claim System (TACS).
Thursday, 28 February 2019
HUT Ke-26 Kota Tangerang, Puluhan Mahasiswa Gelar Aksi di Depan Puspemkot
3.216 Peserta Ikuti Lomba FLS2N, OSN dan O2SN Tingkat Kota Serang
![]() |
Soal Naik Gaji Kepala Daerah, WH: Gaji Saya di Atas Wartawan
Tim Pengamanan TPS Kurang 45.000 Personel di Banten
Ingat! Besok Jalan Perimeter Utara yang Baru Resmi Dibuka
![]() |
Jalan Perimeter Utara baru Bandara Internasional Soekarno-Hata secara resmi akan dioperasikan mulai 1 Maret 2019.
|
Wednesday, 27 February 2019
Timnas Indonesia U-22 Tiba, Suporter Gegap Gempita
Didukung Ribuan Purnawirawan TNI-Polri DIY, Prabowo: Kekuatan Bertambah
![]() |
Prabowo Subianto menghadiri deklarasi ribuan purnawirawan TNI-Polri di Grand Pasific Hall Yogyakarta |
Gelar Studium Generale, UIN Bergerak Hadapi Revolusi Industri
2.000 Warga Kota Tangerang Belum Miliki KTP-El
Diduga Kalah Turnamen Futsal, Gerombolan Pelajar ‘Serang’ Siswa SMKN 4 Kota Serang
4.784 Warga Kabupaten Serang Berburu Pekerjaan
Tuesday, 26 February 2019
Neno Warisman Heran Doanya di Munajat 212 Jadi Polemik
Kisah Rahmi Fitria Kala 'Berdamai' dengan Kanker
![]() |
Jatuh bangun menghadapi kanker membuat Rahmi Fitria menerbitkan buku 'Berdamai dengan Kanker'. Ia ingin orang lain bisa mendapat inspirasi dari kisahnya. (Foto: Dok. Pribadi) |
Oleh karenanya, ia kemudian 'berdamai' dengan kanker payudara yang sempat menghuni tubuhnya. Namun, sebelum berdamai, Rahmi bercerita ia telah melalui beragam metode pengobatan.
"(Pada) Agustus 2013 sudah terdeteksi (kanker payudara) stadium 3B. Saya tahu ada benjolan besar tapi belum tahu itu apa. Saya langsung ke dokter dan ia bilang sepertinya itu kanker. Waktu itu cepat, tanpa biopsi, USG, tes laboratorium dan dipastikan positif (kanker)," tutur Rahmi bercerita saat dihubungi CNNIndonesia.com beberapa waktu lalu.
Rahmi baru saja menerbitkan buku kisah 'perjuangannya' menghadapi kanker berjudul 'Berdamai dengan Kanker'. Bagi Rahmi, kanker bukan sesuatu hal yang asing. Ia beserta keluarga telah lama hidup berdampingan dengan kanker. Sang ibu meninggal dunia akibat kanker ovarium pada 1996. Pasca kepergian sang ibu, beberapa saudaranya juga diketahui harus hidup bersama kanker seperti tante yang menyandang kanker payudara dan kanker ovarium, sepupu yang memiliki kanker payudara dan baru-baru ini sang kakak terdeteksi memiliki kanker ovarium.
Sejak duduk di bangku sekolah menengah pun ia positif memiliki kista sehingga mau tidak mau ia rutin mengecek kesehatan. Namun, lima tahun terakhir kesibukan pekerjaan menyita waktunya sehingga ia absen cek kesehatan.
"Saya enggak punya keluhan sakit. Kalau orang lain mungkin ada rasa enggak nyaman di payudara, saya enggak," tambahnya.
