
JAKARTA, (KB).-Dua pasangan calon Gubernur-calon Gubernur (Cagub- Cawagub) Banten
yakni Wahidin Halim-Andika Hazrumy dan Rano Karno-Embay Mulya Syarief
berkomitmen untuk membebaskan birokrasi Banten dari korupsi. Kedua
paslon menyampaikan program jika terpilih sebagai Gubernur dan Wakil
Gubernur Banten. Hal itu disampaikan kedua paslon saat sesi tanya jawab
dalam "Debat Pilkada Banten Putaran II" di Gedung Pusat Perfilman Usmar
Ismail, Jakarta, Ahad ( 29/1/2017) sore. Hadir dalam acara debat Ketua
KPU Banten Agus Supriyatna bersama seluruh komisioner, Bawaslu Banten,
pengurus partai koalisi di tingkat Provinsi Banten, para timses
masing-masing calon, dan para pendukung kedua paslon. Acara debat
dipandu penyiar TV One Dwi Anggia dengan tim pakar Prof. Sholeh Hidayat
(Rektor Untirta), Prof. Fauzul Iman (Rektor IAIN SMH Banten), Ahmad
Romdhoni (guru besar UIN Syarif Hidayatullah), Lili Romli (Staf Ahli
Kementerian Desa dan Transmigrasi), Endang Sulastri (Dekan Fisip UNJ).
Pantauan Kabar Banten, debat dijadwalkan dimulai pukul 15.15-17.00. Satu
jam sebelum dimulai para pendukung dari kedua paslon sudah tiba di
lokasi. Para pendukung lengkap dengan atribut kampanye.Sekitar pukul 15.30 debat publik putaran kedua baru bisa dimulai,
karena kedua tim pendukung masih saling adu yel yel. Debat yang dipandu
oleh moderator wanita Dwi Anggia tersebut diwarnai saling sindir oleh
para pendukung. Tiap kali pasangan calon mengeluarkan statement para
pendukung riuh. Pada sesi ketiga tanya jawab, moderator Dwi Anggia
melontarkan pertanyaan ke kedua paslon mengenai adanya supervisi KPK
yang menyatakan tata kelola pemerintahan di Banten masih buruk. Wahidin
mengatakan, korupsi itu kaya penyakit kurap harus diberantas dari
pemangku jabatan, kekuasaan, dan pelaksana. "Maka harus ada integritas
dan katakan tidak untuk korupsi. Pengambilan sumpah ASN tidak cukup tapi
harus ada reward dan punishment. Ada fakta integritas dan moralitas.
Pada dasarnya saya berkeinginan kuat untuk memberantas korupsi di
Banten. Jadi dimulai dari komitmen pimpinan dan diikuti pelaksana di
bawah, jadi korupsi bisa ditangani," kata Wahidin. Sedangkan Rano
mengatakan, dirinya saat menjadi Gubernur Banten mengundang KPK untuk
membantu membenahi permasalahan Banten. "Pada tahun 2013 saya kesulitan
sampai saat ini Banten jadi 6 binaan KPK. Bahkan KPK berkantor di
Banten, memberi arahan. Makanya kita bergerak ke arah yang baik berkat
bantuan KPK. Pada 2013, pemprov dapat opini disclaimer dari BPK namun
pada 2016 dapat opini wajar dengan pengecualian (WDP). Tahun depan
mudah-mudahan WTP. Jadi kita harus dibantu KPK," ujar Rano.Sedangkan pada sesi keempat, kedua paslon diminta tanggapan terkait
dengan penanganan narkoba karena berdasarkan data BNN, angka
penyalahgunaan narkoba di Banten naik. Pada sesi ini, paslon Rano-Embay
diberi kesempatan terlebih dahulu. Cawagub Embay mengatakan, Banten ini
bukan hanya darurat korupsi tapi juga narkoba. Penyalahgunaan narkoba
itu, yakni aa pengedar, bandar dan korban. "Jadi siapa yang bahagia
kalau ada yang jadi korban. Saya setuju pengedar ditembak mati. Korban
direhabilitasi, saya sudah wakafkan tanah 6,7 ha untuk rehabilitasi
narkoba," ucapnya. Kemudian Rano mengatakan, salah satu kesulitan dalam
penanganan narkoba yakni wilayah Banten yang menjadi wilayah strategis
karena ada bandara dan pelabuhan. Sementara wilayah Banten ditangani dua
Polda. Sedangkan Wahidin mengatakan, penanganan narkoba harus dimulai
pada diri masing-masing masyarakat. Menurut dia, narkoba bukan lagi alat
iseng, tapi sudah jadi komoditas. "Tidak masalah ada dua polda yang
penting ada komitmen dari kita. Saya kira pintu masuk bandara dan
pelabuhan di Banten jadi pintu masuk narkoba," tuturnya. Sedangkan
Andika akan mendorong lembaga terkait dan membuat aturan daerah di
Banten. Kemudian semua RS di Banten harus punya rehabilitasi bagi korban
narkoba. Sedangkan pada sesi tanya jawab antar paslon, WH menanyakan
program pembangunan jalan tol. Padahal menurut WH, hal itu program
pusat. Menanggapi hal itu, Rano mengatakan dirinya tidak pernah
klaim program nasional, tapi programnya ada di Banten. "Bagaimana kalau
gubernur tidak mau tanda tangan program itu tidak akan jadi. Kita kan
persiapan pembebasan lahan dan sosialisasi, makanya provinsi punya
keperluan," katanya.
Memanas
Sementara itu dalam pantauan Kabar Banten, suasana debat sempat
memanas saat Embay mengajukan pertanyaan tentang komunis. "Pada saat
Anda orasi katanya mau menyatakan perang dengan komunis, itu buat resah.
Saya minta bapak tunjuk hidung siapa komunis itu?," ujar Embay.
Menanggapi hal tersebut, Wahidin berharap Embay tidak bermaksud membela.
"Sekarang komunis belum dicabut TAP MPRS. Semangat anti komunis harus
berkembang. Saya kira kita semua sadar bahwa komunis adalah bahaya laten
dan harus dilawan. Justru pertanyaan itu harusnya datang dari orangtua
kita. Karena ajaran itu belum biasa dipahami oleh masyarakat kita,"
ujarnya. Selanjutnya, Embay menanggapi kembali. Ia mengatakan, saat ini
masih ada UU 27 dan TAP MPRS 27. "Makanya saya dirikan anti komunis di
Banten. Data komunis ada di koramil dan kodim. Jadi komunis yang mana,
Pak WH jangan asal tuduh, berarti selama ini aparat tidak bekerja. Kita
semua jangan mau jadi korban fitnah," ucapnya.Namun Wahidin kembali menanggapi bahwa siapa bilang saya menuduh
aparat. "Kalau tuduh aparat berarti diri saya. Saya mantan kepala desa,
camat. Pernyataan saya kan tadi saya anti komunis kenapa diperkarakan.
Karena partai pendukung kami tidak ada PKI. Aparat bekerja tapi sekarang
masih ada upaya penyebaran paham itu disebarluaskan kembali," tuturnya.