Perlawanan terhadap kanker pun ia mulai. Hasil positif membuat dokter memintanya untuk menjalani operasi pertama untuk mengangkat benjolan. Kemudian, Rahmi harus menjalani kemoterapi. Setelah dihitung-hitung, kemoterapi akan menguras kantong hingga ratusan juta Rupiah. Kala itu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) belum ada.Tak kehabisan ide, Rahmi pun mencoba pengobatan alternatif. Ia memilih pengobatan alternatif dengan obat herbal dan penggunaan jaket listrik di wilayah Jakarta dan Bogor, Jawa Barat. Hasilnya nihil.
"Kanker stadium 3 itu agresif jadi sepertinya enggak ngejar. Pengobatan alternatif itu alami, perlu waktu jadi enggak ngejar. Medis memang jor-joran, bisa mengejar penyembuhan tapi ada efek samping," lanjut Rahmi.
Pasca mencoba berbagai pengobatan alternatif, Rahmi menyadari kemunculan benjolan di ketiak. Ia pun segera kembali ke rumah sakit dan memutuskan untuk menjalani kemoterapi. Karena pertimbangan hormonal, ia hanya menjalani empat kali kemoterapi dari seharusnya enam kali dalam satu siklus.
"Saya waktu itu ya Allah, sudah enggak kuat. Beruntung kemoterapi hanya empat kali. Saya akui dari tiga jenis pengobatan yang saya jalani, yang paling berat itu kemoterapi. Saya merasa mual, muntah sampai berat badan turun, enggak ada tenaga, rambut rontok," katanya.
"Kalau operasi, kita datang sadar lalu operasi habis itu sudah. Alhamdulillah saya enggak sampai down. Radiasi untuk membunuh sel-sel kanker lalu mastektomi (prosedur pengangkatan payudara) payudara sebelah kiri."Buku dan perjalanan mengikuti 'skenario' Tuhan
Semua jenis 'perlawanan' secara medis sudah ia lakoni. Tak lama ia pun merasakan efek dari semua terapi terutama efek dari kemoterapi. Rahmi merasa vitalitasnya menurun, mudah lelah dan sering merasa pusing.Rahmi berkata dirinya orang yang aktif. Pantang bagi dirinya untuk menuruti lelah dan harus duduk diam. Ia pun memutuskan untuk berolahraga mulai dari bersepeda, jogging, yoga hingga olah raga favoritnya yakni berkuda.
"Cuma ternyata terakhir berkuda saya hampir pingsan sampai enggak bisa napas, itu dua kali berturut-turut. Ketika itu saya enggak tahu kenapa," tutur Rahmi.
Meski demikian, hal ini tak mengendorkan semangat Rahmi untuk menyelesaikan bukunya. Kehilangan sang ibu karena kanker dan perjuangan dirinya 'melawan' kanker membuatnya terpanggil lagi untuk menyelesaikan penulisan buku. Proses penulisan sempat terbengkalai akibat kesibukannya mengurus usaha.
Terinspirasi dari buku 'Hidup Bebas Kanker' (David Servan-Schreiber, 2009) dan bermodalkan pengalaman menulis kala menjadi wartawan, ia pun mencoba menulis novel. Namun ia menyadari kekuatannya bukan pada tulisan novel, tetapi tulisan nonfiksi.
"Saya termotivasi untuk menyampaikan data dari buku yang saya baca. Buku itu berdasarkan data riset bukan motivator misalnya, pikiran mempengaruhi kesehata fisik, stres mempengaruhi penyakit itu bener enggak," jelasnya.
Ia pun bertemu dengan beragam narasumber, mulai dari penyintas kanker hingga tenaga medis. Smeua narasumber yang ia wawancara memperkuat semua data yang dimaksud dalam buku. Hingga akhirnya, dalam perjalanan penulisan buku ia menemukan jawaban mengapa ia pingsan saat berkuda.
Rahmi sampai pada dokter di sebuah komunitas yakni Hanara Wellbeing Center, Bandung. Dokter menuturkan tubuhnya mengalami lumpuh sebagian. Kelumpuhan yang dialami Rahmi bukan lumpuh layaknya penyandang stroke, tetapi lumpuh karena tak ada energi yang mengalir di sisi kiri tubuh.