Sempat terjadi teriakan takbir baik dari Wahidin maupun Embay yang
diikuti oleh para pendukungnya. Selanjutnya saat giliran paslon nomor
urut 1, Andika yang menyampaikan pertanyaan. "Banten sebagai gerbang
investasi. Namun saya lihat dari data BPS, Banten tertinggi dalam angka
penganggurannya. Apa yang sudah dilakukan untuk mengatasi pengangguran
di Banten?," kata Andika.Rano mengatakan, dirinya bersyukur investasi ke Banten sekarang telah
mencapai Rp 45 triliun. "Banten itu padat modal bukan padat karya, ini
yang sedang kami urai agar bisa merekrut tenaga kerja di Banten. Melalui
BKPM bisa dilakukan, saat ini Banten ada 3 kawasan industri khusus. Dan
pengangguran di Banten masih tinggi dari SMK dibandingkan SMA.Selanjutnya
Andika memberikan tanggapan balik yang mempertanyakan selama 1,5 tahun
ini Rano sudah berbuat apa untuk pengangguran? "Nanti kita ingin membuat
investasi bermanfaat ke depan. Saya kira BLK itu landasan untuk
pelatihan kerja agar sesuai dengan kebutuhan. Yang perlu itu
revitalisasi SMK seperti di Kabupaten Serang agar sesuai kebutuhan. SMK
yang di wilayah industri ya SMK industri," tuturnya. Pada sesi
selanjutnya, Embay mengajukan pertanyaan tentang pencegahan dan
pemberantasan korupsi. "Kalau ada anggota keluarga yang korupsi,
bagaimana sikap Pak Andika," katanya. Andika mengatakan, hukum harus
ditegakkan bagaimana ke depan mengadopsi good goverment. "Ini gunanya
masyarakat bisa mengawasi pembangunan. Dengan kontrol dari masyarakat
maka akan menutup dari korupsi," ujarnya.Suasana sempat kembali memanas saat segmen tanya jawab masing-masing
paslon untuk mengungkapkan kelebihan masing-masing. Sampai moderator
harus menghentikan riuh penonton tersebut. Keriuhan puncaknya terjadi
saat segmen tanya jawab dan mengungkapkan kelebihan masing-masing
paslon. Wahidin yang diberi kesempatan pertama mengatakan dirinya
berpengalaman selama 20 tahun jadi birokrat. "Saya kuat dan saya sangat
sehat, masih bisa main badminton. Ayo kalau ada yang mau main. Saya juga
beriman kepada Allah dan sensitif kepada permasalahan masyarakat. Kalau
kelebihan lawan enggak perlu disebutkan biar masyarakat yang menilai,"
ucapnya. Sedangkan Rano mengatakan Wahidin sudah dua kali jadi wali kota
tapi belum pernah jadi gubernur. "Kalau saya pernah walau sebentar,
alhamdulillah sekarang APBD sudah diketuk jadi enggak perlu tunggu 100
hari kerja," tuturnya.Suasana memanas saat Embay mengatakan
kelebihan paslon Wahidin-Andika. "Saya amati Mas Andika dan Pak WH ini
sangat cocok sebagai kakek dan cucu. Pak wahidin dua kali jadi wali kota
makanya cocok jadi wali kota saja. Pak Andika masih muda jadi lebih
cocok persiapkan untuk masa depan jangan sampai terpengaruh. Karena buah
tidak akan jatuh jauh dari pohonnya," katanya. Sontak ucapan ini
menimbulkan keriuhan pendukung sehingga moderator sempat menenangkan
beberapa kali hingga meminta aparat untuk mengeluarkan jika masih ada
yang tidak mau tertib.Menanggapi penilaian, Embay mengatakan, sebagai orangtua harusnya
memberikan contoh kalau seperti ini kan enggak baik. "Saya lihat Pak
Rano incumbent dan Pak Embay adalah tokoh yang saya hormati. Oleh
karenanya, percayakan kepada WH-Andika untuk bangun Banten ke depan,"
katanya. Wahidin pun memberikan pembelaan. "Tidak ada yang dosa karena
orangtuanya," ujarnya. Sekitar pukul 17.00 akhirnya debat selesai,
kedua paslon saling bersalaman dan berpelukan. Para petugas dan aparat
pun membantu para pendukung untuk keluar meninggalkan ruangan yang
dimulai oleh tim pasangan satu. Diikuti kemudian oleh tim paslon nomor
dua. Sebelumnya pada saat pembukaan Ketua KPU Provinsi Banten Agus
Supriyatna mengatakan, sesuai amanat PKPU dan undang- undang, KPU
memfasilitasi debat calon. "Kepada masyarakat Banten agar ikut
menyaksikan bagaimana visi misi dan tema kali ini memajukan dan
menyelesaikan permasalahan di Banten. Masyarakat Banten dipersilakan
untuk menyaksikan bagaimana pasangan mengeksplorasi sesuai dengan visi
misi yang diusung. Rakyatlah yang berdaulat, maka jangan dikotori dengan
hal yang tidak terpuji seperti politik uang," tuturnya. (