"Saya ikut sebulan di sana. Anehnya, saya kok enggak dipanggil untuk terapi seperti pasien-pasien lain. Saya sedih tapi sudah ikhlas dan mulai tenang. Hari terakhir saya penasaran, saya dicek, oh sudah oke," ujar Rahmi."Saya tanya kok enggak diobati, cuma disuruh latihan saja? Dokter bilang karena saya mau buat buku self healing sehingga saya perlu menghayati self healing. Yang menyembuhkan bukan dokter tapi Tuhan. Saya merasakan betul ternyata gini. Kondisi saya yang sekarang ini bukan karena dokter."
Semangat dan motivasinya menulis berbuah pada terselesaikannya buku berjudul 'Berdamai dengan Kanker'. Lewat buku ini ia ingin memotivasi mereka yang hidup bersama kanker dan terutama mereka yang masih dianugerahi tubuh sehat.
Bagi mereka yang sehat, menurutnya orang harus menyadari dan peka terhadap kondisi tubuh. Kesibukan kadang membuat orang tak 'mendengarkan' tubuh mereka sendiri akibatnya, muncul penyakit yang tak disadari.
Selain itu, meski medis memang jadi salah satu jalan pengobatan kanker, orang tak boleh lupa bahwa tubuh tak hanya soal fisik, tetapi juga hati dan pikiran. Rahmi berkata tubuh perlu dipenuhi haknya secara holistik atau keseluruhan meliputi fisik, hati dan pikiran.
"Saya harap pasien bisa menerima kehadiran kanker sebagai suatu ketetapan-Nya. Kita ikhlas. Apapun yang dibawa alam kepada kita, kita tidak melawan. Ini ditetapkan pasti ada pesan yang ingin Tuhan sampaikan. Kita ikut skenario-Nya," tambahnya.
"Pasien kanker diharapkan bisa menghadirkan lebih banyak kesadaran positif dalam dirinya sehingga bisa lepas dari 2 kesadaran negatif yang umumnya kerap dialami oleh pasien kanker yakni ketidakberdayaan dan keputusasaan." (rah/rah)
Satgas Mafia Bola Terima Rekomendasi Pengusutan Aliran Dana Joko Driyo
![]() |
Joko Driyono Diperiksa Polda Metro Jaya
|
Skandal Suap Air Minum, KPK Sita Rumah dan Tanah Milik Pejabat PUPR
![]() |
Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Febri Diansyah
|
Timnas Indonesia Juara Piala AFF U-22 2019
1 Mei Mendatang Beras Rasta Bakal Diganti Dengan Uang Nontunai
80 Persen Sanitasi Sekolah di Kabupaten Serang Memprihatinkan
![]() |
ilutrasi |
Monday, 25 February 2019
RSUD Tangerang Kota terbakar, ratusan pasien dievakuasi ke luar gedung
Artikel ini telah tayang di dengan judul RSUD Kota Tangerang Kebakaran, Ratusan Pasein Dievakuasi ke Luar Gedung
BPN Bicara Potensi Kecurangan Pilpres: Serangan Fajar hingga Intervensi
Jakarta -Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mengungkapkan adanya potensi kecurangan pemilu. Potensi kecurangan di antaranya serangan fajar hingga dugaan intervensi pejabat.
Di Ponpes Sidogiri, Prabowo Bersumpah akan Basmi Korupsi

Bupati Tangerang Berharap Pers Ikut Perangi Hoaks
280 Anak di Banten Mengidap Kanker

Cegah Penyalahgunaan, Kejari Tangsel Siap Kawal Dana Kelurahan
KPU Pandeglang Selesaikan Pengiriman Logistik Pemilu di 35 Kecamatan
Pemkot Tangerang Gelar Pekan Panutan Pajak, Prilly Jadi Dutanya
![]() |
Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah bersama
Duta pajak artis kondang Prilly Latuconsina dalam kegiatan Pekan Panutan
Pajak di Pemkot Tangerang
|

